6

32 1 0
                                    

Usai sholat maghrib dilanjutkan daurah dari pak kiyai sampai adzan isya dikumandangkan.
Semua khusuk dalam sholat, terdengar bacaan surat fatihah dan surat ar-rahman yang dibacakan imam, suara yang lembut namun tegas seolah membius jama'ah yang terlarut dalam kenikmatan sholat. Sampai di salam terakhir seolah ada rasa nggan mengakhiri waktu berbincang dengan ilahi.
Aisyah yang menyadari suara siapa yang menjadi imam tadi, merasakan persaan yang begitu asing di dadanya ada perasaan hangat dihatinya, perasaan yang mengambil semua atensi dalam dirinya.
' Masyaallah ya allah,...seolah engkau turunkan salah satu malaikatmu, suara imam tadi, bagaikan sapaan dari surga,..ya allah ampunilah hambamu ini, entah mengapa setiap mengingatnya, mendengar suaranya, hatiku tak mampu menolaknya, allahumma ya muqolibal qulub stabit qolbi aladinika,..ya allah yang maha membolak balikan hati, teguhkanlah hatiku senantiasa diatas agama-Mu '
Aisyah khusuk dalam do'anya menyampaikan apa yang ada dalam hatinya.
_oOo_
Setelah sholat isya, dilanjutkan pengajian di kelas masing-masing. Tidak seperti biasanya Aisyah yang selalu telat, datang lebih awal, sekarang adalah pelajaran hadist, mata pelajaran ustadz Kohri, ustadz baik hati yang mudah bergaul dengan para santri.
Selama pejaran, Aisyah tak fokus, dia hanya sibuk dengan buku catatan kecil di meja belajarnya.
" Ukhti Aisyah ! "
Panggil ustadz Kohri pada Aisyah, tapi Aisyah masih belum sadar dari lamunannya, karena panggilannya tak dihiraukan, ustadz Kohri menyuruh semua santri untuk mengagetkan Aisyah
" AISYAH !! "
" Eh i-iya "
Ucap Aisyah terbata karena kaget, seketika membuat semua yang melihatnya tertawa
" Ukhti, ana perhatikan, dari tadi anti tidak fokus dengan pelajaran yang ana sampaikan "
" ma-maaf ustadz "
" ustadz, kayaknya Aisyah lagi kasmaran deh "
Ucap teman Aisyah di sebelahnya, tanpa Aisyah sadari buku catatan dimejanya sudah beralih ke tangan temannya itu, melihat itu Aisyah mencoba mengambil bukunya, sedangkan ustadz Kohri hanya mengerutkan keningnya belum mengerti apa yang dimaksud Sari teman di sebelah Aisyah
" masyaallah kata-katanya bagus banget, kayaknya aku tau deh ini tertuju untuk siapa "
Ucap Sari dengan lirikan jahilnya pada Aisyah
" sudah-sudah jangan ribut, untuk pelajaran malam ini cukup sampai di sini "
ucap ustadz Kohri
" ustadz waktunya kan masih lama "
" untuk sekarang kita sharing aja, silahkan ada yg mau konsultasi, cerita, atau bertanya ? "
" Ana ustadz "
" iya silahkan ukhti Sari "
" ustadz Abiyya itu masih jomblo atau udah punya calon atau udah berkeluarga, ustadz ? "
pertanyaan yang di ajukan Sari seketika mengalihkan perhatian semua yang ada di kelas itu termasuk Aisyah yang memang belum tau siapa ustadz Abiyya itu dan entah mengapa dia jadi penasaran dengan jawaban yang akan di ucapkan oleh ustadz Kohri. Sedangkan ustadz Kohri yang ditanya tersenyum geli sebelum menjawab
" Ustadz Abiyya Abdul ya, memangnya beliau sudah mengajar di kelas ini ? "
" sudah ustadz, tadi siang, menggantikan jadwal ustadzah Rita kan ? "
Aisyah yang mendengar bahwa ustadz Abiyya adalah ustadz yang menggantikan jadwal ustadzah Rita merasakan jantungnya berdebar tidak karuan, rasa kaget terpancar dari sorot matanya ' jadi namanya Abiyya Abdul ya ' ucap hatinya dengan rasa hangat menyelimuti hatinya
" iya, beliau mengajar Nahwu menggantikan ustadzah Rita yang sekarang sedang fokus menyiapkan bahasan ujian kelas 3, dan insyaallah untuk sekarang beliau masih jomblo fisabilillah, memangnya kenapa menanyakan itu ? Anti suka sama beliau ? "
Jawab ustadz Kohri membuat semua santri cekikikan mendengar kata ' jomblo fisabilillah ' yang di sandang ustadz Abiyya
" bukan ana ustadz, Aisyah, Aisyah yang suka sama ustadz Abiyya, iya kan Aisyah ? Kata-kata yang dibuku kamu tadi tertuju untuk ustadz Abiyya kan ? "
ucap Sari yang seketika membuat semua perhatian tertuju pada Aisyah termasuk ustadz Kohri yang melihatnya dengan pandangan jahil membuat Aisyah gegalapan gugup bingung harus menjawab apa
" ukhti Aisyah anti suka sama ustadz Abiyya ? "
" Eh i-itu..ti-tidak ustadz "
Jawab Aisyah dengan suara terbata-bata karena gugup dan malu pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus dibalik niqobnya, mendengar jawaban dan gerak gerik Aisyah membuat semua yang ada di kelas itu tertawa geli, mereka sudah bisa menebak Aisyah memang menyukai ustadz Abiyya itu walaupun Aisyah berkata tidak, tapi mulut bisa berdusta bukan. Ustad Kohri yang mendengar jawaban dan melihat kegugupan Aisyah hanya tersenyum geli bercampur maklum pada salah satu muridnya itu.
.

.

.

.

.

.
#TBC

MahabbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang