16

1.2K 97 23
                                    

"Saint sayang, saatnya makan malam. Aku menunggu dibawah", teriak Perth dari arah dapur
Tidak dapat jawaban dari saint nya yang dari tadi berada didalam kamar. Entah apa yang dilakukan oleh suami atau istri cantiknya itu. Sudah sekitar setengah jam saint berada didalam kamar dan Perth tidak mendengar suara saint.
Perth sangat takut jika terjadi apa apa kepada istrinya. Semenjak saint hamil, Perth lah yang mengambil alih keperluan rumah tangga dari membersihkan rumah, memasak seadanya, menyiram bahkan belanja kebutuhan rumah saja Perth yang mengatur. Ia mengambil alih semua karna ia takut jika terjadi apa apa dengan anak pertamanya itu.
Seperti sekarang Perth yang menyiapkan bahkan memasak makanan untuk saint. Walaupun masakan Perth tidak bisa dibilang cantik tapi rasa masakan Perth tidak cukup buruk pikirnya.
Ia sangat kesal dari tadi Perth memanggil saint dari bawah tapi tak ada satupun jawaban dari saint. Ia menaiki anak tangga dan berdiam di depan pintu kamarnya.

"Sayang, kau sedang apa didalam sana? Jangan membuatku khawatir Na", ucapnya sangat lembut.
"Jangan kesini Perth, aku mohon", ucap saint dengan nada sedikit meringis
"Ada apa?, kenapa suaramu seperti itu? Sayang", Perth semakin panik tapi mencoba untuk tenang
"Ayolah sayang, jangan seperti ini. Saint sudah mau jadi mommy, masa terus bertingkah seperti ini?",sambung Perth.

Suara kunci yang diputar ,cklek, saint langsung mebuka pintu dan mendaratkan wajahnya kedada Perth.
Perth merasa dadanya basah karena air mata saint. Ya saint menangis tapi Perth tidak tau karna apa. Perth meruntukki dirinya karna tidak tau menau saint menangis karna apa dan salahnya juga karena membiarkan saint hingga menangis seperti ini.

"Perth, apakah saint jelek?", saint mendongakkan kepalnya menatap mata hitam Perth
"Siapa yang bilang sayang?",sambil mengelus pucuk kepala saint dan sesekali mencium pucuk kepala saint
"Tidak",saint menggelengkan kepalanya dan membenamkan wajahnya di dada bidang Perth
"Saint dengar baik baik Perth ya, Perth sangat mencintaimu, Perth sangat sayang sma saint. Dimata perth gak ada yang lebih menarik daripada kamu sayang. Kalo Romeo pasangannya Juliet,  kalo Perth pasti pasangannya sama Saint. Dan saint Perth menyukai Saint karna saint adalah saintnya Perth. Yang gak bisa dipisahkan, ingat baik baik ya sayang. Perth gak bisa hidup tanpa saint biarpun sehari pun bahkan semenit dan sedetik pun", sambil mengelus rambut saint yang halus.
Saint membalas dengan anggukan dan memeluk Perth yang dibalas dengan mengeratkan pelukan oleh Perth.
"Kau tau saint, kau sangat manis jika seperti ini. Aku sangat gemas sama kamu saint", mencium bertubi tubi pipi gembul saint.
"Apakah baby tidak lapar?, sepertinya mommy nya yang lapar. Ayo makan malam keburu makanannya dingin", menuntun saint berjalan ke dapur.

Saint sangat menikmati masakan yang dibuat oleh Perth. Sehabis makan saint ingin mencuci piringnya sendiri tapi ditahan oleh Perth yang menyuruh saint untuk duduk saja melihat Perth yang melakukannya. Saint melihat meja makan yang berisi makanan tadi saint ingin merapikannya tapi Perth buru buru menyelesaikan pekerjaan mencuci piringnya dan mengambil alih merapikan meja makan yang hampir saja dibersihkan oleh Perth.
"Perth , saint ingin merapikannya sedikit. Saint ingin membantu Perth", sambil mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah kesal ke hadapan Perth
"Lebih baik kau duduk. Sekarang giliranku yang melayani mu dan mengurus rumah. Sudah impas kan dulu saint sangat lelah mengerjakannya sendiri, sekarang giliran Perth, mengertisayang?", sambil mencubit pipi saint dengan gemas

Saint hanya mendengus saja dan memalingkan wajahnya kesah lain ia sangat kesal dengan Perth malam ini. Ia tidak ingin tidur bersama Perth sekarang ia ingin tidur pisah. Perth juga tidak keberatan dengan suruhan saint karna Perth mengerti mungkin itu karna mood saint berubah ubah karna hamil.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saint berada di kamarnya dan Perth tidur dikamar sebelah karna suruhan saint, Perth tidak boleh tidur bersamanya. Saint tidak bisa tidur dengan tenang malam ini karna biasanya ia memeluk Perth saat tidur dan Perth pasti mengelus pipi dan rambutnya sebelum tidur. Tapi sekarang Perth tidur dikamar sebelah. Setelah perang dengan batinnya saint menurunkan egonya untuk ke kamar sebelah menyusul Perth tidur disana.

Saint melihat Perth tidur sangat nyenyak mungkin karna Perth bekerja kemudian  mengurus rumah dan melayani saint yang sangat manja. Saint tidur di sebelah Perth.
"Perth berbalik, Perth peluk", ucap saint sambil menggoyangkan pinggang Perth
"Humm, ada apa?, eh saint kenapa kau disini sayang?, sudah tidak kesal lagi dengan Perth?"
"Perth peluk, Perth cium. Peeerrthhhh~", dengan nada manjanya dan di balas dengan dengusan gemas oleh Perth .
"Baiklah sini mendekat sayang"
"Perth ,pelukan Perth sangat hangat, saint menyukainya"
"Hmm, sekarang tidurlah"
Sebelum tidur Perth mencium kening kedua pipi mengecup bibir lalu mengecup pucuk kepala saint.
"Selamat malam sayang, aku mencintaimu",ucap Perth langsung menyusul saint kedalam mimpi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kehamilan saint sudah memasuki 8bulan dan sebentar lagi , anak mereka akan lahir ke dunia. Saint dan Perth sangat senang memikirkannya saja sudah senang dan tak hentinya mereka bersyukur. Perth sangat suka mengurus keperluan saint dan bahkan Perth lah yang sangat panik jika saint meringis kesakitan karna perutnya yang semakin membesar. Ia tidak ingin mengetahui apa jenis kelamin anaknya karna kata Perth biar jadi kejutan saat dia lahir dan aku akan menerima biarpun ia perempuan maupun laki-laki .

Pernah sekali saint meringis kesakitan diperutnya. Perth mengira saint akan melahirkan, Perth sangat panik saint yang hamil saja tidak sepanik itu. Perth menyiapkan semua barang barang untuk kelahiran anak pertamanya dan sudah menelepon ambulance tapi ternyata sakit perut saint tidak sakit mau lahiran tapi sakit perut ingin membuang kotorannya.
Perth sangat kesal ia sangat panik dan sudah menelepon ambulance. Saint menanggapinya dengan tawaan yang nyaring dan dibalas dengan dengusan kesal oleh Perth. Dan Perth mendiami saint selama sehari. Semenjak saat itu saint tidak mau tertawa saat Perth panik ia takut Perth kesal kepadanya.

"Aku akan menerima apapun jenis kelamin anak kita nanti",sambil mengelus perut besar saint
"Hmm aku juga Perth, jangan pernah bisan kepadaku perth"
"Aku tidak pernah bosan melihatmu memandangmu, kau semakin haru semakin cantik dan imut aku melihatmu semakin gemas hingga ingin terus memakanmu", saint menggigit pipi saint dengan gemas samapi meninggalkan tanpa kan gigi dan tanda merah dipipi saint
"Perth itu menyakitkan,jangan memakanku."
Tiba tiba Perth mendekatkan bibirnya ke saint dan mengecup bibir tebal saint memangutnya dn tangan Perth meraba nipple saint dari luar bajunya.
"Ehmmm,akhhh",suara saint
Tangan Perth memasuki baju saint dan menekan dan memilin nipple saint dengan gemas. Perth melepaskan ciumannya dan beralih menghisap nipple saint yang mencuat dihisapnya kuat kuat dan saint meringis.
"Saint ko gkkeluar susu?"
"Perth kau bodoh,akhh"
Perth gemas menggigit nipple saint dengan agak keras.
"Aku tidak ingin melanjutkannya lebih lagi. Aku takut kelepasan aku tidak ingin menyakitinya".
Saint mengusap kepala Perth dengan sayang lalu mengecup bibir Perth sekilas.
"Ny.saint aku sangat mencintaimu"
"Aku lebih mencintaimu Tn. Perth"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Double up
Jangan lupa vote dan coment
Baru buat. Dan langsung up, maaf jika banyak typo

Akhirnya chap yang lumayan panjang sesuai permintaan kalian.

Akhirnya chap yang lumayan panjang sesuai permintaan kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE perthandsaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang