part 34🍃

41 5 0
                                    

"Kak ecaaaaaaaaaaaa" teriak seseorang dengan nyaring nya.

"Kak eca kenapa?? Ya allah." vano terpaku melihat seseorang di hadapannya, gadis yang selama ini mempengaruhi pikirannya. Aisyah.

"Kak, jangan bengong dong. Bantuin kak eca. Hiks" ujar gadis tersebut dengan suara seraknya, hidung yang mulai memerah dan tangisan yang tidak kunjung berhenti. Siapa yang tidak akan menangis jika saudara, belahan jiwanya tidak kunjung sadar.

"Eh.. I.i.iyaa" dengan sigapnya vano menggendong badan mungil yang tidak sadarkan diri itu menuju mobilnya. Ini serasa mimpi, dia tidak tahu harus merasakan bahagia bertemu dengan princess nya atau sedih karena gadis pengacau dalam hidupnya itu sedang tidak sadarkan diri.

Dengan hati hati dirinya memasuki eca kedalam mobil, wajah yang pucat dan itu terlihat sangat menyedihkan.
"Kak vano, sebaiknya aku juga ikut mengatar saudara kembar ku ke rumah sakit. Apakah boleh aku ikut? bersama kakak? Tadi aku kesini naik taxi." tanya ica dengan senyum canggung nya.
"Hmm, ngak usah formal gitu ca. Boleh, ikut aja. Jagain eca ya di belakang."

Kepanikan akan keadaan tukang onar itu, membuat vano mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sekali-kali vano di tegur oleh tiara, sedangkan ica hanya diam. Dia tidak tau harus bersikap seperti apa. Dia memang sudah sembuh dari penyakitnya, pertunangan bersama teman umi nya pun di batalkan karena si cowok itu tidak tahan karena penyakit ica yang kembali kambuh dulu. Tapi karena ketulusan eca, eca selalu menyempatkan waktu untuk menjaga ica, bagaimana pun mereka saudara.

"Susterrrrr.. Susterr, tolong teman saya." teriak vano dengan kepanikan nya, bagaimana pun eca adalah tanggung jawab nya. Karena eca pergi sekarang bersama dirinya.

Setelah eca di bawa ke ruang UGD, vano mengabari orang tua eca.
"Assalamualaikum abii, eca masuk rumah sakit"

"Vano juga ngak tau bii, tadi ecanya bilang mau tidur. Kami tungguin sampe 1 jam,si eca nya ngak bangun bangun. Karena kami khawatir, kami bawa kerumah sakit bii, oh ya ica juga ikut bii."

"Vano sms alamat nyaa, udah dulu bi.. Assalamualaikum."

Setelah mengabari orang tua eca, vano pun bergegas menuju ruangan eca. Do'a yang tidak putus-putus nya di lontarkan vano dalam hati,tidak lupa zikir kepada sang maha berkuasa.Allah swt.

Ica yang tidak berhentinya menangis, tiara yang juga ikutan menangis dan memeluk si ica. Vano tidak akan sanggup melihat wanita yang di sayangi nya menangis.

"Apakah kak eca bakalan baik baik aja ra? Ini salahku,ica merengek kepada kak eca untuk menyuruhnya kesini. Hikss.. Hikss."

"Kak ica ngak boleh ngomong gitu, ini bukan salah kakak. Tiara yakin pasti kak eca ngak bakalan kenapa kenapa, bukankah kak eca gadis yang kuat?" senyuman ica mengembang, eca memang gadis yang sangat sangat kuat.

Ica pun mencoba melonggarkan pelukan tiara,lalu menatap kearah tiara.
"Tapii, tetap aja. Kakak yang salah raa. Kakak jahat bangett, kak eca sakit aja kakak ngak tau. Dengan kebodohan kakak nyuruh kak eca kesini." ucap nya dengan lesuh. Lalu dia pun menatap kosong, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Jika kembarannya kenapa kenapa.

"Hem. Icaa. Ini bukan salah ica, kak eca memang mau kesini. Soal nya kan kami libur, emang lagi gabut aja dirumah. Jadi kak eca ngajak kami jalan jalan, ica do'ain aja kak eca nya ngak kenapa kenapa yaa. Kak eca ngak akan mau adek kesayangan nya sedih gini. Udah ya nangis nya." ucap vano dengan menjongkok menghadap ica, dan menghapus air mata di pipi chubby princess nya. Yahh princess nya,ntah itu akan menjadi kenyataan seperti di dongeng dongeng. Atau hanya sebuah khayalan nya.

"Hikss. Makasih kak vano." tanpa di sadarinya, ica memeluk vano. Begitu erat, perasaan nyaman yang dirasakannya. Bukan berarti pelukan tiara tidak nyaman, sangat nyaman. Tetapi ini beda, ada rasa aman jika ica memeluk vano.

Bulu kuduk vano meremang, jantung yang memompa sangat cepat. Katakan lah vano sangat lemah jika sedang berada seperti ini, dia pun mulai membalas pelukan ica,mengelus kepala sang gadis dengan sangat sayang. Tiara yang melihat adegan didepan nya itu sangat sangat kaget, pelukan pertama yang dilakukan vano bersama wanita lain.

"Cup. cup.cup... Udah ya nangis nya. Mau kakak beliin minum ngak? Es krim gitu?" tanya vano yang mulai melonggarkan pelukan ica,bagaimana pun mereka bukanlah makhram.

"Astaghfirullah. Maafkan hamba ya allah." setelah melepaskan pelukan.

Ica hanya membalas ucapan vano dengan gelengan, ica pun kembali duduk di kursi. Lalu diam seribu bahasa, melihat itu pun vano kalang kabut. Apakah ada yang salah darinya?

Mata ica yang mulai memberat karena menunggu dokter yang belum keluar. Dia pun memejamkan matanya, nafas nya mulai sesakk. Dia tidak ingin membuat dua beradik yang sedang berada bersama dirinya ini khawatir.

Tidak lama menunggu, ica pun sudah masuk ke alam mimpi. Kebetulan disampingnya,vano duduk. Kepala yang kini sedang bersender di dada vano, vano hanya tersenyum. Jujur dia sangat senang, princessnya kembali. Rindu yang selama ini pun terobati.Dia mengelus kepala sang gadis, memberikan kenyamanan.

"terima kasih ya allah, terima kasih telah mempertemukan kami kembali. Walaupun sekarang ica pasti telah bahagia dengan lelaki pilihan nya, ca kakak ngak bakalan rela kalau kamu bersama lelaki lain. Tapi disini kakak juga ngak ada hak untuk melarang, bahagia terus ya ca." batin vano.
Senyum nya mengembang melihat wajah polos ica tertidur,sangat sangat lucu. Menggemaskan. Ingin sekali bungkus ica lalu membawanya pulang. Haha.

*****

"Kak vano."

"Ada apa dek?" Tanya vano dengan menaiki alisnya bingung. Setelah solat asar, vano pun kembali dengan membelikan nasi goreng untuk ica dan tiara. Tetapi ica masih belum bangun dari tidurnya. Terlihat sekali kalau ica sangat lelah. Matanya bengkak, dan hidung yang memerah karena terus terusan menangis dari tadi. Pas tidur pun ica menangis. Membuat sang dua bersaudara, vano dan tiara pun menjadi bingung.

"Anu.. Hmm. Gini, Tadi pas kakak ke masjid solat zuhur tadi, kak eca ngasih amplod ini. Katanya sih kasih ini kalau kak eca nya udah pergi, tiarakan jadi bingung. Pergi kemana juga sih kak eca? Kan dia bakalan sama kita aja, mau jalan jalan kan. Aneh ngak tu, jadi karena penasaran. Mending sekarang aja deh kakak buka tuh amplod." Ucap tiara lalu menyodorkan amplod tersebut. 

Vano yang juga penasaran pun lalu membuka amplod tersebut. Betapa kaget nya vano setelah membaca isi surat tersebut.

____________________
Yeyy. Karena mood aku lagi mode baik. aku up lagi nih. Ada yang kangen ica dan vano ngak nii? Kira kira isi surat nya apa yah??
Hayoo.. Ada yang penasaran ngak nii?? Ngak ada yah?? Gpp deh.
Makasih yang udah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita gaje ini. Hua maafkan author ya kalau cerita ini ngak seru, terus ngak dapet feel pas baca nya.

Bentar lagi mau hari raya nii. Mohon maaf lahir dan batin temen temen. Assalamualaikum❣

#21mei2020

Assalamualaikum PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang