Hari Miladku💐

99 8 5
                                    

Lira pov

Hari ini adalah hari dimana kebahagiaan dan kesedihan menjadi sahabat dalam hidupku, kebahagiaan yang kurasakan adalah karena Allah SWT masih memberikan rizki umur padaku selama 17 tahun ini dan kesedihan yang kualami Kini usiaku bertambah lagi satu diakhirat dan berkurang satu didunia. 

bukan karena aku takut akan berjumpa dengan Allah, tapi aku takut akan meninggalkan keluargaku saat aku belum bisa memberikan apa-apa kepada mereka.

Perkenalkan namaku 'lira karima' panggil saja aku lira. Aku anak dari Al Hamza (Abi) dan Khadizah (Umi).
Abi dan umiku memberikan nama ini untukku, karena kata mereka aku adalah hadiah paling indah dari allah untuk mereka setelah mbakku.

Oh iya aku anak kedua dari 2 bersaudara aku memiliki 1 kakak perempuan yang bernama mbak 'Alesha' kami biasa memanggilnya mbak ale, Namanya secantik hati dan parasnya.

Selain menjadi mbakku, mbak ale juga adalah sahabatku dan umi walau usia aku dan mbak ale berbeda dengan umi tapi kami bersahabat sejak lama.

Namun 2 tahun terakhir ini kami jarang bertemu semenjak mbak ale menikah dengan mas 'Rifai gunawan' seorang CEO muda pada perusahaan desain interior Gunawan.

Mbak ale dan mas rifai kini telah memiliki seorang pangeran kecil yang diberi nama 'Al Farezal gunawan' si kecil yang belum genap setahun itu kini juga menjadi temanku😊

Oh iyah, hari ini adalah Ultahku yang ke 17 tahun, hari ini tanggal 27 juni dan skarang aku sudah duduk di kelas XII SMA Tunas Bangsa.

Karena hari ini adalah ultahku jadi semua keluarga berkumpul dirumahku ada Opa, Abi, Umi, mbak ale dan keluarga kecilnya.
Setiap melihat keluarga kecil mbak ale aku selalu berdoa kepada Allah agar suatu hari nanti, aku bisa mendapatkan pasangan hidup yang hatinya lembut dan tulus seperti mas rifai. Agar aku bisa selalu bahagia seperti mbak ale dan si kecil Al😊

"Iraa" itu adalah suara umi memanggilku

"Iya mi"

"Bantuin umi dulu sebentar sayang"

"Mau bantuin apaan umi?"

"Itu meja makan dibersihkan trus piringnya ditata yang rapi"

"Siap laksanakan" kataku seperti prajurit negara yang sedang diperintah oleh atasannya.

Umi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkahku.
Oh iyah kenapa aku hanya disuruh bersikan meja makan? Soalnya aku belum terlalu mahir memasak. Belum mahir ya bukan belum bisa😄

"Raa" dan itu suara mbak ale
"Iyah mbak"

"Udah beres?" Tanyanya
Aku hanya mengangguk pertanda iya

"Yaudah kamu anterin ini ke depan dulu, buat yang cowo-cowo"

Yang dimaksud cowo-cowo adalah Opa (Taufik hamzah) Abi dan mas rifai.

"Selamat menikmati Para Raja rumah ini😊" kataku sembari menaru minuman kemeja ruang keluarga
Hahaha itu tawa mereka

"Lira cucu opa, udah gede kamu nak" kata opa sambil mengelus kepalaku yang dibaluti hijab. Oh yah Keluargaku semuanya berhijab mulai dari Umi mbak Ale dan juga Aku.

"Opa gimana kabarnya, sehat?" Tanyaku setelah duduk di sebelah Abi

"Opa selalu sehat, kalau lihat
cucu-cucu opa bahagia dan sehat " jawab opa sedikit bergetar
Aku tahu mungkin itu faktor usia opa yang sudah lansia dan juga sakit jantung opa saat ini.

Ngek ngek ngek
Ya ampun pangeran kecil mbak ale dan mas rifai sudah bangun pasti sebentar lagi mbak ale akan datang kemari dan.

"Mas jagain Al dulu bentar ya  aku masih bantuin mbok nina siapin makan siang" kata mbak ale pada mas rifai

Mas Rifai tersenyum lalu mengambil Al dari gendongan  mbak ale ke gendongannya. Seperti itu saja bagiku sudah romantis😊

"Al Farezalll cicit opa" kata opa sambil memainkan tangan Al

"Ma ma ma ma" celoteh lucu al adalah bagian paling terfavorite untuk keluargaku saat ini dan kami pasti akan langsung tertawa mendengar Al berceloteh tidak jelas seperti ini.

"Nah Lira, opa punya hadia spesial untuk kamu" kata opa kepadaku

"Seriua opa? Apaan" jawabku tidak sabaran. Haha dasar aku.

"Sebentar opa ambil dulu"
Opa pergi untuk mengambil hadianya.

Kalian harus tahu, setiap tahun dalam hidupku aku pasti akan mendapat hadia istimewa dari opa. Dan tahun ini aku benar-benar deg degan akan menerima hadia apa lagi yang opa sediakan.

"Lira" panggil opa
Kami semua berbalik dan melihat opa, opa tidak membawa hadiah apapun hanya selembar surat ditangannya dan itu hadianya? Batinku bertanya pada diri sendiri

"Opa harap hadiah dari opa ini bisa membuatmu bahagia lira. Kamu dan ale adalah segalanya buat opa" kata opa dengan suara bergetar.

Hari ini untuk pertama kalinya aku melihat opa menangis untukku. Tangisan opa membuatku memahami satu hal rasa sayang dan cinta opa. Begitu luar biasa untuk aku dan mbak ale.

"Opaaa!." Teriak kami semua spontan ketika melihat opa jatuh kelantai tak sadarkan diri

"Opa?" Panggilku mencoba membangunkan opa.

"Rifai cepat siapkan mobil, Kita bawa opa kerumah sakit sekarang!?" Ucap Abi dengan emosi yang aku rasa masih bisa ia atasi walau harus berusaha sedikit keras.

Opa adalah satu-satunya orang tua Abi ketika Oma meninggal dulu hanya Opa yang abi punya Jadi wajarlah kalau cinta Abi ke Opa begitu besar.

"Mbok Tolong jagain ale sama Al ya, saya dan Lira mau nyusul ke rumah sakit dulu" kata Umi kepada mbok Nani sebelum aku dan Umi menyusul ke rumah sakit.

"Mi kabarin ale terus ya mi hiks hiks" ucap mbak ale pada umi

"Udah jangan nangis kasian Alnya kalo liat kamu nangis"

"Iya mi. Hati hati ya".

Aku terus menangis sepanjang perjalanan ke rumah sakit, sekarang diotakku banyak sekali pikiran buruk yang datang dan pergi bagai tamu tak diundang.

Bagaimana kondisi opa sekarang? Bagaimana dengan penyakitnya? Apa ini saatnya opa pergi!? Pikiran-pikiran itu terus menghantui pikiranku saat ini. Dan tanpa kusadari tangisanku pecah sehingga membuat umi harus dengan extra tenaga menenangkanku.

"Sudah sayang, lebih baik skarang lira berdo'a yang terbaik untuk opa" kata umi

"Li  ira takut opa kenapa napa umi hiks hiks"

"Opa akan baik baik saja kalo lira mau mendoakan opa, skarang berhenti menangis dan doakan opa ya sayang"

tolong Allah biarkan umi tetap menjadi umiku, biarkan Abi tetap menjadi Abiku dan biarkan Opa tetap menjadi Opaku😢
Aku lalu bersandar dibahu umi, ini adalah tempat paling nyaman untuk menampung segala kesedihan yang datang dan pergi seperti hujan dan panas, Malam dan Siang juga kesedihan dan kebahagiaan😭

****

thank's to Allah swt
Dahulukan Al-qur'an guys😉

Abil, Kau adalah ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang