20

1.4K 90 3
                                    

Tidak terasa waktu cepat berlalu sekarang Prija bayi mungil yang cantik dan imut berusia 3 tahun. Ia terus saja mengoceh dan tak pernah diam.
Wajah Prija memang mirip dengan saint tapi kelakuan Prija di turunkan oleh Perth. Bayi itu sangat nakal jahil dan keras kepala,Saint sampai kesal dibuatnya.
.
.
.
Sekarang Prija masih bermain di halaman belakang rumah, saint yang menemaninya. Saint tidak menyewa pengasuh karna ia mengatakan pada Perth ia bisa mengurus anaknya sendiri. Mungkin ia hanya butuh pembantu panggilan untuk membersihkan rumahnya setiap hari.

"Prija ayo masuk sudah mainnya",sambil melambaikan tangan kearah Prija

"Oce mom",sambil berjalan kearah saint
Prija langsung naik ke pangkuan saint dan menepuk nepuk dadanya.

Prija tidak bisa lepas dari kegiatan menyusunya , ia sudah berapa kali dibelikan susu formula tapi tetap tidak mau diminum walau rasa yg dibelikan berbeda beda. Ia masih suka menyusu didada saint. Sama seperti daddynya.

"Prija mau apa?"

"Cucu",menepuk nepuk dada saint

"Sebentar mommy buatkan dulu ya, Prija tunggu disini",saint menggoda Prija

"Ija au cucu disini"

"Kan Prija sudah besar kan?"sambil mencubit pipi Prija.

Prija nampak berpikir ucapan dari saint, wajahnya saat berpikir itu sangat imut dan saint ingin menciumnya sekarang juga.

"Prija menyusunya nanti malem aja ya, sekarang kan bisa minum susu formula."

"Siap mommy"

Saint ke dapur membuatkan susu untuk Prija. "Semoga setelah mencoba susu formula ini prija mau minum terus susu formula",monolog saint.
Ia mengantarkan susu ke ruang keluarga disana Prija asik menonton dan mengucapkan kata kata yang sulit dimengerti.

"Ayo sini Prija ini sudah mommy buatkan"
Prija naik ke pangkuan saint dan meminum susunya,saint menepuk nepuk pantat gembul Prija dan Prija pun tertidur dengan mudahnya.
Saint naik ke atas menidurkan Prija diatas ranjangnya dan tidak lupa di setiap sisi ranjang dibatasi dengan bantal agar saat bangun Prija tidak jatuh.
.
.
.
.
Perth yang sudah pulang dari kerja langsung masuk ke rumah mendapati saint yang tengah menonton TV. Perth langsung memeluk saint dari belakang.

"Kau membuatku kaget perth"sambil mencubit tangan Perth
"Benarkah",sambil mencuri ciuman dipipi saint.
"Aku lelah tapi aku merindukanmu sayang",tangan Perth sudah berada didada saint.
"Ganti bajumu lalu bila perlu langsung mandi"ucapnya yang matanya masih setia memandang TV.
"Jangan macam-macam Perth, Prija baru saja tidur",lanjutnya sambil menghempaskan tangan Perth dari dadanya.
"Setelah ini aku ingin melakukannya?,bolehkah?"
"Aku pikir pikir dulu Perth, cepat ganti bajumu kau sangat bau. Aku tidak kuat mencium baumu ini"
"Baiklah sayang"

Perth menaiki tangga dan mulai melepaskan satu persatu pakaiannya dan diganti dengan baju kaos hitam longgar dan celana untuk dirumah.
Ia berjalan kearah kamar mandi ingin menaruh pakaian kotor disana tapi langkahnya terhenti saat dua pasang bola mata telah melihatnya sejak dari tadi.

"Kau sudah bangun putri kecil daddy?, Prija mengintip daddy yang berganti baju?. Aishh daddy malu dilihat oleh bidadari saat berganti pakaian"sambil mengecup bibir mata dan pipi gembul anaknya.
Perth lalu menggendong Prija membawanya ke bawah untuk diberikan ke saint.

"Kok Prija sudah bangun, kau apakan Prija? Dia baru sebentar tertidur Perth",mulut saint berbicara tanpa spasi.
"Kau selalu menuduhku yang tidak tidak saint"
"Lalu kau apakan Prija",ucapnya lalu mengambil alih mengendong prija
"Saat aku berganti baju aku baru sadar ada yang mengamati ku,ternyata Prija"
"Ooo begitu rupanya, anak mommy sangat nakal ya mengintip daddynya sedang ganti baju"
"Aku mau mandi dulu"
"Ya silahkan"
.
.
.
.
.
Saat Perth selesai mandi ia turun menyusul saint dan anaknya sedang menonton TV ia tertengun melihat betapa bahagia keluarga kecilnya sekarang. Ia bisa mempunyai anak dari oran yang dicintainya dan ia tdk pernah lupa bersyukur pada Tuhan karna kebaikannya memberikan Perth segalanya.

"Perth kenapa melamun,ayo turun"
Perth turun kearah mereka dan mencium satu persatu pipi saint dan Prija dengan sayang.

"Saint aku merindukanmu, aku tidak bisa menahannya lagi aku ingin malam ini"ucapnya ditelinga saint membuat semua bulu ditubuh saint merinding.
.
.
.
.
Vote coment ya
.
.
.
.

LOVE perthandsaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang