24

627 40 4
                                    

"Saint, Aku ingin punya 5 anak saat ini juga", ucap perth yang langsung keluar dari pikirannya tanpa disaring.

Saint yang posisinya duduk dipangkuan perth seketika menoleh kearah belakang dengan wajah kaget.

"Kau, perth ayo bertukar peran sekali saja. Aku membiarkanmu mengandung lima anak sekaligus didalam perutmu. Kau kira mengandung lima anak mudah?"

"Aku sangat ingin saint. Jika itu aku, aku pasti bisa membuatmu hamil 6 anak sekaligus"

Saint bangun dari acara duduknya lalu pergi meninggalkan perth yang masih merenggek.

Sebuah tangan mengalung di leher saint, saint yang merasakannya segera melepaskan tangan itu dari lehernya.
"Aku ingin susu saint"

"Kau sudah tua, kau bukan prija. Kapan prija pulang ya? Aku merindukkannya"

"Tenang putri kecil kita aman, pasti dia sedang bermain bersama ibu. Saint disini masih ada aku kenapa kau sangat sedih?"

"Karna hari ini kau sangat menyebalkan perth. Aku ingin memukulmu tapi takut"

"Takut?"

"Emm, takut nanti kau malahan memukul balik aku"

"Ya aku akan memukulmu" plak, suara perth memukul pantat saint. Memukul terus menerus hingga yg dipukul merasa sakit. Saint memunculkan wajah meringisnya dengan sedikit air mata yang hampir jantuh.

"Hei, kau ingin pantatku bengkak?!!. Kau kira kau pukul seperti itu tidak terasa sakit?!!, perth kau sangat menyebalkan. Aku tidak ingin bersamamu!", teriak saint didepan wajah perth.

"Heii, saint aku kira itu tidak sakit karna kau hanya diam saja aku pukul. Dan kenapa pantatmu semapin mempesona", terang perth.

"Keluar dari sini!"

"Tapi sa-", ucapnya dipotong saint. "Tidak ada kau sekarang pergi dari sini, tidak ada bantahan aku marah denganmu".

Perth dengan wajah kecewa meninggalkan rumahnya dan pergi menginap dipenginapan terdekat dari rumahnya.

Setelah beberapa jam perth pergi dari rumahnya, saint bingung ingin mengerjakan apa. Bingung kenapa rumah terasa sangat sepi karna prija hari ini ada dirumah ibu perth. Sedangkan maid yang baru saja ia pekerjakan, meminta libur hari ini. Jadi sekarang hanya ada saint dirumah besar milik perth.

"Kenapa aku harus mengusir perth segala, sekarang aku menerima kesendirianku dirumah ini", monolog saint sambil mengambil selembar roti.

"Tapi, perth sih yang bikin marah orang. Lupakan perth mari kita menikmati kesendirian ini", monolognya sambil mengoleskan selai strawberry di rotinya.

Saint menikmati kesendiriannya dengan menonton film dari genre komedi, thriller hingga romance saat selesai dengan filmnya ia membuka ponselnya melihat apakah perth menghubungi atau mengiriminya pesan. Ternyata tidak ada satu orang pun menghubunginya, akhirnya ia memilih membuka youtube mencari hal yang menarik dan melihat short movie yang sampulnya bagus dia menekan lalu menontonnya dipertengahan cerita ternyata tokok utamanya diganggu oleh segerombolan hantu iseng. Dan hantu yang ditampilkan wajahnya sangat aneh dan seram membuat saint berteriak hingga menjatuhkan ponselnya. Ia membiarkan tv diruang tamu hidup, ia menghidupkan semua alat elektronik agar dirumahnya terasa ramai. Tapi wajah hantu itu selalu lewat dipikirannya. Saint ingin menelpon perth tapi ego saint lebih besar dari ketakutannya.

Disisi lain
Perth yang tadinya tertidur tiba-tiba terbangun merasakan ada yang tidak beres. Tapi ia mengecek ponselnya, tidak ada pesan ataupun panggilan dari saint. Ia memutuskan untuk pulang kerumah, melihat apakah saint baik-baik saja. Saat ia sudah sampai didepan rumah, ia mendengar terikan saint. Dan semua lampu dirumahnya tiba tiba hidup, suara tv yang terdengar sampai luar. Perth ingin masuk tapi ia takut kena sembur. Jadi perth memilih jalan terbaik untuk menunggunya diluar.

.
.
.
.
.
.

Saint yang sudah tidak lagi kuat berada didalam rumah karna ketakutan, ia berlari terbirit birit keluar dan melupakan ponselnya masih ada didalam

Perth melihat saint dari luar tertawa, saint meloncat dengan wajah ketakutannya dan kebingungannya. Perth memberanikan keluar dari mobilnya lalu menghampiri saint. Saint yang melihat perth sangat lega, langsung memeluk perth dengan erat. Sampai-sampai perth susah untuk bernapas, "kau darimana, kenapa sangat lama?", masih dalam keadaan memeluk perth.
"Kau membuatku tidak bisa bernapas sayang", ucapnya dengan sekali napas.
"Diam, aku ingin diposisi ini sebentar", sambil mengeratkan tangannya dileher perth. Perth yang tidak kuat membawanya kedalam rumah dengan posisi saing yang masih bergelantungan di leher perth.

Perth menggelengkan kepalanya saat melihat tv diruang tamu menyala, komputer kerjanya menyala, laptopnya juga menyala. Lampu semua kamar dihidupkan tanpa terkecuali. "Kau sedang apa saint, kenapa semua kau nyalakan?"
Saint melepaskan pelukannya dari perth lalu menatap perth dengan tatapan bersalah.
"Maafkan aku perth, aku ketakutan", ucapnya sambil memainkan tangannya. Perth hanya menatapnya ingin penjelasan lebih.
Saint menatap mata perth lalu menunduk kembali "Begini, tadi setelah aku menonton film, aku membuka ponsel dan aku melihat film pendek dari covernya sangat bagus perth, lalu aku menontonnya nah dipertengahan cerita hantunya keluar, membuat aku takut maka dari itu aku menghidupkan-", ucapnya sambil mengerucutkn bibirnya.

"Bibirnya jangan dimonyongin dong, nanti aku gak kuat nih"

"Kau gak marah? Karna aku menghidupkan semuanya?", matanya menatap mata perth.

"Untuk apa marah, toh kau juga sudah mengakui kesalahanmu kan?*cup*", mencuri ciuman dibibir saint dengan sangat cepat.

Perth tidak bisa mengontrol dirinya "Saint, maafkan aku menciumu. Aku tidak sadar, maafkan aku".

"Perth, maafkan aku juga sudah mengusirmu. Aku sangat jahat perth"

"Jangan dipikirkan lagi sayang, aku pasti dan selalu memaafkanmu", lalu saint mencium bibir perth bertubi tubi.

"Hei apa itu tadi?"

"Hadiah karna kau mau memaafkanku"

"Aku ingin yang lebih dari itu saint", ucapnya

"Jangan mencoba memancing emosiku lagi perth, aku tidak ingin melakukannya sekarang. Tapi kau ku berikan voucer ciuman+ pelukan semalam suntuk dengan balasan pelukan dan ciuman dariku, bagaimaana?"

"Emmm bagaimana yaaa", perth terlihat pura pura berpikir sambil melirik wajah saint.

"Kalau kau tidak mau ya sudah, kesempatan ini sangat langka perth kau dapatkan".

"Boleh sambil menggendong, tidak?"

"Untuk hari ini boleh tapi-", perth menggendong saint masuk kekamarnya.

"Hei perth, tv dibawah belum aku matikan lampu kamar- kamar juga laptop dan komputer juga"

"Tunggu aku, biar aku mematikkannya sambil menguci pagar".

"Emm"

Setelah semua selesai, perth kembali kekamarnya dan langsung memeluk saint dan sesekali menggesekkan selatannya ke pinggang saint.

"Hei perth hanya memeluk tidak menggesekkan!"

"Emm", perth mencium seluruh wajah saint dari dahi, hidung, pipi, pucuk kepaala, mata lalu kebibir.

"Saint bagaimana dengan ciumannya, bagian mana saja yang boleh ku cium?"

"Emm hanya wajah saja"

"Hei saint berikanlah aku bonus sedikit, hingga perut boleh?"

"Tidak hingga dada saja, jika kau menawar lagi voucher mu hangus pak!"

"Em baiklah", perth berpindah mencium leher saint sampai lehernya berhiaskan tanda merah hingga ungu. Begitu juga nasib dadanya, perth tidak berhenti menyusu dikedua dada saint sampai dadanya membengkak karna perth menghisapnya dengan sangat keras sampai pagi hari, saint yang diperlakukan seperti itu hanya pasrah dan menikmatinya dengan ikhlas..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya baru update
Karna ada hal yang perlu dibereskan dari tugas sampai hal gal tak terduga..

Stay healthy semuaanyaa~
Semoga masih inget jaln ceritanya ya~
Enjoy read this story~

Maafkan juga kalo ada typooo~
❤️🖤
Semoga perthsaint cepet comebackk ditahun ini~~~
Selalu berdoaaa untuk ps~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE perthandsaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang