8

30 0 0
                                    

_oOo_
Hari demi hari terus berlalu, banyak hal yang sudah dilewati Aisyah, begitupun dengan perasaannya pada Ustadz Abiyya Abdul disetiap harinya akan terus bertambah, dia yang memang lemah dipelajaran Nahwu, membuat dia selalu menerima teguran dan tugas tambahan dari ustadz Abiyya, semua teguran dan omelan dari ustadz yang diam-diam dia sukai itu tidak sedikitpun mengurangi perasaannya padanya, dia akan senantiasa mendengarkan teguran dan mengerjakan tugas tambahan dari ustadznya itu, tapi dia melakukannya bukan semata-mata agar mendapat perhatian dari ustadz Abiyya, tekadnya juga karena dia ingin benar-benar memahami Ilmu Nahwu. Tanpa Aisyah sadari tekad dan semangatnya dalam belajar, mulai mengalihkan perhatian ustadznya itu.
_oOo_
Di kala sang penerang alam belum terbangun dari peraduannya, ayam jantanpun belum berkokok menyambutnya, lantunan ayat-ayat suci qalamullah sudah terdengar dari menara masjid mulai memecah keheningan alam. Di saat orang-orang diluar sana lebih memilih bergulung dibawah selimut mereka, para santri lebih memilih membasuh diri dengan air wudhu dan mempersiapkan diri bertemu rindu dengan sang pencipta, disetiap rakaat sholat.
Seperti biasa Aisyah duduk di shaf pojok untuk menanti adzan subuh, dia terfokus dengan hafalannya, karena setelah sholat subuh nanti adalah jadwal hafalan. Tidak terasa waktu yang dia lalui begitu cepat berlalu, hanya tinggal 1 bulan lagi menuju kelulusannya, dia akan sangat merindukan suasana dan kenangan di pondok ini, kehidupan pondok yang mengajarkannya banyak hal, bukan hanya mengajarkan kitab-kitab dan Qur'an jasa, tapi mengajarkan kesabaran, keiklasan, ketabahan, dan nilai nilai kehidupan lain yang begitu mulia, dia akan selalu mengingat semua yang telah dia lewati disini. Dan tidak terasa keinginannya menjadi seorang Hafidzah tinggal satu langkah lagi tercapai, seusai sholat subuh hari ini, dia akan menyetorkan hafalan 1 juz terakhirnya, Aisyah sangat bersyukur, dia menjadi salah satu insan pilihan Allah, yang Allah permudah untuk menghafal ayat-ayat keagungan-Nya.
_oOo_
Sesuai yang sudah dijadwalkan, setelah sholat subuh semua santri mulai menyiapkan hafalan yang akan disetorkan, kelas hafalan, semua santri kelas 3 baik santri putra maupun putri disatukan di aula, dengan dibatasi sekat pemisah. Para santri sedang menunggu ustadz Rizal, yang biasa mengajar qur'an.
" Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh "
Terdengar ustadz yang baru datang mengucap salam, dan dengan serentak dijawab langsung oleh para santri. Rasa bingung terpancar dari tatapan para santri, karena ustadz yang datang bukanlah ustadz Rizal, melainkan ustadz Abiyya. Aisyah yang melihatnya merasakan perasaan tak karuan dalam hatinya.
" Sebelumnya ana minta maaf, mungkin kalian bingung kenapa ana yang datang, ana disini menggantikan Ustadz Rizal untuk sementara, karena beliau sedang ada keperluan diluar pondok. Baiklah sebaiknya sebelum pengajian kita hari ini dimulai kita awali dengan berdo'a "
Setelah berdo'a, semua santri bergiliran untuk menyetorkan hafalannya
" Aisyah, hafalanmu jangan sampai lupa lohh hihi "
Bisik Senja menggoda Aisyah dengan diakhiri tawa jahilnya, membuat wajah Aisyah memerah dibalik niqob, dan dihadiahi cubitan kecil ditangannya dari Aisyah
" sebaiknya aku dulu ya yang hafalan "
" iya iya sana kamu dulu "
Senja hafalan lebih dulu, dan Aisyah menunggu gilirannya setelah Senja dengan hati berdebar ' ya allah..aku harus fokus jangan sampai lupa ' ucap hatinya.
Senja kembali ke tempatnya setelah menyetorkan hafalannya, Aisyah dengan gugup maju untuk hafalan
"ukhti Aisyah, sekarang juz terakhir yang mau anti setorkan kan ? "
Tanya ustadz Abiyya sambil melihat catatan setoran Aisyah
" Na'an ustadz "
" baiklah, silahkan mulai "
Saat Aisyah membacakan hafalannya seketika membuat suasana menjadi hening, sudah menjadi kebiasaan saat Aisyah yang menyetorkan hafalannya semua santri akan terbius oleh lembut dan merdunya bacan Qur'an dari Aisyah. Di balik seorang Aisyah yang sering telat dan lemah di pelajaran ilmu Nahwu, Aisyah memiliki kelebihan dia adalah santri yang cepat dalam hafalan, memiliki suara lembut, dan bacaan Qur'an yang fasih dan bagus. Ustadz Abiyya yang pertama kali mendengar bacaan Qur'an Aisyah, merasakan setitik rasa kagum dan terpana oleh lembutnya suara salah satu muridnya yang belakangan ini diam-diam dia perhatikan, tanpa sadar netranya terus menatap sosok akhwat yang duduk menundukan kepala satu meter di depannya sambil membaca hafalannya.
" Astagfirullah "
Bisiknya dan mengalihkan sorot matanya ke arah lain dengan mencoba menenangkan hatinya yang tiba-tiba bergemuruh.
Dari barisan tengah santri putra ada sepasang mata yang menatap kagum pada Aisyah, tatapan kagum yang mengores senyum lembut dibibirnya
" lama-lama antum mirip orang gila senyum-senyum sendiri "
Ucap teman di sebelahnya, membuat ikhwan itu menatap tajam padanya
" Dim, menurut antum lebih baik pacaran atau lamaran ? "
Tanyanya pada teman disebelahnya tadi
" ya jelas lamaranlah, lagipula siapa yang mau antum lamar ? Aisyah ? Ingat, kita belum lulus "
" lamaran ya, ok thanks bro "
jawab ikhwan itu ambigu tanpa menjelaskan maksudnya dan kembali menatap lembut pada Aisyah yang hampir menyelesaikan hafalannya, membuat temannya menggerutu kesal.
.

.

.

.

.

#TBC

MahabbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang