Hijrah

27 2 5
                                    

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S. AL-Baqarah 155).

Perempuan itu harus kuat untuk menjalani kehidupannya. Cobaan bahkan kegagalan dalam menikah sudah digariskan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Ujian yang diberikan kepada kamu sekarang ini adalah cara Allah untuk menyadarkan kehidupan kelammu di masa lalu.
Kata-kata itu selalu saja berjalan-jalan  dipikiranku, dari mana suara itu berasal aku tidak mengetahuinya bahkan tubuhku menggigil ketika kalimat itu menyapa duniaku.

Tidak menyangka kenapa kenyataan hidup yang aku alami begitu berat. Arta, laki-laki brengsek yang hampir merenggut semua yang aku miliki. Hatiku berkaca-kaca kenapa aku begitu bodoh untuk menerima segala rayuannya.

Terlihat tisu bertebaran di kamar, ruangan yang semula jadi kamar pengantin sekarang sudah seperti kapal pecah. Aku menangis terisak sangat hancur sekali hati ini dibuatnya.

Untuk kali ini, aku hanya butuh teman sandaran yang selalu mendukung dan mendengar keluh kesah kehidupan yang aku alami. Tidak begitu lama ponselku berdering ada notifikasi WhatsApp dari Claudi.

Claudi: aku tau apa yang sedang kamu hadapi sekarang ini
Piput: semua berita aku dan Arta tidak menjadi menikah sudah viral dimana-mana.
Claudi:eh,tujuan aku hanya untuk menghibur kamu.
Piput: kamu memang sahabat yang paling baik diantara mereka.
Claudi: sebagai gantinya aku akan membawamu ke tempat terindah di dunia ini dan jangan sampai kamu menolaknya.
Puput: Baiklah, kamu menang aku akan mengikuti semua perturan dan apapun itu yang kamu perintahkan Claudi.

Aku tidak sanggup menolak tawaran yang diberikan Claudi untuk mengikutinya hari ini. Mungkin ada satu harapan untuk hati ini kembali tenang dan tegar. Dengan air mata yang masih berlinang aku berusaha untuk tetap mengambil satu setelan pakaian yang akan aku pakai nanti. Perjanjian aku dengan dia untuk pergi bersamanya sehabis waktu ashar.

Claudi dikenal sebagai muslimah sejati dan influencer baik hati, Pantas saja ayah mengizinkan aku untuk pergi bersamanya. Aku melihat kedatangannya dari balkon, ia yang sedang bercengkrama dengan ayah menimbulkan satu teka-teki besar dalam hidupku.

Claudi menghampiriku untuk bergegas pergi  "Ayo, kita tidak punya banyak waktu lagi."

"Dasar, bisanya saja rahasia-rahasia seperti ini dari aku."
Belum sepenuhnya selesai berbicara mataku sudah tertutup dengan kain bewarna hitam. Lagi-lagi perkataan Claudi membuat aku sebal dengannya.
"Sori, matanya aku tutup dulu ya put."
"Baiklah awas ya tempatnya mengerikan."

Aku dan Claudi tiba di suatu tempat yang sepertinya ramai dan ada sayup-sayup lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar di telinga walaupun penutup mata ini belum dibuka olehnya aku merasakan ketenangan saat berada di tempat ini.

"Hitungan ketiga aku akan membuka penutup matanya." Dengan siaga Claudi mengambil posisi untuk membuka penutup mata aku.

"Tara Inilah kejutannya Put."
Aku sangat begitu kaget ketika melihat bangunan bertingkat dengan kubah emas dan ukiran ukiran Arab yang sangat mendominasi bangunan ini, bangunan ini dikenal dengan sebutan Masjid Al-Falah.

Hati aku sangat memberontak tetapi jiwaku merasa nyaman di Masjid tempat yang paling suci di dunia.

Aku menatap Claudi dengan penuh kebingungan " Kenapa kamu bawa aku ke  tempat suci ini ? Aku tidak pantas berada di sini Clau, aku kotor aku jijik dengan diriku Clau," ujarnya dengan penuh amarah dan tangisan.

"Aku melakukan semua ini untuk kamu."
"Untuk apa Clau aku tidak pantas Clau."
"Aku ingin kamu berubah menjadi lebih baik, kasihan dengan orang tua kamu."
"Seharusnya kamu mendoakan ibu kamu yang sudah tiada bukan menjadi seperti ini."

Satu helai kerudung diberikannya untuk aku Claudi memaksa aku untuk mengikuti dan mendengarkan kajian yang dilaksanakan setiap hari sabtu.

Kajian yang dibawakan oleh ustadzah Afra kali ini tentang perbuatan zina yang sudah menjadi perbuatan halal bagi pemuda-pemudi di zaman modern ini, ustadzah Afra menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an dan hadist nabi tentang perbuatan zina.

"Di dalam Al-Qur'an telah dijelaskan larangan untuk melakukan perbuatan zina bagi mereka yang tidak ada ikatan pernikahan, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap satu dari keduanya dengan seratus kali deraan. Dan janganlah kamu belas kasihan kepada keduanya didalam menjalankan (ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan hendaklah (dalam melaksanakan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (Qs. Annur :2)

"Selain itu di dalam hadist nabi telah diriwayatkan dari Ibnu Abiduyya bahwa Rasulullah Shalallu 'alaihi Wa sallam  bersabda
Tidak ada dosa yang lebih berat setelah syirik disisi Allah dari seorang laki-laki yang menaruh spermanya didalam rahim wanita yang tidak halal baginya."

"Ustadzah  tutup kajian hari ini apabila ada yang ingin bertanya secara tertutup bisa menemui ustadzah setelah kajian ini selesai." Dengan diiringi ucapan salam.

Aku terenyuh ketika mendengar isi kajian yang dibawakan oleh ustadzah Afra seakan hati ini tercabik-cabik membayangkan siksa yang aku dapat di akhirat nanti.

"Ustadzah, maaf saya ingin bertanya kepada ustadzah." Dengan tergesa aku mengejar ustadzah Afra disusul dengan claudi
"Perkenalkan nama saya Puput, ada beribu pertanyaan yang ingin saya tanyakan ustadzah."
" Apa yang bisa saya bantu, silakan saja."

"Saya merasa terhina dengan diri saya sendiri ustadzah ketika mendengar isi kajian ustadzah."
"Luapkanlah semuanya dengan ustadzah semoga dengan kamu menceritakan semuanya kamu menjadi lebih tenang."
" Saya merasa kotor ustadzah banyak dosa zina yang telah saya lakukan ustadzah saya malu saya jijik dengan diri saya sendiri ustadzah."
"Bertaubatlah kepada Allah sebelum terlambat Puput."
" Mana mungkin Allah memaafkan pendosa seperti saya ustadzah, saya yang selalu meminum alkohol dan hampir melakukan perbuatan yang keji itu dengan bujuk rayuan laki-laki ustadzah."
"Percayalah Allah memaafkan semua hambanya dengan syarat hambanya benar-benar bertaubat dan tidak mengulanginya lagi."

Ustadzah memeluk aku yang menangis terisak mengingat dosa yang aku lakukan selama ini, ia berbisik kepada aku "Temuilah ustadzah jika kamu butuh bantuan."
Aku segera meninggalkan ustadzah dan meminta claudi untuk mengantarkan aku pulang.

Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang