INNER

CHAPTER 11

"Hei,bangun bodoh.Kau sangat susah sekali aku bangunkan."Ucap pria paruh baya.

Sedangkan yang dibangunkan hanya bergeliat kecil di atas ranjang dan kembali terlelap.

Tiba-tiba ide cemerlang terlintas di kepala Ario,seketika dia tersenyum miring.

"Ella,kau harus bangun.jika tidak aku akan membawamu ke dimensiku,Hihihi..."Bisik nya secara halus.

"Aaaaaa...Bodoh,Bodoh,Bodoh...Dasar Hantu Bodoh..?!!"
Ayla menjerit kaget,langsung membuka matanya yang tertutup rapat itu.Dia melihat Ario yang sedang tertawa terpingkal-pingkal dibawah.

"Stop it, Pak tua!"Ayla murka dan langsung berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.

"HAAAHAHAHAH..."Ario masih saja tertawa dengan renyah nya.

Aah,dasar Pak tua tampan.

Ayla memang phobia dengan hantu,baik itu nyata atau tidak yang jelas dia sangat takut.

***

"Oh ayolah Ella,aku udah hampir terlambat untuk pertemuan pagi dengan rekan bisnis ku."

"Itu hukuman mu,karna telah mengerjai ku Ario!"Ucap Ella tegas.

"Oke aku minta maaf tak akan mengulanginya lagi,sekarang selesaikan sarapan mu.Setelah itu kita bergegas mengantarkan Putri Raja ke sekolah."Ucap Ario sambil memasang wajah malas.

"Oke,kita berangkat sekarang Pak tua."

Mereka berdua masuk kedalam mobil yang sama,lalu duduk dengan tenang dan siap menuju sekolah Ayla.

***

"Jemput aku jam 3,Sampai jumpa Pak tua."

"Sialan!"

Ayla keluar dari mobil Ario,dan mulai memasuki gerbang sekolah.

"Kau gadis yang baik,Ella."Gumam Ario lalu meninggalkan tempat tersebut.

***

[AYLA'S POV]

Aku menyusuri koridor kelas XII-BAHASA yang terletak di lantai paling bawah yang ramai di padati oleh siswa-siswi yang berlalu lalang.

Aku mulai menaiki tangga lantai 2,untuk menuju kelasku.

Tapi,mataku dengan tak sengaja melihat Bastian yang sedang di labrak oleh si Badboy Bara kelas XII-IPA sebelah.

Aku ber inisiatif untuk membantu nya,karena dia sahabat ku.Mulai dari sekarang!

"Heh,Lo jadi orang jangan sok kecakepan cupu!"

Aku mendengar Bara berkata seperti itu pada Bastian.

Kayak nya Bastian tidak ada niat untuk membalas perlakuan Bara padanya.

Laki kok lembek,Ckck.Batin Ayla.

Aku langsung mendekat kebarah mereka dan berkata,"Tapi,Sorry dia emang cakep kok.Mungkin matamu sedang rabun."Ucapku dengan tegas.

Untung suasana di koridor ini sedang sepi,jadi aku bisa leluasa berbicara.Tanpa adanya hambatan.

"Uuu,Gabriella Ayla Yamanta.Lo punya nama yang bagus..Apalagi kalo di depannya ditambahin Alm."

Bara tertawa,emosi ku mulai memuncak tak karuan.

Bastian memegang tangan ku untuk menenangkan.Tapi aku abaikan.

"Omong kosong!"

Aku langsung mencekik leher Bara,aku tidak melihat suasana yang mendadak jadi ramai.

Ahh,aku jadi melupakan susana yang ramai ini. Sialan. Batin Ayla.

"Sekali lagi aku melihat mu melabrak Bastian lagi.Ku pastikan kau akan kehilangan mulut sampah mu itu,GIRI BARA ADIJAYA."

Aku langsung menarik paksa tangan Bastian untuk menjauh dari tempat ini,Namun Ucapan Bara membuatku mengurungkan niatku.

"Gw pastiin,Lo akan tarik kata-kata itu dari mulut manis lo.Baby"

Aku abaikan ucapannya barusan,lalu aku kembali menarik tangan bastian.

[AYLA'S POV END]

Mereka berdua tiba di gedung belakang sekolah yang sudah tak terpakai,setelah kejadian tadi di koridor.

"Saya bilang,hentikan kustum bodoh mu itu Bastian."Ayla geram pasalnya Bastian tidak mendengarkan ucapannya kemarin.

"Iya,gw lupa sorry ya."Bastian hanya menggaruk tengkuk kepalanya kikuk.

"Sekarang kita sahabat."Ucap Ayla tegas.

"Hah?Sahabat,kayak dulu lagi kan?"Mata bastian berbinar haru.

"Yaa,sekarang saya harus ke kelas,sebentar lagi upacara dimulai."

"Eh Ay,mulai sekarang lo ga boleh formal didepan gw.Karena kita SAHABAT."Ucap bastian dengan Menampilkan deretan gigi putihnya,Tersenyum.

Ayla mengangguk "Saya usahakan."

Lalu Ayla pergi meninggalkan Bastian sendiri.

"Eh Ay,Terimakasih buat semua gw sayang lo SAHABAT." Teriak bastian karena jarak mereka sudah lumayan jauh.

Ayla terpaku oleh ucapan Bastian,bukan karena Bastian melontarkan Kata 'sayang lo',tapi 'sahabat'.

Aku akan memperbaiki semuanya,Bastian.Batin Ayla ,lalu menyunggingkan senyun tipisnya,dan pergi.

***