CHAPTER 5

36 11 1
                                    

Vote,komen!

Happy read!

***

"Seperti nya anak anda sudah mengingat masa lalunya sedikit demi sedikit,Tapi saya sarankan anda tidak boleh menekankan anak anda supaya harus mengingat kejadian ditahun-tahun sebelumnya.Karena itu akan berakibat patal,dimana anak anda akan mengalami amnesia permanen."Ucap lelaki paruh baya yang mengenakan seragam dokter.

"Baiklah."Jawab Rajo papahnya Ayla.

"Kalo begitu,ini obat yang harus anda tebus nanti"Sang dokter memberikan secarik kertas kepada papahnya ayla.

"Kalo begitu saya permisi."

Dokter hanya mengangguk.Lalu Rajo keluar dari ruangan tersebut dan berniat menemui sang istri.

"Apa yang dikatakannya?"Sang istri bertanya dengan muka yang sembab,akibat menangis tadi.

"Seperti biasa.Sebaiknya kau pulang terlebih dahulu,lalu tenangkan dirimu.setelah kau tenang kau boleh kesini dan membawakan makan untuk Ayla."Ujar rajo menenangkan sinta,lalu dibalasnya dengan anggukan singkat.

"Baiklah,aku pulang dulu.Bila ada sesuatu yang penting cepat telpon aku."

"Ya,sayang kau sangat cerewet"Godanya pada sinta.

"Berhentilah bersikap layaknya orang kasmaran Rajo."Lalu pergi meinggalkan Rajo seorang diri.

Setelah itu,Rajo masuk kedalam ruangan rawat Ayla,yang masih belum sadar juga.

Ceklek...

Pintu terbuka menampilkan sosok pria paruh baya,lalu menghampiri Ayla yang masih setia tertidur di Brankar.

"Hmm,kau sudah besar ternyata.Aku tak sabar menanti umur mu yang ke 17 nanti,aku akan memberikan kejutan istimewa di hari terkahirmu."Ucap pria itu dengan senyum smirk nya.

"Aku senang melihatmu terbaring lemah di brankar ini rasanya kau Seperti tidak memiliki tujuan hidup haha"

"Aku akan membuatmu mengingat dengan cepat apa yang telah terjadi di masa lalu dulu,dengan  begitu kau akan lupa segalanya.Aku sungguh tak sabar Ayla."

"Oh ya,Satu lagi kau bukan anak ku putri kecil."Dengan gemasnya pria itu langsung menekan infus yang menempel di tangan manis Ayla,dengan rasa tak bersalahnya pria itu langsung pergi dari ruangan itu dan pergi ke kanti untuk mengisi perut kosongnya.

***
[Ayla's POV]

Aku membuka perlahan mataku yang tertutup rapat,lalu aku mencium aroma obat-obatan.Ya seperti nya,aku sedang berada di rumah sakit.pikirnya sendiri.

Lalu tiba-tiba pintu perlahan terbuka dan Ayla sontak langsung memejamkan matanya,agar tidak ada yang tahu bahwa sebernarnya ia telah sadar.

Ceklek...

Terdengar suara derap langkah,menggema diruangan itu..

Tap...Tap...Tap...

Serasa langkanya pun terhenti,dan dapat  dipastikan seseorang itu sedang berdiri di samping brankarnya.Lalu...

INNER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang