Dari Abu Musa dari nabi sholallahualaihi wassalam beliau bersabda : Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, yang mana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain dan butuh merapatkan jari-jarinya. (HR Al Bukhori dan Muslim)
Bagaimana dengan keadaan puput yang aku tinggal bahkan aku sempat memutuskan komunikasi dengan dia. Aku takut sesuatu terjadi padanya. Perempuan bergelar sahabat yang selama ini aku sayangi bahkan perhatian yang aku beri kepadanya melebihi perhatian seorang sahabat. Aku terbayang kejadian-kejadian unik enam tahun yang lalu bersama gadis cantik itu.
Viralnya ia karena perubahan dirinya yang signifikan seakan membuat aku tidak percaya diri dengan keadaan yang menimpanya. Kehidupan setelah putus kontak dengannya begitu terasa amat sepi, duduk melamun memandang bintang mengingatkan dengan kenangan indah saat-saat masih bersamanya.
Memang benar aku sangat kecewa dengan kamu put, engkau telah mempermainkan perasaanku. Seakan engkau telah membohongi dengan bersikap tak acuh kepadaku. Tapi, aku tidak tega melihat ia hancur bahkan terpuruk. Apa yang harus aku lakukan untuk membantunya ?
Sebenarnya hati ini masih sakit karena ia telah membohongiku.ia yang membuat aku tega menghapus semua sosial media yang berkaitan tentang kamu di ponselku.
Perhatian dan kasih sayang yang aku berikan selama ini bahkan engkau hanya menganggap itu sebagai perhatian seorang sahabat. Berulang kali aku menyakinkan perasaan ini kepadamu tapi yang aku dapatkan hanya sebuah kekecewaan.
Hatiku tersentak berkata sendirian. Kali ini saat kabar tentang kamu Sampai di telingaku, aku sempat ragu apakah aku akan menolong dan menyemangatimu untuk kembali ke jalan yang benar. Aku begitu kecewa dengan sikapmu kepadaku.tapi, di lain sisi aku ingin selalu berada dekat dengan kamu berharap hati yang keras itu bisa menerima kehadiran dan engkau sadar bahwa cinta dan perhatian yang aku berikan begitu tulus.
Saat itu, aku putuskan untuk mencari tau semua tentang masalah yang engkau alami. Perlahan-lahan aku mencoba memahami keadaan berharap bak pepatah apapun yang kita impikan akan terwujud jika kita yakin kita bisa. Keraguan hanya akan menghancurkan impian.
***
Azhan subuh berkumandang. Aku terbangun dari gelapnya dunia. Semalaman fikiranku teracun oleh bayang-bayanganmu. Ketenangan hidupku seakan di usik dengan berita-berita miring. Aku putuskan untuk menemuimu hari ini.bagaimanapun caranya aku akan menemui dan menolong semampuku.
Kabar hijrahnya seorang Puput sudah aku ketahui dari beberapa berita di Instagram dan sahabat dekatmu Claudi. Darinya aku mencari tau segala tentangmu, enggan rasanya untuk menghubungi terlebih dahulu dan aku sudah tidak memiliki nomor ponselnya.
Halo, Claudi
Maaf ini dengan siapa?
Ini gue teguh sahabat kecilnya Puput. Lo tau Puput kamarnya gimana ? Gue ingin nolong dia dan nguatin dia. Gue gak sanggup lihat dia rapuh apalagi dengan hujatan netizen budiman.
Dia sudah hijrah sekarang, yang gue tau hari ini dia bakal pergi ke living word untuk nyari barang dan buku motivasi
Thanks atas info yang lo kasih, gue bakal cari dia hari ini.
Gue saranin Lo belikan buku motivasi aja buat dia untuk nguatkan dia yang sekarang. lo fikirkan saran gue tadi
Oke, terima kasih. Saran dari lo berarti untuk gue.
Tutut...
Aku mematikan ponsel genggam dan meletakkan diatas nakas tempat sebelum aku mengambil dan menghubungi Claudi untuk mencari tahu keberadaan Puput.
***
Perjalanan menuju living world untuk mencari puput menempuh waktu selama 45 menit dari rumahku. Harapan aku saat ini semoga Allah menolong dan mengabulkan doa-doaku untuk dipertemukan kembali dengan puputTakdir mempertemukan aku dengan gadis berkerudung syar'i dipadukan dengan gamis yang menyapu lantai. Hatiku yakin bahwa gadis yang aku lihat dari kejauhan ia lah Puput.
Sungguh indah pemandangan yang engkau berikan kepadaku tuhan. Wajah cantik dan anggunnya tidak berubah setelah satu tahun silam aku tidak melihatnya.
Perasaan ini tiba dag-dig-dug kegelisahan hati dan perasaan yang sempat aku pendam seakan muncul di waktu yang tidak tepat. Pertemuanku kali ini membuat hatiku meronta diantara kebencian dan kekaguman atas kecantikan yang dipancarkan dari raut wajahnya.
"Ya Allah, mampukah aku untuk bertemu dengannya walaupun hati ini masih terasa sakit ? Bantu hambamu ini ya Allah" ucapku lirih.
Dari kejauhan aku menghampiri seorang gadis tengah duduk menepi di mocca cafe banana. Rasa bahagiaku kembali sirna saat ia tidak mengenaliku. Mungkin saja, ia telah melupakan aku
"Puput." Dari kejauhan aku memanggil manggil namanya berharap ia mendengar suaraku.
Namun sayang, ia tidak mendengar panggilanku. Aku berinisiatif menghampirinya.
"Hai, Lo Puput kan?"
"Iya benar, Maaf Lo siapa?"Teriris rasanya hati ini saat ia tidak mengenaliku. Namun tak apa aku akan berjuang untuk kamu mengenali aku lagi
"Gue teguh, sahabat Lo dari kecil put."
"Oh iya,gue baru ingat... Ada apa Lo ke sini ?" tanya Puput dengan wajah kaget dibalut penasaran.
"Sory, gue udah lama ngilang dari kehidupan Lo put. Gue tau Lo pasti rapuh banget sekarang. Gue kesini cuma untuk nyari Lo put. Gue mau nolongin Lo agar Lo tetap mampu berdiri di atas hinaan dan cacian terhadap diri lo. Gue minta maaf kalau gue ga ada di saat lo butuh tempat bersandar,"
"Gue yang salah... Lo udah baik banget sama gue.gue kehilangan sahabat sebaik lo. Lo jangan hilang lagi ya."
Sakit hati ini ketika ia hanya mengganggapku sebatas sahabat. Tapi, aku tidak putus asa perjuanganku untuk mendapatkan hati kamu.
"Ia gue janji gak bakal hilang lagi, gue bakal selau ada buat lo, pundak ini akan selalu ada kapan aja lo butuh. Gue kesini cuma mau ngasih sesuatu buat lo. Semoga ini bermanfaat untuk proses hijrah lo put," tegasku menjelaskan kepadanya.
"Terima kasih teguh lo udah peduli dengan gue."
"Oh iya, gue minta nomor ponsel lo dong, nomor gue yang lama hilang," pintaku kepadanya
Hatiku berkata-kata seakan ingin mengungkapkan hal yang sebenarnya, "Maafkan gue yang udah bohong dengan lo, sebenarnya nomor lo udah gue delete dari ponsel gue put."
Aku memandangi punggungnya hingga punggung itu benar-benar hilang dari penglihatanku. Aku merasa lega sudah bertemu dan menolongnya. Mungkin, dengan cara ini aku bisa mendekati dan membuka pintu hatinya untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Dalam Doa
RomanceJanganlah terlalu berlebihan mencintai sesuatu,apakah pertemuan mereka berakhir bahagia?