2. pulang bareng

147 18 4
                                    

Ketika kita mempunyai masalah yg membuat kita putus asa, ingatlah masih ada yg lebih berat dari pada masalahmu.

~Revalia Alena~
.
.
.
.
.

"ka!" Alena memanggil Arka, mereka ada dirooftof.

Arka pun menoleh.

"lu cemburu waktu naru ngusap wajah Berlin kan?" tanya nya.

.
.
.

Arka pun termenung mendengar ucapan Alena, dirinya juga tidak tau kenapa bisa begini.

"yakan ka?" ucap Alena memastikan.

Dari sikap Arka saat ini dia tau bahwa Arka sedang cemburu, dilubuk hati paling terdalam Alena, dia tidak terima melihat Arka seperti itu.

"lo bisa percayai gw kalau lo mau curhat" ucap Alena.

Arka pun memalingkan wajahnya, dia memandang langit yg terbentang indah, Alena pun mendekati Arka sampai dia berada disampingnya.

'bukan itu na' batin Arka

Krining...

"lu ga masuk kelas?" tanya Arka pada Alena.

"mungkin gw mau bolos aja" jawabnya.

Beberapa menit keheninganpun tercipta, karena Alena kurang nyaman dengan kesepian dia menyuarakan pertanyaan yg ada dipikirannya.

"lu suka berlin?" Alena berkali kali menelan salivanya, takut seperti yg apa ia pikirkan.

Namun Arka ta kunjung membalasnya.

"ya" ucap Arka pelan.

Alena yg mendengar itu merasakan sesuatu yg memanas didadanya.

"sejak kapan" tanyanya lagi.

"ga tau" jawab Arka cuek.

"gw ga tau sejak kapan gw suka berlin" lanjutnya lagi.

Alena hanya menutup matanya berharap dia tuli satu hari ini saja.

"Na kalau besok gw ga masuk sekolah, ijinin gw ya" ucapnya.

"emng mau kemana lo"  tanya Alena.

"keperluan keluarga" ucap Arka.

"Na, ada yg beda ga sama gw?" Arka menoleh kearah Alena.

Alena pun menatap arka dari atas sampai bawah.

"gigi lu nambah tonggos" celetuk alena.

"bukan itu bego" Arka geram dengan Alena.

"lu emosian ka" ucapnya.

Arkapun mengangguk menyetujui ucapan Alena, karena memang benar dirinya sekarang lagi emosian, lagi pms?dikira cewek gitu, dsr.

"ga kaya Arka yg gw tau" ucap Alena.

"ga kaya Arka yg diwattpad gitu, yg ganteng, cool, ini disamping gw kaya ampas teh"
lanjutnya.

Bangke memang siAlena ini, kalau ngomong sama Alena pasti awalnya saja yg serius sana sana nya mah ya ambyar.

"bunuh orang dosa ga sih" Arka memandang sinis Alena.

"woy santai broo" Alena menyilangkan tangannya pertanda ga boleh.

"emng kenapa lu emosian ka? Pms?" tanya Alena.

Das Spiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang