EMPAT PULUH SEMBILAN

192K 26.2K 15.4K
                                    

Absen dulu, kalian tim notif wattpad, tim instastory IG, atau iseng-iseng cek library???

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

"Dika!" panggil Alysha sambil mengejar lelaki yang baru saja melenggang pergi tanpa sepatah kata pun. Namun, orang yang di maksud memilih tak menggubris dan tetap melanjutkan langkahnya. Lelaki itu baru berhenti ketika ia telah sampai di tempat motornya tadi terparkir. Tanpa basa-basi, ia menyalakan kembali motor tersebut.

"Kita makan di tempat lain," ujarnya dingin. Kemudian, memberi isyarat pada Alysha untuk segera naik. Awalnya gadis itu ingin menolak, dan meminta Dika untuk mendengarkan penjelasan Arya terlebih dahulu. Namun, melihat situasi hati Dika yang sedang tidak bersahabat, akhirnya ia hanya bisa patuh dan segera menaiki motor milik Dika.

Kendaraan mereka melaju dengan kecepatan di atas rata-rata normal. Membuat Alysha semakin mengeratkan cengkeramannya dengan mata tertutup. Terlebih lagi, lelaki itu berkendara dengan kecepatan tinggi di kondisi jalanan yang ramai. Sungguh menguji adrenalin Alysha yang hanya sebesar biji jagung.

Tanpa terasa, motor Dika berhenti di dekat sebuah tempat makan pinggir jalan. Dahinya berkerut saat tak merasakan pergerakan apapun di belakangnya. Ia menolehkan kepalanya ke belakang, lalu menggerak-gerakkan bahunya pelan.

"Lo gak mau turun?" tanyanya bingung.

Alysha yang mendengarnya mulai membuka matanya perlahan. Setelah memastikan motor Dika sudah benar-benar berhenti, gadis itu segera menegakkan tubuhnya. Kemudian, memukul pundak Dika tanpa perasaan.

"Lo kira lo punya nyawa berapa hah? Kalo mau nyari mati sendirian aja sana, gak usah bawa-bawa orang lain," protes Alysha kesal, dengan tangan yang tak hentinya melayangkan pukulan bertubi-tubi pada lelaki di depannya.

"Aduh, iya iya gue minta maaf. Tapi bisa gak sih gak pake mukul-mukul segala?" keluh Dika yang meringis kesakitan. Alysha langsung menghentikan kegiatannya, lalu mendengus sebal.

"Kita makan di sini aja. Gak apa-apa kan?" tanya lelaki itu. Alysha segera memusatkan pandangannya pada sebuah tempat makan kaki lima yang lumayan ramai. Sebenarnya rasa laparnya sudah hilang gara-gara kejadian tadi. Tapi, gadis itu ingat jika Dika juga belum makan sejak tadi pagi. Akhirnya, Alysha hanya bisa mengangguk kecil.

Mereka duduk di salah satu meja yang paling ujung. Di hadapannya kini terdapat seporsi sate ayam lengkap dengan lontong yang di balut bumbu kacang. Jika begini ceritanya, dalam hitungan detik pun, nafsu makan Alysha bisa kembali lagi.

"Ini maksudnya lo mau sok sok romantis gitu makanannya cuma satu porsi doang?" tanya Alysha dengan ekspresi bingung.

"Lo aja yang makan, gue gak lapar," sahut Dika datar. Alysha mencibir pelan, lalu mengambil salah satu tusuk sate itu, dan menyodorkannya ke arah Dika.

"Gue gak lapar Sa," tolaknya.

"Makan!" paksa gadis itu sambil memasang wajah galak. Bukannya takut, Dika malah menatapnya aneh seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Gue gak mau ya denger lo nanti ngeluh-ngeluh sakit lagi gara-gara gak makan. Ngerepotin tau. Belum lagi kal-" ucapan Alysha terhenti saat melihat Dika dengan wajah malasnya memakan makanan yang ia tawarkan. Dika lebih memilih untuk mengalah, daripada mendengar omelan gadis itu.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang