11

22 0 0
                                    

_oOo_
" cieee yang punya pengagum rahasia, apa tuh isi suratnya "
" ihh njaa apa sih "
" hahaha coba baca suratnya Aisyah, aku penasaran nih "
" iya iya "
Aisyah dan senja duduk di gubuk dekat danau, tempat pavorite mereka saat tidak ada jadwal pengajian, karena hari ini akhir pekan. Dengan perlahan Aisyah membuka lipatan surat itu dan membacanya, dengan Senja duduk disebelahnya juga ikut membacanya.
" Assalamu'alaikum...
Sebelumnya ana minta maaf karena dengan lancang mengirim surat tak bermakna ini, tapi ana berharap ukhti bersedia meluangkan waktu untuk membaca goresan tinta ini...
Langsung saja,...Ukhti Aisyah, bukan tiada maksud ana mengirim lembar kertas ini, dan jujur saja ana gugup saat menulis bait perbait kalimat dalam lembaran kertas ini,..
Ukhty...Allah menciptakan sebuah perasaan yang akan menjadi anugrah terindah bila dibina,...
Allah pula menciptakan makhluknya berpasang-pasangan,...
Sudah sejak lama ana ingin jujur tentang perasaan yang ana pendam dalam do'a ini,...
Namun hati ana sudah penuh sesak untuk menampungnya dalam diam lebih lama lagi,...
' Ana Uhibbu Ilaki '
Kata itu sudah sejak lama ingin ana sampaikan melalui lisan ana sendiri, namun ana mengerti situasi dan kondisi hanya mendukung untuk ana wakilkan dalam goresan tinta,...
Ukhty,..semua jawaban dan keputusan ada pada ukhty, ana tidak akan memaksa ukhty menerima pernyataan ana, tapi ana pun tidak ingin munafik jika ana berharap ukhty bersedia menerima perasaan ana, dan insyaallah jikalau ukhty menerima ana, setelah kelulusan nanti ana akan mengkhitbah ukhty,...
Ana tau kalau sekarang terlalu cepat untuk membicarakan hal itu, tapi alangkah lebih baik ana membuktikan keseriusan ana pada ukhty...
Ukhty,..untuk saat ini mungkin hanya itu yang ingin ana sampaikan, besar harapan ana balasan surat ini berisikan jawaban ukhty...
Wassalamu'alaikum,...
Salam
Muhammad Ishaq Al-Fatur
Aisyah dan Senja terdiam dengan atmosfer canggung diantara keduanya setelah mengetahui siapa pengirim dan apa isi dari surat yang tertuju untuk Aisyah itu.
" Nja.."
Panggil Aisyah lirih memecah kebisuan diantara mereka
" Hem ? Masyaallah kata-katanya manis sekali, aku baru tau kalau akhy Ishaq jago merangkai kata ya ? "
Ucap Senja dengan tawa yang terdengar hambar, Aisyah terdiam dia tau jika sahabatnya itu mencoba terlihat seperti biasa padahal sudah jelas jika hatinya dan perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
" Nja..maafkan aku, aku benar-benar tidak tau kalau ini dari akhy Ishaq "
Ucap Aisyah dengan nada penuh sesal
" hey kenapa minta maaf, itu bukan salahmu, lagipula itu haknya meyatakan perasaan pada seseorang yang dia suka, tidak ada hubungannya denganku "
Balas Senja dengan mencoba menahan sakit di ulu hatinya dan membendung air matanya.
" tapi, kamukan menyukainya, tenang saja Nja aku akan menolak pernyataannya ko, kamu jangan marah ya "
" Kenapa di tolak ? apapun jawabanmu itu hakmu Aisyah, pernyataannya tidak ada sangkut pautnya dengan ku, lagi pula akhy Ishaq memang lebih pantas dengan mu Aisyah, kamukan cantik dan pintar, sudah sepantasnya akhy Ishaq memilihmu "
Ucap Senja dengan suara yang terdengar bergetar menahan tangis
" tidak Nja, kamu juga cantik dan pin- "
" Sudah dulu ya Aisyah, aku lupa kalau aku ada jadwal piket kobong "
Belum sempat Aisyah melanjutkan kata-katanya, Senja sudah lebih dulu memotong ucapannya dan beranjak pergi menjauh darinya, Aisyah tau Senja kecewa padanya dan mencoba menghindarinya, dia pergi bukan karena ada jadwal piket atau apapun, Aisyah tau sekarang Senja pasti sedang menangis, karena Aisyah tau seberapa besar rasa cinta Senja pada Ishaq yang sudah lama dia pendam, dan Aisyah merasa sangat bersalah dia merasa dalam sekejap dia menghancurkan perasaan sahabatnya itu, dan mungkin saja ikatan persahabatannyapun akan terguncang.
" Aku tidak boleh diam saja, aku tidak mau persahabatan ku dengan Nja jadi hancur hanya karena seorang ikhwan "
Ucap Aisyah meyakinkan dirinya untuk berbicara dengan Senja dan mengambil keputusan jawaban untuk balasan surat yang dia terima dari Ishaq.
.

.

.

.

.

.

#TBC

MahabbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang