Chapter 96

788 45 2
                                    

Kata orang jaman dahulu kala, kalau seorang istri yang sedang hamil besar, dan ingin bermanja dengan suaminya. Itu tandanya adalah mengidamkan rezeki, sesuatu yang besar akan datang pada keluarganya, mungkin sebagian orang hanya menganggap kata-kata itu adalah mitos atau hoax aja, karena hidup di jaman modern seperti ini kadangkala merasa aneh akan kepercayaan hal seperti itu. Kan rezeki itu datangnya dari yang diatas, rezeki juga kalau tidak dicari tidak akan datang sendiri, apalagi hanya berhimpun pada doa, mana bisa datang seperti angin yang tiba-tiba.

Yap. Kita sekarang membahas tentang adegan manja-manja, seorang wanita memanglah wajar, sangat wajar apabila bermanja dengan pasangannya. Apalagi yang sudah halal sebagai suami istri. Seperti itu pula yang saat ini sedang Mo syukuri disaat menjadi istri, selain mengandung anak dari suaminya, juga bisa lebih berpahala kalau dekat dengan suaminya, apalagi lah kalau melakukan itu.

Dan suami tentu wajib memenuhi keinginan si istri, mau itu mau ini harus dituruti. Ya, kecuali memang itu hanyalah akal-akalan si istri yang ingin mengerjai nya saja. Dengan mengatakan bahwa itu adalah keinginan dari si bayi.

Karena si ibu juga lebih penting.

Charla duduk diteras depan rumah, terlihat dari kepulan asap dari tehnya yang baru, setidaknya ia baru saja duduk disana, bersama sebuah buku di tangannya yang sedang ia baca dengan serius. Suara panggilan seseorang dari dalam menyentak nya keluar dari keseriusan, telapak tangannya kemudian menutup bukunya, meletakkan diatas meja dan mengambil tehnya, menyesapnya pelan menikmati angin yang bersepoy lantas melewatinya.

"Iya dek?" sahutnya dengan berdiri dan berjalan masuk kedalam rumah sesaat panggilan Mo terdengar lagi, Charla melangkah meninggalkan buku serta tehnya diluar.

Mo mendongakkan kepalanya, tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya, tangannya melambai meminta Charla untuk duduk disisinya, menepuk sisi sofa lalu meluruskan kedua kakinya.

"Iya dek, apa?" tanya Charla saat sudah bersimpuh di sisi Mo.

"Pijitin kaki adek.." ucap Mo sambil menatap kedua kakinya yang ia gerakkan lalu menatap Charla yang tersenyum mengusap kepalanya.

"Pegel ya sayang, makanya kan mas bilang kamu jangan banyak gerak jalan situ, jalan sini. Kan capek'an." Mo mengembungkan kedua pipinya, Charla memijit kedua kakinya lembut.

"Mas."

"Hm?"

"Bobo dikamar yuk."

"Iya, hayuk." Mo merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut oleh Charla dengan memeluknya erat, menggendong Mo, mereka berlalu menuju kekamar.

Charla menghempaskan pelan Mo keatas kasur, mengecup kening Mo dan lalu ikut membaringkan dirinya tepat disamping istrinya itu.

"Mas."

"Iya adek?"

Mo mendekatkan lebih dirinya pada Charla, tersenyum lebar sembari meletakkan tangannya diatas dada bidang Charla yang hanya berbalut kaos hitam. Mo mengangkat wajahnya menatap mata Charla yang menatap langit-langit kamar mereka. Mo tersenyum diam-diam, ia mengarahkan jari telunjuk menuju leher Charla.

Tuk

Charla tergelak dan memandang Mo dengan lalu terkekeh kecil. Charla mendekap bahu Mo, tangannya terangkat dan mencubit gemas hidung Mo.

"Ngapain sih, hm?"

"Nggak papa. Lagi bosen mas,"

"Bosen?" Mo menganggutkan kepalanya sembari ndusel-ndusel didada Charla.




📱Sudah tersedia dalam bentuk E-book [Versi 1&2]📱
[Jika ingin mendapatkan cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook. Link pembelian ada di bio profil wattpad ini. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis maupun penerbit melalui DM.]

OM2MO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang