DELAPAN BELAS

394K 29.5K 6.4K
                                    

(Note : foto mulmed hanya sebatas visual untuk style mereka, bukan visual cast yaaa)

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

Suasana di dalam mobil sangat hening dan canggung, tidak ada obrolan sama sekali. Gadis itu melirik Dika yang tengah fokus menyetir. Sejak menjemputnya, lelaki itu hanya diam, tidak membuka suara sama sekali. Dan itu justru semakin membuat Alysha dirundung gelisah. Ia tahu bahwa lelaki itu sedang marah padanya, namun jika boleh memilih, lebih baik Dika menceramahinya, daripada lelaki itu harus mendiamkannya seperti ini.

Setelah menempuh waktu selama hampir dua puluh menit, akhirnya mereka berdua sampai di kediaman Wijaya.

Dika yang telah selesai memarkirkan mobilnya segera bergegas mematikan mesin mobil dan membuka sabuk pengaman yang dikenakannya.

Alysha yang melihat Dika hendak membuka pintu, segera menahan lengan lelaki itu. "Dika, maaf," cicit Alysha pelan.

"Cepet turun," titah Dika tanpa menoleh sedikitpun. Kemudian ia segera bergegas keluar dari dalam mobil meninggalkan Alysha seorang diri. Membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal, lalu beranjak menyusul Dika.

"Ck, Dika," seru Alysha menyusul lelaki itu. Namun, panggilannya tetap tidak mendapat respon.

"Dika gue minta maaf, tadi hp gue ada di dalem tas, gue gak tau kalo lo hubungin gue dari tadi," tutur Alysha tetap berusaha mengejar langkah Dika.

Hingga akhirnya mereka berdua sampai di dalam kamar, Dika segera membuka jaket denim yang di pakainya lalu melempar jaket itu ke sembarang arah. Berjalan menuju meja belajarnya, lalu mengambil sebuah paper bag dan memberikannya pada Alysha.

"Buruan siap-siap," ucap lelaki itu singkat. Sementara Alysha hanya mengerutkan dahinya bingung sambil mengintip isi di dalam paper bag tersebut.

"Kemana?" tanyanya tak mengerti. Terlebih lagi isi dari paper bag itu adalah sebuah dress milik Alysha yang sengaja ia tinggalkan di rumah orangtuanya karena gadis itu tak ingin membawa banyak barang saat pertama kali pindah ke rumah Dika.

Namun sayangnya, Dika telah lebih dulu berbalik dan berjalan kearah lemari miliknya, tanpa sempat menjawab kebingungan Alysha.

"Dika," seru Alysha kembali.

"Hmm."

"Dika."

"Hmm."

"Ngomong dong jangan ham hem ham hem mulu," protes gadis itu.

Dika mengehela napas jengah, lalu berbalik. "Apaan sih lo, berisik!"

"Makanya kalo ada yang manggil itu nyaut, kalo ditanya itu jawab, jangan diem aj-" ucapan Alysha tiba-tiba terhenti ketika Dika mengangkat jari telunjuknya, mengisyaratkan gadis itu untuk diam.

"Kita gak punya banyak waktu, mending lo siap-siap sekarang atau gue tinggal," ancam Dika.

"Emang kita mau kemana?" tanya Alysha yang merasa gemas pada lelaki itu, karena sedari tadi mengabaikan pertanyaannya.

"Acara ulang tahun Mami, dan sekarang kita berdua udah telat gara-gara lo yang susah dihubungi," jawab Dika ketus.

"YA AMPUN GUE LUPA!" pekik Alysha yang baru teringat ucapan Dika kemarin malam. "Kenapa lo gak bilang dari tadi," protes gadis itu. Ia semakin panik ketika melihat jam yang berada di dinding, lalu segera beranjak masuk ke dalam kamar mandi.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang