di Balik Arti Sahabat

2 0 0
                                    

“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk mereka para wanita yang tidak baik pula. Sedangkan wanita-wanita yang baik adalah mereka untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah mereka untuk wanita-wanita yang baik pula.”(QS.An-nur ayat 26)

" Astagfirullah hal'azim, kenapa aku tiba-tiba memikirkannya ? aku gak pantas memikirkan dia yang telah mempunyai calon istri," timpalku dalam hati seakan hatiku berbicara apa adanya.

Gemuruh awan menghiasi langit  dengan cahaya kilat petir. malam itu  sangat dingin, terlihat masih saja adik-adik kecil terus bersemangat mencari sumber rejeki. jalanan-jalanan terlihat basah, daun-daun berguguran . Hujan begitu lebat menghiasi malamku. jalan Sudirman terlihat sepi, hanya terdapat mobil-mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi seakan mereka menganggap pengguna jalan hanya mereka sendiri. Terlihat di tepi-tepi toko raut wajah pengguna kendaraan bermotor itu suram merasakan kekhawatiran dengan keluarganya dirumah.

Sedikit terbesit rasa iba terhadap mereka yang harus merasakan kedinginan,dan sejuknya angin malam. Hati dan kakiku seraja membuat aku melangkahkan kaki kesana. Namun rasanya waktu ini belum tepat. Aku urungkan niat untuk menghampiri mereka dan memilih pulang.

aku kendarai mobil untuk pulang ke rumah dengan berjalan merayap, pukul delapan malam aku masih saja dijalanan berteman bersama derasnya hujan, seperti pepatah mengatakan berdoalah kamu dikala hujan niscaya Allah akan mengabulkan doamu.

Hatiku bergemuruh hebat, sudah lama aku tidak merasakan pulang larut malam. Aku menyadari perubahan menjadi wanita muslimah perlahan lahan meninggalkan seluruh aktifitas duniaku, seperti klub malam. Lamunan itu membuatku sedikit kaget dan spontan menginjak rem di derasnya hujan.

Aku merasakan fikiranku kali ini tidak stabil, bahkan dalam situasi seperti ini aku masih saja tidak fokus. Ketika akan melajukan mobil sedan berwarna silver, dari kejauhan aku melihat segerombolan pemuda bertato seakan menghampiriku. Cemas dan takut membikin hatiku terobrak abrik. Dengan refleks aku melajukan mobil yang aku bawa menghindar dari kumpulan pemuda bertato tersebut.

Tak luput mulutku berkomat Kamit meminta perlindungan, "ya Allah lindungilah aku dari orang-orang yang akan berbuat jahat kepadaku."
Lagi-lagi nasib keberuntungan menghampiriku. Aku berdecak kagum kepadamu tuhan, engkau telah menyelamatkan aku hari ini.

***
Badanku terasa lelah sekali, kamar dan kasur sudah menghantui kepalaku. Terlebih kejadian yang tidak ingin aku lihat hari ini, sudah membuatku menderita. Segera aku hilangkan rasa lelah di kasur empuk yang aku rindukan. Kantuk mata pun melanda, namun aku tak bisa tidur sama sekali. Terbayang, apa yang akan terjadi hari esok ?
Lamunan telah membawaku ke alam bawah sadar hingga aku terlelap.

Pagi menjelang, aku terbangun pukul tiga subuh, terasa ada yang mengetuk hati ini untuk tetap bangun dari tidur.  Perasaan gelisah,cemas menghantui diriku. Ini lah kali pertana, aku terbangun di tengah gelapnya malam. Tak juga merasakan ketenangan, aku basahi wajahku dengan air wudhu.
Aku lakukan sholat tahajud berharap meminta ketenangan dengannya. Begitu banyak curhatan yang aku limpahkan kepadanya. Hampir satu jam aku terus curhat kepadanya, menangis bersimpuh di dalam sujudnya.

Setelah itu aku merasakan ketenangan dan kenyamanan saat aku bisa curhat dan bercerita kepada tuhanku. Mungkin, ini pertama kali aku melakukannya. Walaupun dari enam bulan yang lalu aku telah berusaha menjadi wanita muslimah terbaik. Aku teringat dengan kedua sahabat yang beharga dihidupku. Rasanya tak mungkin aku pendam perasaan ini sendirian.

Aku keluarkan ponsel dari saku tas, jari-jemari begitu lincah mengetik huruf pesan yang akan aku kirimkan kepada mereka di grup Whatsapp. Grup Whatsapp ini memang baru saja dibuat untuk memudahkan komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Berawal dari satu perdebatan panjang, akhirnya Claudi dan teguh sepakat dengan usulanku.

Hijrah Dalam Doa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang