Maaf darimu

3 0 0
                                    

Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya pengharapan supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala." (Imam Syafi'i)

Berita-berita dan isu miring tentangnya dan ex calon istrinya sudah semakin viral. Terlihat para wartawan sudah siaga mengambil gambar, sepertinya aku akan menjadi mangsa para wartawan. Ternyata benar dugaanku.sang pencari berita turut mengerumuniku menanyakan terkait kejelasan status hubungan mereka.

Aku yang baru saja pulang dari kajian,terjebak di dalam mobil dan bingung mencari jalan keluar,apa yang harus aku lakukan? Apa aku lebih memilih bungkam dan tidak menggubris persoalan-persoalan mereka.namun jika lebih memilih bungkam sudah tidak bisa lagi, apa boleh buat aku harus tetap menghampiri wartawan-wartawan itu.

Baru saja keluar dari mobil,aku sudah di serbu oleh banyaknya wartawan
"Permisi mba, apa benar mas Roni dan mba dini tidak jadi menikah mba?"
"Setau saya benar mba."

"Apa benar mba menjadi penyebab mas Roni dan mba dini tidak jadi menikah?"

"Mohon maaf sekali, itu tidak benar. Yang benar itu mba dini dijodohkan oleh orang tuanya "

*Mba sekali lagi dong, mba bagaimana jika mas Roni kembali mendekati mba, bagaimana tanggapan mba?'

"Kita lihat saja nanti ya,permisi mba "

Aku segera berlari, memasuki rumah untuk menghindari para wartawan yang terus bertanya. Tak ada hujan,badai bagaimana bisa aku menjadi buronan para wartawan, seketika netraku berdenyut kening berkerut memikirkan kejadian yang aku alami dan tidak biasanya aku diserbu para wartawan kecuali waktu aku masih aktif di dunia influencer, bisa-bisanya mereka menjadikan aku sebagai bahan incaran, ini harus di perjelas aku gak mau di tuduh seperti ini.

***
Beberapa jam kemudian, dering telfon rumah berbunyi,siapakah gerangan yang menelfon ke telfon rumah. Perlahan aku angkat gagang telfon seraya berbicara dengan sopan.

"assalamualaikum, mohon maaf ini saya bicara dengan siapa?" tanyaku dengan sopan sambil mengingat ngingat suara si penelpon

"Waalaikumsalam, ini aku claudi.masak gak ingat dengan suara aku."

"Oh Astaghfirullahal'azim ,ada apa di? Tumben nelfon malam-malam, pakai telfon rumah lagi," ujarku

"Aku capek lho, nelfon kamu tapi nomor gak aktif, udah lihat berita belum? Kok bisa sih jadinya kamu yang di incar wartawan put? Aku takut kamunya kenapa-kenapa," jelaskan dengan nada yang begitu lantang.

"Sory, ponsel aku lowbet dan belum di cas, aku belum ada lihat berita sama sekali, ntah kenapa bisa aku menjadi incaran wartawan, seperti buronan saja. Heheh"

" Apa kamu gak coba nyari tau put, setidaknya kamu mendapatkan hal yang pasti put!"

"  biarkanlah di, aku gak ngambil pusing... Nanti akan terjawab dengan sendirinya kok di."

"Aku heran,kamu ini terlalu baik sekarang dengan orang-orang put, dijatuhkan pun kamu tetap baik, aku salut dengan kamu,put. yasudah intinya aku lega kamu gak kenapa-kenapa."

" Iya di, terima kasih sudah perduli dengan aku. Assalamualaikum."

Memang, aku berusaha untuk tidak ambil pusing tentang mereka yang seakan-akan menyalahkan aku. Ragu-ragu aku bertanya kepada hatiku "bagaimana nanti Roni kembali mencariku?? Apa yang harus aku lakukan? Tapi, bukannya aku senang melihat mereka tidak bersatu."

Tak lepas dari itu, aku sadar tidak seharusnya aku memikirkan hal diluar dugaan,karena sesungguhnya hati bisa berbalik kapan saja.

Beberapa bulan berlalu, aku mengetahui dari beberapa teman dan sahabatnya, terlihat kekecewaan di hatinya. Tidak seharusnya berharap mencintai seseorang dengan lebih karena akan berakhir pada kekecewaan. Aku yang mengetahui semua tentang roni, terkadang merasa kasihan dan simpati terhadap apa yang menimpanya.

Susah payah,dan keteguhan hati ia tempuh untuk mencari keberadaanku. Aku hanya mengikuti saran Claudi untuk mengganti nomor ponselku.

Setiap hari, begitu banyak notif direct messenger Instagram darinya. Sesekali aku buka dan lihat pesan yang disampaikannya.

Assalamualaikum dik Puput, semoga dik Puput diberikan kesehatan oleh Allah. Abang ingin minta maaf terhadap didik Puput, karena selam ini Abang bersikap tidak acuh untuk menjaga hati dini, calon istri abang. Ternyata Allah benar,tidak seharusnya Abang seperti itu. dan Abang sudah mencoba dan mencari tau Nomor ponsel terbaru dik Puput, Abang juga sudah bertanya dengan teman-teman dik Puput. Tetapi,tidak ada satupun yang mengetahui dimana keberadaaan dik Puput. Jika dik Puput berkenan untuk memaafkan abang, Abang tunggu balasan direct messenger ini.

Tertanda
Roni

Terasa sedih, ketika melihat semua isi pesan permintaan maaf darinya. Aku tetap saja dengan keteguhannya hati untuk tidak membalasnya. Memang, terbesit keraguan yang mendalam, apakah aku benar-benar sudah memaafkannya atau merasakan kasihan dengan nya?

Sejauh alam melintang, seberapa pun jarak memisahkan jika memang sudah takdirnya ,gak ada yang bisa menghindar.

Sekarang, aku sudah mengikhlaskan hatimu kepada allah, bagaimanapun aku lebih mencintai Allah .
***

Sudah beberapa bulan, mendekati kelulusan kuliahku , berpuluh-puluh kali direct messenger dari Roni masih tetap sama, aku hanya membacanya saja. Namun satu hal yang gak pernah terbayangkan.

Ia mengirimkan pesan yang berbeda ditambah dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.

Assalamualaikum , selamat siang dik Puput. semoga keadaan dik Puput diberikan kesehatan.
Mungkin, dik Puput lupa untuk membalas pesan Abang, Abang percaya itu artinya dik puput sudah memaafkan abang. Abang dengar, dik Puput sudah menunggu hasil kelulusan sarjana, semoga berhasil ya.
Itu saja yang Abang sampaikan.
Assalamualaikum

Tertanda,
Roni

***
Sepulang mengurus seluruh dokumen kelulusan, aku mengikuti langkah kakiku untuk bertemu dengan sahabat baikku, Claudi. Dia menghampiriku di Depan koridor kampus

"Congratulation,puput. Aku bangga dengan kamu sekarang, walaupun kamu sempat cuti kuliah. Aku selalu bisa mengejar ketinggalannya." ucap gadis berkerudung biru di hadapannya

"Congratulation to Yoo,Claudi. Kamu hebat. nilai kamu lebih bagus dari yang lain.kami bangga dengan kamu," sahut gadis berwajah oriental di belakangnya.

"Puput,sekarang apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan tetap seperti ini ? Apakah kamu belum bisa memaafkan Roni sepenuhnya?"

Pertanyaan Claudi menyadarkan lamunanku, aku terdiam seolah memikirkan jawabannya.

"Aku tau sebenarnya hatimu masih patah, maafkanlah kesalahannya Puput. apa kamu ingat Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali Imran :134  artinya mememaafkan oramg bertakwa  merupakan salah satu karakter yang Allah janjikan berupa balasan ampunan dan surga." Benar apa yang kamu katakan claudi,

" memafkan memang bukan hal yang mudah untuk melakukannya. Jika Allah saja maha pengampun, maha penerima taubat hamba-hamba-Nya yang berbuat dosa. Lalu siapa kita yang sulit membuka pintu maaf untuk orang lain!"

Aku tertegun dengan kata-kata Claudi yang seakan menyindirku. Selama ini aku salah, tidak membalas pesan dan meniadakan kehadirannya.
Dalam hatiku mengucapkan basmallah untuk memulai membalas pesan darinya .

"Assalamualaikum bang Roni, semoga bang Roni dalam keadaan sehat. Maafkan aku yang gak sempat membalas pesan Instagram bang roni, dikarenakan aku terlalu sibuk mengurus ujian akhir kuliahku.
Apa kabar bang Roni? Hanya ini yang mau aku sampaikan, sejujurnya aku sudah memaafkan bang Roni dari jauh-jauh hari.

Terima kasih telah Sudi menunggu balasan pesan dari aku."

Tertanda,
Puput

Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang