Ting...
Zahra membuka tas ransel yang ada disampingnya dan mengambil ponsel kemudian membuka kotak pesan, disana tertulis dengan jelas Kak Lira
Kak lira
"ra ka lira duluan yah pulangnya, ara balik aja sama bg abil bilangin kalo kak lira udah pulang"Itu adalah isi pesan singkat yang zahra terima dari kakak iparnya lira, setelah mengembalikan ponsel kedalam tasnya zahra keluar dari dalam mobil dan pindah kedepan
"kok pindah?" tanya rasya bingung
"Ayok balik" jawabnya
"Trus si lira gimana?"
"dah pulang" jawab lira lagi dengan sedikit kesalLira yakin pasti Rasya ngelakuin sesuatu yang buat lira ga mau pulang bareng sama mereka
"bg lo jahatin kak lira ya?" tanya zahra
"ngapain gw jahatin dia, emang gw ga punya kerjaan lain apa" jawabnya kesal
"trus kenapa kak lira ga mau pulang bareng kita?"
"ya mana gw tahu, tanyain aja, lo kan dekat sama dia"Lira hanya memanyunkan bibirnya dan beralih memandang jendela, cuaca dijakarta memang sangat buruk akhir-akhir ini, kadang hujan kadang panas, ga tentu deh pokoknya
"Assalamu'alaikum" ucap keduanya ketika masuk kerumah
"wa'alikumsallam"jawab mama cantika dengan sedikit teriakan karena posisinya memang sedang diruang makan
"Kak lira udah pulang ma?" Tanya Zahra sambil berjalan ke arah mama Cantika dan meraih tangannya kemudian diikuti Rasya
"Sudah, lagi ganti baju diatas" jawab mama Cantika
Lira menggangguk kemudian meninggalkan mama cantika yang sedang merapikan piring dan perlengkapan makan lainnya dimeja
"Udah sampai Ra" Ucap lira ketika Zahra membuka pintu kamar
"Kak lira kok pulang duluan kenapa?, Diisengin bg Abil ya?"
"Gak kok, tadi didepan halte lumayan rame aja, makanya kak lira naik angkot"
"Owalah kirain"
"Yaudah ganti baju, cuci -cuci terus turun kita makan siang"
"Em"
Lira meninggalkan kamar dan turun untuk membantu mama Cantika didapur, tapi sepertinya sudah tidak ada yang bisa dibantu mama Cantika sudah menyelesaikan segalanya
"Yah, lira telat ya ma? Maaf ya tadi lira bersih-bersih dulu" kata lira pada Cantika yang baru keluar dari dapur
"Ih gak papa sayang, kamu panggil aja Zahra sama Abil suruh turun makan" jawab mama Cantika dengan senyum yang selalu merekah dibibirnya
Alhamdulillah kata itu yang kini terlintas dihati Lira, bersyukur kepada Allah karena kini selain Umi ia juga memiliki mama yang sangat baik dan menyayanginya dengan tulus
"Lah kak lira mau kemana?" Tanya Zahra yang berpapasan dengan Lira di tangga
"Panggillin kamu sama Rasya buat turun"
"Oh, yaudah panggil Abang aja, Ara kan udah turun" jawab Zahra cengengesan dan berlalu menuju dapur
Tok..tok...tok
"Rasyaaa"
"Rasyaaa"
Panggil lira namun tak dapat jawaban dari dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Abil, Kau adalah Imamku
Fiksi RemajaMaghribil Rasya, jatuh hati pada Lira seorang gadis imut dan manis lewat senyum teduh sang gadis. Kedekatan keduanya semakin erat berkat campur tangan para sahabat, sampai suatu kecelakaan membuat Lira harus menjauh dari Rasya karena keputusan Rasya...