16. Kecewa

40 6 1
                                    

Warning! Banyak typo

***

Alena dan kawan kawannya segera berlari keluar, Alena ga habis pikir sama Arka, kok bisa punya masalah sama kakak kelas yg disegani semua orang.

Alena menutup mulutnya, kaget sumpah, dia melihat Arka yg duduk diatas Fajar sementara fajar terbujur, dan mukannya babak belur, Naru selaku lelaki sendirian disitu langsung menghampiri Arka.

"WOY STOP! ARKA!" Naru menjauhkan Arka dari situ, untung koridor masih sepi jadi ga bakal ada yg lapor ke guru.

"GW GA BAKAL LEPASIN LO!" Bentak Fajar yg masih saja bisa bicara walaupun wajahnya udah babak belum.

Alena menghampiri Arka "Ka lu apa apaan sih, pagi pagi udah gelud aja"

"dia yg mulai na" Arka mengusap sudut bibirnya ygmengeluarkan darah, "padahal tadi gw diem aja, dia dateng dateng langsung mukul gw" seru Arka, Naru yg sedang membantu Arka berjalan menyahut "inti masalahnya aja"

"dia cemburu karena gw bareng Nayeon terus"

"emang lo jadian sama Nayeon ka?" Tanya Mawar, Arka menggeleng "itu cuma salah paham, Nayeon cuma manfaatin gw, dia mau bebas dari fajar, maka dari itu dia bawa bawa gw" mereka pun mengangguk mengerti.

Diam diam Alena tersenyum sangat tipis sampai tidak ada yg menyadarinya.

"Eh gw dapet pesan dari ibu Ayu, sakarang dia ga masuk karena mau jenguk ibunya" Lisa selaku Km kelas menyodorkan hpnya pada teman temannya, membuktikan bahwa ucapannya benar.

"Jam kos dong?" tanya Mawar, Lisa pun mengangguk.

"YEHHH! Gw bisa tidur nyenyak sekarang" seru Alena, Arka pun tersenyum "tau lu na, tiap hari tidur dikelas sok sokan" semuanya pun terkekeh terhadap celetuka Berlin.

"woy gw ketaman dulu ya" seru Berlin, Berlin pun berjalan hendak pergi namun dia mengurungkan niatnya ketika Arka memanggil namanya.

"gw ikut lu" ucap Arka, Lalu naru pun melepaskan rangkulannya pada sahabatnya membiarkan Arka dibantu jalan oleh Berlin.

Alena yg ada disamping Naru memandang itu tanpa ekspresi.

"duh gw kekelas aja deh takut ganggu arka" ucap Lisa cekikikan "Gw ikut lu ah lis takut jdi obat nyamuk" sahut Mawar.

"heh lu ngomong paan!" Berlin melotot kedua temennya itu, Lisa dan Mawar segera berlari terbirit takut diomel.

Ketika Alena hendak ingin pergi tangannya ditarik Naru

"Apalagi ru" kesal Alena

"Lu mau mereka berduaan gitu?" ada jeda dalam kalimatnya "Sana kejar bego, jangan bengong" Naru mendorong kepala Alena pelan, Alena menggeleng "ga ah ga mau ganggu"

"yehh segitu aja udah putus asa" ejek Naru, "Bodoamat ru bodo" Alena memeletkan lidahnya lalu berlari menjauhi Naru.

"OBATIN DIA NA! KALO GA GW TENDANG LU KEGOT!" seru Naru, Alena pun tertawa.

****

Alena sekarang lagi nunggu Hilm, kata Hilmi tunggu aja didepan kelas, Alena pun nurut aja.

"lama ya?" tanya Hilmi, Alena menggeleng "ga kok malah enak wifian geratis" ucap Alena cengengesan.

Hilmi dan Alena pun berjalan menuju Parkiran, Diperjalanan pulang mereka hanya diam sibuk dengan pikiran sendiri.

"bang"

"Kaget na" motor Hilmi tadi sempat oleng dikit gara gara Alena yg mendadak berseru.

"hehe maaf bang" Hilmi pun mengangguk "abang kenal sama kak nayeon ga?" Hilmi pun mengangguk "gimana orangnya?"

Das Spiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang