_oOo_
Setelah kemarin kehujanan, Aisyah merasa suhu tubuhnya naik, tapi dia menghiraukan kondisi tubuhnya dan memaksakan untuk tetap mengikuti pengajian. Setelah sholat dzuhur, Aisyah yang sudah membawa kitab Nahwunya segera menuju aula, dia tidak ingin terlambat lagi.
Saat pelajaran berlangsung, Aisyah merasa kepalanya pusing dan tubuhnya menggigil, sorot matanya terlihat sayu, membuat dia tidak fokus dengan pelajaran yang dijelaskan
" Ukhty Aisya ! Anti baik-baik saja ? "
tanya ustadz Abiyya yang menyadari Aisyah hanya melamun
" na'am ustadz ana ba- "
Belum ucapannya selesai, Aisyah merasa pandangannya mengabur dan dia ambruk tak sadarkan diri, semua yang ada di kelas itu panik melihatnya termasuk ustadz Abiyya yang terlihat sangat khawatir. Sari yang duduk di sebelah Aisyah segera mengecek suhu tubuh Aisyah
" Astagfirullah, suhu tubuhnya panas banget ustadz "
Ucapnya panik
" ya sudah, ukhty Sari dan ukhty Laila kalian segera bawa ukhty Aisyah ke asramanya "
" na'an ustadz "
dengan segera Sari dan Laila membawa Aisyah menuju Asrama, ustadz Abiyya tanpa sadar terus melihat ke arah Aisyah dibawa dengan sorot mata yang memancarkan kekhawatiran
" ustadz ! "
Panggil salah satu muridnya menyadarkan dia dari lamunannya
" Astagfirullah "
Ucapnya lirih
" baiklah pelajaran kita lanjutkan "
sambungnya setelah dapat menenangkan perasaannya, walau masih terlihat jelas raut khawatir diwajah tegasnya.
_oOo_
Senja yang mendengar Aisyah pingsan segera menuju kobong Aisyah, karena dia dan Aisyah tidak satu kobong. Dia merasa bersalah, tidak seharusnya dia menghindari dan mendiami Aisyah, karena memang pada dasarnya semua bukan salah Aisyah, dia yang salah yang lebih mementingkan egonya dan menyalahkan Aisyah sepihak, dan sekarang mendengar Aisyah pingsan membuatnya sangat khawatir atas keadaan sahabatnya itu, mulai sekarang dia tidak ingin mementingkan egonya, dia ingin seperti dulu hubungannya dengan Aisyah yang baik-baik saja.
" ukhty Senja "
Saat diperjalanan menuju asrama Aisyah, Senja mendengar seseorang memanggilnya, saat menengok ke sebelah kirinya, ternyata ustadz Abiyya yang tadi memanggilnya
" na'am ustad ? "
Jawab Senja
" ukhty akan menemui ukhty Aisyah ? "
" na'am ustadz "
" maaf, boleh ana titip ini untuk ukhty Aisyah ? "
tanya ustadz Abiyya dengan menyodorkan sekerinjang buah-buahan pada Senja
" eh i-iya ustadz boleh "
" syukron, oh iya jangan bilang itu dari ana, dan tolong sampaikan semoga lekas sembuh, kalau begitu ana pamit Assalamu'alaikum "
" wa'alaikum salam "
jawab Senja masih dengan keterkejutannya, setelah ustadz Abiyya tidak terlihat dari pandangannya lagi Senja segela melanjutkan langkahnya menuju asrama Aisyah.
_oOo_
" Aisyah "
panggil Senja dengan tatapan sendu melihat sahabatnya yang terbaring di depannya dengan kompres dikeningnya, dia melihat wajah Aisyah yang pucat, tangannya menggenggam tangan Aisyah yang terasa sangat panas, sekarang dia benar-benar merasa bersalah karena telah mengabaikan sahabatnya itu hanya karena seorang ikhwan.
Perlahan Aisyah bangun dari pingsannya, dan dia melihat Senja sahabatnya duduk disebelahnya
" Nja.."
Panggilnya lirih dengan suara lemah, dia sangat senang sahabanya itu tidak menghindarinya lagi
" Aisyah, kenapa kamu bisa demam kayak gini sih, kamu tau aku khawatir tau "
Ucap senja dengan nada penuh kekhawatiran
" Aku tidak kenapa-napa Nja, cuma demam dikit ko. Njaa kamu udah nggak marah lagi kan sama aku ? Aku minta maaf ya Nja, aku udah buat kamu kecewa, aku udah nolak akhy Ish- "
" Sudahlah yang lalu biarlah berlalu, aku nggak marah ko sama kamu, harusnya aku yang minta maaf karena aku yang egois "
" iya, jadi sekarang bisakah kita kayak dulu lagi ? "
" Bisalah, dan selamanya tidak akan berubah "
pada akhirnya mereka berbaikan kembali, karena pada dasarnya mereka tidak akan bisa lama-lama bertengkar
" oh iya Aisyah "
seakan ingat sesuatu, Senja segera mengambil sekerinjang buah-buahan yang sedari tadi dia dimpan dibelakang tubuhnya dan menyodorkannya pada Aisyah
" buah-buahan ? Kapan kamu keluar pondok Nja ? "
tanya Aisyah yang bingung dari mana Senja mendapatkan buah-buahan itu
" ini bukan dari aku, tadi ada seseorang yang menitipkannya untukmu, dan orang itu juga berpesan semoga lekas sembuh katanya "
jelas Senja dengan senyum misteriusnya
" siapa orang itu ? "
tanya Aisyah penasaran
" orang itu bilang untuk tidak menyebutkan namanya "
" Iihh Njaa siapa sih ? Jangan buat aku penasaran deh "
" hemm siapa ya ? Pokoknya ada deh "
" ayolah Njaa kasih tau dong siapa orangnya ? kalo kamu nggak mau ngasih tau, aku nggak mau bicara lagi sama kamu "
" eh loh ko gitu sih ? "
" Ya udah makanya kasih tau dong "
" iya iya, ini dari ustadz Abiyya "
jawaban Senja membuat Aisyah kaget dia seolah tidak percaya dengan ucapan Senja
" Ihh kamu bohong yaa ? "
" Ya Allah Aisyah bohong itu dosa loh, ini beneran dari ustadz Abiyya "
mendengar jawaban dari Senja, Aisyah merasakan pipinya menghangat dan merona bukan karena demam yang menyerangnya tapi karena rasa malu bercampur bahagia yang dia rasakan
" Aisyah, apa kamu tidak sadar ? dari dulu ustadz Abiyya itu sering merhatiin kamu tau, waktu kamu hafalan, aku melihat tatapan yang sulit diartikan dari sorot matanya saat memandang kamu "
" ah mana mungkin Nja "
" Ya sudahlah kalau kamu nggak percaya "
" hehe iya iya aku percaya "
..
.
.
.
.
#TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/215828191-288-k269924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah
Spiritual" Ketika Allah gariskan takdir Cinta tak terduga,.." #nama tokoh dan latar tempat hanya imajinasi 😅