SEMBILAN BELAS

380K 29.4K 5.2K
                                    

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

Uhuk!

Seketika orang-orang yang berada di meja itu menatap panik kearah dua orang yang tiba-tiba tersedak secara bersamaan.

"Lo kenapa Sa?" tanya Hana sambil menyodorkan air minum pada sahabatnya itu.

Alysha langsung meneguk air yang diberikan Hana, lalu menggeleng pelan. "Gak apa-apa."

Aldo pun melakukan hal yang sama, dengan cekatan ia memberikan air minum kepada lelaki yang duduk di sampingnya. "Lo gak apa-apa Dik?"

Dika menggeleng sambil sesekali berdehem untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada tenggorokannya.

Alysha memutuskan untuk melanjutkan acara makannya sembari menunduk dan sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak melirik pada seseorang yang duduk di samping Aldo.

"Boleh tuh, gimana Al?" tanya Reno sambil menoleh pada Alysha.

"Eumm, sorry kayaknya gue gak bisa, gue udah ada janji sama bunda," ujar Alysha berusaha menolak.

"Udah, biar nanti gue yang minta ijin sama bunda, lagian kesempatan emas kan gak datang dua kali Sa, bener gak Ren?" tutur Hana bermaksud menggoda sahabatnya itu. Sedangkan Reno mengangguk membenarkan.

"Yaudah, jadi fix ya weekend besok," seru Aldo bersemangat.

Dalam hati, Alysha menyumpah serapahi Aldo yang mengambil keputusan seenak jidat tanpa mendapat persetujuan darinya terlebih dahulu. Dengan perasaan yang bercampur aduk, ia mengumpulkan keberanian untuk melirik kearah Dika, dan tanpa diduga ternyata lelaki itu juga tengah menatap kearahnya.

'Tamat riwayat gue.' ringis Alysha dalam hati.

"Sialan lo pada, bikin rencana liburan tapi temennya sendiri gak diajak," umpat Farel kepada Reno dan Aldo.

"Yaudah kalo gitu kita rame-rame aja, lebih banyak lebih seru kan?" sahut Hana berpendapat.

"Ah, lo semua merusak suasana. Bukannya nge-date malah jadi karya wisata," dengus Aldo sebal.

"Hana aja santai, kenapa lo yang repot?" timpal Farel malas.

"Lo ikut Han?" tanya Farel pada Farhan, yang dijawab dengan anggukan oleh lelaki itu.

"Lo ikut juga kan Dik?" tanya Farel kembali, pada Dika yang berada di depannya.

Lelaki itu mengangkat bahunya tak acuh, "Gue mau nemenin Mami check up."

"Ayolah, kali ini aja Dik, tante Lena kan udah ada yang jagain, si dokter yang cantik itu, lo gak usah khawatir lagi," ujar Aldo berusaha membujuk.

Dika menatap aldo dengan malas. "Liat nanti aja," timpal lelaki itu sambil beranjak dari tempatnya.

"Eh lo mau kemana Dik?" teriak Farhan saat melihat Dika berjalan meninggalkan mereka, namun yang ditanya malah tak menggubris dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Temen lo tuh Rel," celetuk Farhan kepada Farel, sedangkan lelaki itu hanya mendengus sebal.

"Hah, gue lagi kan yang kena, padahal lo semua juga temennya, gak mau ngakuin lo?" keluh Farel jengah. Karena diantara mereka berlima, hanya Farel yang paling lama mengenal Dika, dan Farel juga yang mengenalkan Dika pada Aldo dan Reno hingga akhirnya mereka bisa berteman seperti sekarang. Hal itu membuat teman-temannya yang lain selalu mengoloknya jika Dika bersikap menyebalkan seperti tadi.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang