part 10🍃

88 12 3
                                    

Hujan selalu jatuh untuk menyakiti bumi,tapi bumi selalu sabar walaupun tersakiti :)

Ica yang dulu nya ceria dan selalu tersenyum mendadak menjadi cuek dan pendiam. Itu membuat sahabat ica menjadi bingung.
"Icaaaa, guee lagi bahagia nii. Gue malam tadi ngerjain si bang bagas. Jadii gue ngerengek mau keluar pergi makan bareng dia, jadi guee pesan makanan yang banyak tapi dompet gue sengajain tinggal di rumah. Akhir nya dia yang bayarin tu makanan gue, 250 ribu. Wahahaha keren kan gue caa" curhat tya dengan semangat yang membara.
"Oo."
Si ica yang dulu nya selalu mendengarkan tya dengan heboh juga tapi sekarang cuma biasa biasa aja.
"Caa lu kok beda yaa?? Gue ada salah yaa sama lu?? Ngk biasa nya ngecuekin gue kek gitu. Atau lu punya masalah?? Cerita ke gue ca biar gue hajar tu orang yang bikin lu sakit hati. Atau jangan jangan karna kak vano dulu ca??." tanya tya dengan bawel nya.
"Ngak ada hubungan nya." ucap ica lalu pergi ke luar kelas.

Ica pergi menuju perpustakaan, karena yang dia inginkan hanya lah ketenangan.
"Assalamualaikum princes. Mau kemana? Kakak boleh ikut?."tanya seseorang siapa lagi yang memanggil princes itu kalau bukan vano.
Ica hanya diam, dan menjawab salam dalam hati.
Membuat si ketua osis kebingungan, ica yang dulu nya ramah berubah menjadi cuek dan diam.
Kecuekan si ica membuat vano penasaran dia pun mengikuti ica.

vano yang selalu mengikuti ica membuat ica risih.
"Kak, bisa jangan ganggu saya ?" Tanya ica dengan datar.
"ica kenapa? kakak salah yaa?? apa ica punya masalah? Cerita aja sama kakak ca, mungkin kakak bisa bantu."

"kakak ingin bantu?? Oke, jauhi saya. Jangan sok peduli sama saya."ujar ica ketus.
"Emang salah kakak peduli sama ica? Kakak ngak pernah sok peduli ca, tapi kakak bener bener peduli sama icaaa.  jadi salah juga yaa kalau kakak mencintai ica??" ujar vano.

Membuat ica terdiam, dia tak ingin berdebat terlalu panjang. Dia pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.
"ica kenapa? Kakak salah ya ca? Apa salah nya kalau kakak cinta dan sayang sama ica?.batin vano.

~~~~~
Perpustakaan.

"Aduhh tinggi banget lagi. pen buku ituu, icaa ngak boleh cengeng. Ica bisa kok. Lancat lagi ca.sekali lagii"gumam nya sambil terus meloncat.
"Nii buku nya.. punya badan tu tinggi nya ke atas bukan nya kebawah."Ujar seseorang dia lah axel jonanta putra.
Seorang kutu buku, pendiam dan misterius. Anak kelas 11 jurusan Ipa.
"makasih" jawab ica.

Vano menyaksikan itu semua, ada rasa sakit yang dia rasakan. keinginan nya untuk membantu ica pun diurungkan karena ada seseorang yang telah dulu membantu ica.

Vano menatap ica dari jauh, dia rindu ica yang ramah. Apa yang terjadi dengan si princes. Apa princes nya membenci diri nya?
'ica kek nyaa belum makan deh dari pagi, muka nya pucat juga. Apa gue ke kantin aja ya beliin roti.'batin vano.
Dengan pikiran berkecamuk akhir nya dia memutuskan ke kantin membelikan roti untuk sang princes. Karena dia tak ingin sang princes sakit.

Setelah membeli roti dan air minum. Si ketua osis itu pun mendekati ica.
"Hm. makan dulu ca, pasti kamu belum makan kan? Cepet caa, kakak ngak suka ya kalau kamu sampe sakit." ujar vano dengan tegas.
"Gak usah, makasih. saya ngak lapar "

Gemas melihat ica yang tak peduli seperti itu, kediri nya pun dia tak peduli. Jadii dia pun membuka roti itu, lalu menyuap kan ke mulut ica.
"buka mulut caa!, kamu mau marah sama kakak atau pun benci terserah kamu. Itu hak kamu, tapi sekarang kamu harus peduliin kesehatan kamu. "

Akhir nya ica pun membuka mulut, membuat hati vano menghangat.
"Caa. Makan nya jangan belepotan,aduhh gemes deh liat nya. Sini kakak bersihin."

Ica pun seketika mematung. 'aduh.. apa ica sakit jantung yaa, kok jantung ica kek mau copot yahhh. harus periksa iniii." batin ica.
Begitu pun vano, juga merasakan hal yang sama.

"Makasih." ucap ica dengan tersenyum tipis.
"Iyaa caa.. Jangan pernah sedih lagi yaa. kakak ngak suka ca, kakak akan melakukan apa pun asal kamu bahagia." ucap vano dengan menatap ica.
Ica yang di tatap seperti itu pun risih.
"Kak jangan tatap saya seperti itu,karena setan bisa saja membisikan apa pun itu untuk melemahkan iman manusia." ucap ica.
"Hmm. Maaf dek, kakak khilaf. Bantu kakak untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, karna kakak butuh seseorang untuk menunjukan kakak jalan yang lurus." ujar vano dengan sedikit malu di ceramahi, tapi ucapan ica pun ada benar nya.

"Insya allah kak, saya sebagai umat muslim. Pasti akan membantu." sahut ica dengan hati yang menghangat.

Sedang asik nya mendengarkan ica sedikit ceramah untuk si vanoo, eh ternyata si tya biang masalah datang untuk mengganggu bersama rey. Wehh tumben si rey dan tya akrab ada angin apa ni..
"Ekhemmmmm, gue batuk nii rey. Ada komik ngak?? Ehh nyamuk kok banyak juga di sinii yak??" ujar tya.
"Ehh lu terkena virus Corona yakkk, iss jangan deket deket sama guee, tu nyamuk maa ngak bakalan suka darah lu, karna lu itu paitt." Ujar rey dengan kekehan.
"Reyy lu baru tadi mintak maaf sama guee, jangan bikin gue kesel lagii. sembarangan ajaa luu, atau mungkin lu yaa yg skit Corona?. Hayoo ngakuu reyy..."

Milihat perdebatan antara sahabat nya dan sii rey tukang bacot itu membuat ica tertawa ngakakkk.
"Hahaha klian lucu banget, atau mungkin jodoh yaaaa,cocok tyaaa. Setuju icaa maaa." ujar ica. Yeyy si eneng mood nyaa udah baikan.
"Icaa udah berapa kali tya bilang haa, tyaa ngak mau jodoh sama diaaaa. Dia tu jelekkkkk, tinggi kurus kek Jerapa. iuwwww" ujar tya dengan blak blakan.
"isss emang gue juga mau apa sama lu yang pendek, gendut, pait. Keturunan gue ngk keren dong kalau punya bini kek luu. Wlee"
Membuat tya langsung menampar rey lalu pergi dari hadapan mereka.

"Caa, temen lu galak kek singa. Cewek bar bar,awas lu yaa. Sakittt." ucap rey sambil ngelus elus pipi nya yang merah.
"Hahahha kakak sih, singa di lawan. Ngamuk kan si singa tu."

~~~~~~~~~~
Malam hari nya, ica duduk di dekat balkon kamar nya.Menatap ke langit dan melihat bintang, bulan yang sangat indah.
Ada seseorang yang juga lagi duduk di dekat balkon, dia bukan menatap langit. Tapi dia melihat ica, baginya ica lebih indah dari benda angkasa yang di atas sana.

Dia pun kekamar,untuk mengambil pena dan buku. Dia pun menulis sesuatu.
Dia pun memanggil ica dengan menunjukan tulisan nya.
"Princes.baca ini." ucap nya sambil tersenyum.
"Assalamualaikum princes, kamu suka keindahan malam hari dengan menatap bintang bintang dan bulan yah??  Aku juga suka, tapii aku lebih suka lagi kalau menatap kamu. Karna bagiku, kamu lebih indah dari benda di langit itu." isi tulisan vano.

ica pun tersenyum malu, ada kehangatan tersendiri melihat itu. Vano pandai betul membuat ica blushing.

ica pun menuju kamar untuk mengambil pena dan kertas. Lalu dia pun menulis sesuatu.
"waalaikumsalam calon imam, kamu terlalu lebay. Hahaha" isi tulisan ica.

Vano pun gemes membaca tulisan itu. lalu dia pun menulis lagi.
"Kamu tau ngak perbedaan bulan dan kamu??"
"Emang apa?" jawab ica.
"Kalau bulan menyinari kegelapan seluruh dunia, tapi kamu hanya menyinari kegelapan hidup ku saja :')" isi tulisan vano. Aduh vano cocweet dehh...

Malam itu terjadi lah main surat surat, yang membuat kedua insan itu bahagia,saking bahagia nya ica pun melupakan kesedihan yang dialami nya. udah canggih kek gini masih aja si ica dan vano main surat :v jadi pen juga dehh

Assalamualaikum PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang