Assalamualaikum sahabat fillah🤗
Sorry yah baru upload lagi mager nih
Minta vote nya dong biar semangat✌😁"Baiklah"
itu adalah jawaban dari abi hamzah dan dokter andre secara bersamaan.
Sedang Umi khadizah dan mama Cantika pusing bukan main memikirkan persiapan yang harus dilakukan.Disatu sisi Rasya adalah anak lelaki sematawayangnya dan di sisi lain mama cantika juga tidak dapat menolak permintaan papa andre.
sedang umi khadizah, lira adalah putri kebanggaannya pernikahan adalah hal paling sakral dalam kehidupan, mana mungkin ia membiarkan putrinya menikah hanya dengan bekal air putih.
"bukannkah masih banyak yang harus kita persiapkan, ini adalah pernikahan anak-anak kita mana mungkin kita biarkan mereka menikah hanya dengan jabatan tangan" keluh mama cantika
"lagian kita bisakan menunda 2 hari lagi setidaknya kitaharus mengurus surat-suratnya di KUA" sambung umi khadizah.
abi hamzah dan papa andre hanya tersenyum, menanggapi kedua istri mereka.
"semua persiapan sudah kita siapkan dari sebulan yang lalu" ungkap abi hamzah dengan tenang.
"hah?. kok bisa? umi ga tau bi?"
"waktu itu, saat abi mengantar papa untuk cek up ke rumah sakit, kami tidak sengaja bertemu dokter andre dan ketidak sengajaan itu membawa kami pada nostalgia dimasa lalu dan mengingatkan kami pada janji yang pernah kami buat dulu, oleh karena itu hari ini kita semua berkumpul disini." sambung abi hamzah menjelaskan.
"dan sebenarnya kita sudah punya niat buat melaksanakan pernikahan ini setelah abil dan lira lulus nanti, tapi allah punya rencananya sendiri dan ini adalah rencana kami yang allah segerakan lebih awal." lanjut papa andre.
semua yang berada dalam ruangan opa mengangguk tanda jika mereka mengerti dengan penjelasan dari abi dan papa andre, dan kekhawatiran mama dan umi khadizah ternyata teratasi oleh suami-suami mereka.
semuanya yang berada dalam ruangan itu menampakkan senyum terbaik mereka untuk menyambut hari yang akan datang besok, lain halnya dengan rasya dan lira yang akan menjalani kehidupan pada fase yang berbeda mulai besok.
senyuman mereka sangat kaku semua yang melihatnya dapat membaca bahwa mereka memang sedang menyembunyikan sakit yang teramat dalam.
namun siapa yang dapat mengerti itu, bahkan sekarang lira membiarkan kehidupannya yang penuh pelangi menjadi abu-abu tanpa berniat memberinya sedikit warna, kehidupannya juga ia pasrahkan kepada sang maha pemurah, apa yang bisa ia lakukan selain itu, air mata bahkan hanya membawa letih dalam hidupnya.
dan rasya, mulai dari nama lira disebut oleh papanya ia sama sekali tidak berniat menolak, semuanya seolah ia lupakan, bahkan ajakan selina juga ia abaikan ada apa dengan rasya? mengapa ia menjadi pasrah tanpa melawan keinginan orang tuanya padahal ia adalah seorang laki-laki, dia bisa menentukan hidupnya sendiri lalu mengapa ia biarkan semua ini terjadi.
"okey jadi fiks akadnya kita laksanakan besok." ucap mas rifai.
semuanya senyum seraya mengangguk, ale kemudian mendekatin adiknya yang duduk mematung membiarkan kehidupannya dan takdirnya diatur oleh orang tuanya dan rasya,
"tenang aja de, akad dulu ya resepsinya nyusul kok." canda ale pada adiknya itu.
lira tidak menjawab ia hanya tersenyum simpul kepada ale dan beralih memandang abinya.
"bi..." panggilnya
"iyah nak?"
"abi dan om andre sudah menyiapkan semuanya dengan sangat baik dan rapi, tapi lira boleh minta sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abil, Kau adalah Imamku
Teen FictionMaghribil Rasya, jatuh hati pada Lira seorang gadis imut dan manis lewat senyum teduh sang gadis. Kedekatan keduanya semakin erat berkat campur tangan para sahabat, sampai suatu kecelakaan membuat Lira harus menjauh dari Rasya karena keputusan Rasya...