EMPAT PULUH DUA

222K 26K 12.4K
                                    

Cieee yang pada kangen. Absen dulu sini, komen emoticon yang sesuai dengan reaksi kalian pas tau cerita ini update???

Teruntuk yang mau protes dipersilakan. Aku akui terlalu lama update wkwkwk

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

Hingga tanpa mereka sadari, seseorang tengah berjalan tak jauh dari posisi keduanya sambil tersenyum tipis.

***

Murid kelas XI IPA 3 tengah sibuk melakukan kegiatan olahraga di lapangan. Setelah melakukan pemanasan, mereka terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berisikan para siswa yang memilih untuk bermain futsal. Sedangkan, kelompok kedua yang terdiri dari para siswi memutuskan untuk bermain bola voli. Walaupun, sebenarnya diantara mereka tidak ada yang mahir memainkannya. Itu semata-mata dilakukan agar terhindar dari omelan pak Deni, jika mereka hanya berdiam diri di pinggir lapangan tanpa melakukan apapun.

Sementara itu, seseorang yang sedari tadi berdiri di depan kelas XI IPA 3 mengedarkan pandangannya ke segala penjuru. Memastikan keadaan sepi dan tidak ada seorangpun yang melihatnya disini. Orang itu bergegas masuk dan berjalan menuju bangku yang di tempati dua gadis yang beberapa saat lalu baru saja meninggalkan ruang kelas tersebut.

Dengan cepat ia menggeledah meja itu. Berusaha menemukan benda yang diincarnya. Mulai dari memeriksa bawah meja, hingga menggeledah isi tas yang diyakini milik Alysha. Sampai akhirnya, ketika membuka bagian depan tas tersebut, ia menemukan sebuah ponsel yang dicarinya sejak tadi. Tanpa berpikir panjang, segera ia simpan benda tersebut di sakunya. Lalu, berjalan dengan tergesa-gesa meninggalkan ruangan itu.

Dirinya harus bergerak cepat, agar ia dapat mengembalikan ponsel tersebut ke tempatnya semula dengan tepat waktu. Sebelum pelajaran olahraga itu berakhir tentunya.

Setelah tiba di sebuah ruangan yang lebih aman, ia segera mengeluarkan ponsel itu kembali. Lalu, mulai menghubungi seseorang.

"Halo kak, gue butuh bantuan lo sekarang. Waktu kita gak banyak," ujarnya pada seseorang di seberang telepon sambil fokus menatap ponsel yang tengah di genggamnya. Salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas. Menampilkan sebuah senyuman misterius.

.
.
.

Dengan lesu Alysha dan Hana berjalan menuju meja mereka. Hana mengambil buku miliknya, lalu mengibas-ngibaskan buku tersebut ke arah wajahnya. Sementara Alysha langsung mengambil botol minum dan meneguknya perlahan.

"Mau dong Sa," pinta Hana ketika melihat sahabatnya itu hendak menutup kembali botol minumnya.

"Lo kan punya sendiri Na," tolak gadis itu.

"Gue males ambilnya. Lagian kan punya lo udah dibuka, tinggal minum," tutur Hana sambil tersenyum polos.

"Kebiasaan. Pengennya yang instan," Alysha menatap dingin sahabatnya itu. Lalu dengan sedikit terpaksa ia memberi botol minumnya pada Hana, "Inget! Jangan dihabisin," peringatnya.

Ketika Alysha hendak mengambil seragamnya di bawah meja. Gadis itu tak sengaja melihat tas birunya yang terlihat sedikit berbeda. Dahinya berkerut heran saat mendapati bagian depan tasnya tidak tertutup sempurna. Seingatnya ia selalu menutup rapat resleting tas miliknya.

Dengan cepat ia segera mengecek barang-barangnya. Namun, semuanya masih utuh. Tak ada satupun benda yang hilang. Termasuk ponsel yang ia simpan di bagian depan tasnya.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang