Cemburu

2 0 0
                                    

Diriwayatkan dalam hadist marfu ', “Sesungguhnya Allah cemburu dan Allah cemburu bila seorang Mukmin melakukan apa yang diharamkan Allah.” (H.R. al-Bukhari).

Malam ini, malam berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Kilat, hujan mengguyur kota metropolitan. Daun-daun berguguran seraya merasakan kepedihan. Seperti semuanya ikut berkabung dalam penderitaan kekacauan hati. Angin malam dengan susunan bintang menjadi saksi kisah hati terbakar cemburu.

Aku tak tau kenapa harus bertemu denganmu, mungkin kamu ialah malaikat pahlawan memberikan segelintir cahaya kehidupan. Hatiku sedikit sesak, setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa kamu telah memilih dia sebagai calon pendampingmu. Aku tepis rasa cemburuku. Disamping itu semua, aku mengalihkan fikiranku dengan yang lain.

Aku berusaha memejamkan mata ini di malam-malam yang sepi. Namun tetap saja fikiran ini selalu terbayang-bayang kejadian itu. Aku putuskan untuk mengambil wudhu agar hati ini nyaman dan tenang.

ya allah, aku tau ini satu perasaan yang tak layak kepadanya,namun kenapa aku harus merasakan perih hati yang mendalam ? Tangisku tersedu-sedu seraya mengadu kepadanya. Tak terasa aku tertidur pulas  semalaman dengan balutan mukenah yang masih Terpasang lengkap. Begitu perihnya hatiku hingga aku tertidur diatas sajadah.

Aku terbangun dari tidur ketika suara azhan subuh berkumandang. Terdengar suara ringtone yang aku lupa mengubah notifnya menjadi silent bertanda ada pesan WhatsApp masuk. Ada dua notif WhatsApp yang masuk, dari teguh dan claudi. Aku abaikan dahulu Whatsapp dari teguh, segera aku balas pesan yang dikirim Claudi kepadaku.

Assalamualaikum sahabat tersayang gue, semoga lo baik-baik aja. Gue merasakan kekhawatiran yang mendalam setelah kejadian semalam.gue harap lo jangan bersedih ya, nanti gue tunggu lo dikampus. Salam, Claudi.

Dengan rasa penasaran yang cukup mendalam, segera aku membuka pesan telah dikirimnya semalam. Sedikit rasa bersalah telah menghiraukan pesan dari nya.

Aku tau hati kamu gak lagi baik, tapi aku berharap kamu tetap berpegang teguh dengan pendirian dan Istiqomah kamu. Aku juga mau kamu tidak terlalu cemburu kepadanya. Ingat ya pesanku, aku cuma gak mau kamu terluka karena cinta. Dari aku, teguh sahabat kecilmu.

Aku bahagia memiliki kedua sahabat yang sayang dan perhatian dengan keadaanku. Aku tak tau bagaimana cara  membalas pesan dari mereka. Semua yang dikatakan mereka memang benar, tapi tetap saja aku masih belum terima perkataan yang disampaikan teguh kepadaku.

**
Perpustakaan kampus selalu menjadi prioritas mahasiswa-mahasiswi di sini. Keanekaragaman buku yang disuguhkan memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya terdapat buku motivasi Islam untuk mengajak para pembaca lebih memahami arti Islam sesungguhnya.

Disinilah aku janjian dengan Claudi, kali pertama aku menginjakkan kaki di gedung yang dipenuhi susunan buku-buku. Aku merasa kikuk saat pertama kali masuk ke dalam pusat bacaan mahasiswa-mahasiswi. Banyak dari mereka menghabiskan waktunya untuk membaca bahkan mengerjakan tugas. Tak heran kenapa Claudi mengajakku ke sini.

Claudi seorang gadis pencinta buku, terutama buku-buku motivasi islami menjadi tujuan utamanya. Hatiku berdecak kagum melihat kesungguhan Claudi menuntut dan menambah ilmu pengetahuan tentang Islam terutama pandangan Islam dalam menghadapi lawan jenis.

Aku melihat dan memperhatikan seluruh sudut ruangan, mencari-cari dimana gadis itu duduk. Terlihat seorang gadis berkerudung panjang bewarna biru dengan baju terusan terlihat longgar dan tidak melekuk tubuh. Dialah Claudi yang dari tadi aku mencarinya.

Aku segera menghampirinya yang sedang asik dengan buku motivasi. Sepertinya ia tidak menyadari bahwa aku sudah duduk didepan Claudi.

"Assalamualaikum Bu ustadzah." Sedikit mengagetkan dirinya yang sedari tadi tengah asik dengan dunia baru Claudi.

"Waalaikumsalam, apaan sih lo pakai kata-kata ustadzah segala. Gue masih belajar untuk terus menjadi lebih baik," sahutnya dengan mengangkat sedikit alis tebal cantik bak artis sinetron

"Eh, ada gerangan apa lo manggil gue ke sini?" timpalku kepada Claudi.
Terlihat ia menjawab dengan sedikit gelagapan.

"Anu lah, gue cuma mau ngi-bur lo aja. Setidaknya gue tau bah-wa hati lo dalam keadaan tidak baik," senyum tipis serta genggaman tangannya membuat aku sedikit lebih tenang.

" Ya mau bagaimana di. Gue baik-baik aja kok di." Aku meyakinkan Claudi dengan sekuat tenaga. Kelihatannya ia memercayai perkataanku.

Dari kejauhan aku melihat seorang cowok berbaju Koko dengan celana bahan mendekati kami, ternyata teguh mengubah penampilannya menjadi lebih islami. Aku gak tau kenapa tiba-tiba ia mengubah seluruh penampilannya. Apa mungkin ia lagi mendekati seseorang dan jatuh hati kepadanya?

Kenapa aku menilai cara berpakaian, itukan keputusannya untuk mengubah penampilan dirinya.
"Assalamualaikum semua, bolehkah aku bergabung bersama kalian?" tanya dengan sedikit memelas kepada kami.

"Waalaikumsalam, boleh, silahkan duduk," jawabku serempak dengan Claudi.

Tak ada yang bergeming sedikitpun. Teguh memulai pembicaraan dengan menanyakan kepadaku kenapa aku tidak membalas whatshappya semalam.

"Put, kamu kenapa tidak membalas pesanku semalam? Aku sedikit khawatir denganmu. Apalagi, setelah kejadian itu kamu meninggalkan kami dan beralih pergi,"  tanyanya kepadaku

"Aku hanya ada urusan mendadak yang mengharuskanku meninggalkan kalian." Aku melihat emosinya semakin tinggi

"Aku tau cara pandangmu berbeda ketika kamu menatap roni. Aku cuma gak mau kamu terjerumus dengan cinta yang salah."
Kali ini aku merasakan hatiku seperti tercabik-cabik mendengarkan perkataannya.

"Sudahlah, kamu tak perlu mengurus dan mengkhawatirkan aku. Aku sudah bisa jaga diri!" tegasku kepada teguh. aku gak suka ketika dia mencampuri kehidupan pribadiku.
Saat itu teguh langsung meninggalkanku tanpa pamit  sedikitpun.

***
"Maafkan aku telah mencampuri urusan pribadi kamu put. Aku cuma ingin kamu tidak jatuh terlalu dalam ke lubang maksiat.Maafkan aku yang masih menyimpan perasaan ini diam-diam terhadap kamu. Sekarang aku hanya bisa mencintaimu dalam diam, diam- diam mendoakanmu disujud-sujud terakhirku," bisikku  dalam hati

Aku gak bisa membayangkan bagaimana cara aku bisa melupakanmu, mungkin itu sangat sulit bagiku untuk tidak memiliki perasaan lebih ke kamu put.  Mungkin ,  ini menjadi doa-doa yang aku langitkan dihadapan sang pencipta.



Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang