TIGA PULUH TIGA

258K 27.1K 13.2K
                                    

~• Rahasia Kita •~

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.

Kini, Sarah telah kembali turun ke lantai bawah, menyisakan Dika seorang diri. Lelaki itu menyandarkan punggungnya pada sandara sofa. Entah sudah berapa kali dirinya menghela napas, yang pasti pikirannya kembali memikirkan kejadian semalam. Sesekali ucapan kakak iparnya tadi terngiang-ngiang di telinganya.

Tak ingin membuat kepalanya lebih pusing lagi, Dika memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya.

Ya, bukankah memang lebih baik menyelesaikan masalah dengan kepala dingin? Dengan sikap dewasa dan tanpa emosi.

Baru saja ia tiba di depan kamar dan hendak membuka pintu, namun pintu tersebut sudah lebih dulu terbuka. Menampilkan Alysha yang menatap Dika dengan datar. Gadis itu membuka pintu lebih lebar lalu menggeser tubuhnya guna mencari celah untuk keluar dari kamar dan berjalan begitu saja tanpa menghiraukan lelaki di hadapannya.

Dika bergegas masuk ke dalam kamar lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setengah jam berlalu, Dika yang telah berpakaian rapi berjalan menuruni tangga. Ia melihat Alysha yang tengah menjaga Daniel seorang diri.

"Kak Sarah mana?" tanya lelaki itu sambil mendudukkan dirinya di atas sofa. Sementara Alysha dan Daniel sedang bermain di atas karpet.

"Lagi bikin susu," jawab Alysha tanpa menoleh.

"Ganti baju sana, biar Daniel gue yang jaga," titah Dika.

"Ngapain?" tanya Alysha cuek, dan tetap mengarahkan fokusnya pada Daniel.

"Ganti aja dulu," sahut Dika enteng, lalu beranjak menghampiri mereka berdua dan mengambil alih bayi itu.

"Sana ganti," titah Dika kembali.

"Males, gak jelas juga mau ngapain," tolak gadis itu. Namun, Dika bertingkah seolah-olah tak mendengar dan memilih untuk membawa Daniel ke sofa yang ia tempati sebelumnya.

Alysha mendengus kesal lalu mau tak mau ia memutuskan untuk menuruti perintah lelaki itu. Dengan gontai Alysha berjalan menaiki tangga menuju kamar. Berhubung dirinya tidak tau Dika akan membawanya kemana, akhirnya ia memilih memakai pakaian yang kasual, setidaknya bisa cocok di segala kondisi.

Setelah selesai mengganti baju dan sedikit merapikan penampilannya, Alysha segera bergegas turun.

"Daniel mana?" tanya Alysha heran ketika melihat tinggal Dika sendiri di ruangan ini.

"Kak Sarah bawa ke kamar tadi," ujar Dika sambil beranjak dari duduknya.

"Ayo," ajak lelaki itu, lalu lebih dulu berjalan menuju pintu. Alysha hanya mendengus lalu mengikuti langkah Dika dengan malas.

.
.
.

Rasa penasaran Alysha terbayar sudah ketika mereka sampai di depan rumah sakit. Dika membawanya ke sebuah gedung yang tak asing lagi untuknya. Mereka menaiki lift dan berhenti tepat di lantai empat gedung tersebut.

"Kak bro," pekik Ansel dengan raut wajah bahagia ketika pintu kamar inapnya terbuka dan menampilkan sosok yang selalu ia tunggu.

Anak laki-laki itu segera bergegas menuruni ranjang dan berlari menghampiri Dika. Dengan erat ia memeluk Dika untuk melampiaskan rasa rindunya. Tentu saja, dengan senang hati Dika membalas pelukan tersebut.

Beberapa detik kemudian, Ansel melepas pelukan itu, lalu menoleh ketika menyadari bahwa ada seseorang yang berdiri di samping mereka. Matanya membelalak saat melihat orang tersebut.

Rahasia Kita [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang