Perjalanan menuju Kampung Penari

137 14 0
                                    

Keesokan harinya, Team 3 berangkat dari rumah babeh dengan menggunakan mobil Ari. Didalam mobil, Hamas duduk bersebelahan dengan Iqbal paling belakang, Chaty dengan Angel dan Ari dengan Angga paling depan. Selama perjalanan ke kampung penari, Hamas merasa jenuh, ia mengambil kitab suci Al qur'annya dan mulai mengaji didalam mobil. Sebagai Anggota baru, Iqbal merasa kagum dengan Hamas.

"Subanalloh, merdu sekali suaranya" guman Iqbal disebelah Hamas. Iqbal yang seorang hafiz mengikuti setiap lantunan ayat yang dilantunkan Hamas. Keduanya memgaji bersama dibelakang. Anggota team 3 lainnya merasa nyaman dengan lantunan ayat suci yang dibaca oleh Iqbal dan Hamas. Setengah perjalanan sudah dilaluli oleh team 3. Dari jalan lintas hingga memasuki jalan setapak. Ditengah perjalanan hendak ke perkampungan, tiba tiba ban mobil Ari bocor. Mobil terasa goyang berjalan diatas batu batu kecil.

"Duh duh duh, kenapa mobil lo Ri" tanya Chaty yang badannya ikut bergoyang karna ban mobil yang bocor.

"Gak tahu nih, sepertinya ada masalah sama ban mobil gua" Ari mematikan mesin mobilnya dan turun mengecek ban mobilnya. "Ya ampun, kanapa harus sekarang sih lo bocornya" Ari berkacak pinggang melihat ban mobilnya yang bocor.

Angga turun dari mobil "ada apa Ri" Angga melihat ban mobil "bocor ya, duh apa ada bengkel dekat dekat sini" Angga melihat sekitarnya hanya ada pepohonan.

Angel mengeluarkan kepalanya dari jendela pintu mobil, "kenapa mobil lo Ri" teriaknya

"Bocor" jawab Ari

Semua orang yang ada didalam mobil turun dan keluar dari dalam mobil Ari.

"Lo gak punya ban serap Ri" tanya Iqbal

"Oh iya, Coba gua cek dulu" Ari melihat bagasinya. Ternyata ban serepnya ketinggalan dirumah karna baru ditempel kemarin sore. "Sorry guys, bannya ketinggalan dirumah"

"Trus kita gimana nih, disini gak ada orang, sepertinya perkampungan juga masih jauh lagi" kata Chaty menyandar badan mobil Ari

"Biar gua coba jalan kesana, siapa tahu ada perkampungan dekat dekat sini" kata Hamas sambil menunjuk arah kedepan.

"Gua ikut Mas" ucap Angel

"Ya udah yuk" Hamas dan Angel jalan kedepan mencari permukiman warga sekitar dekat sini dan ingin meminta bantuan. Sedangkan yang lain tinggal dan melepas ban yang sudah bocor.

Beberapa menit kemudian lewat 2 mobil pic up mengangkut alat musik khas jawa beserta para penarinya. "Lihat, bukankah itu group sinden" tunjuk Chaty pada kedua mobil pic up yang lewat.

Angga, Ari, dan Iqbal juga melihat mobil itu. "Sebaiknya kita minta bantuan pada mereka" kata Iqbal

"Gila lo, lo lupa pesan babe, kalau mereka sangat bahaya" kata Ari

"Itu kalau kita mengusik mereka" jelas Iqbal

Iqbal langsung menyetop mobil pic up yang mengangkut para sinden. "Maaf pak, boleh saya minta tolong" kata Iqbal pada sopir pic up itu.

"Ada apa"

"Mobil kami lagi bocor, boleh saya ikut sampai ke perkampungan"

Sopir menoleh pada seorang disampingnya yaitu dua orang gadis penari sinden. "Apa dia boleh ikut" tanyanya.

"Tentu, beri dia tumpangan" kata salah satu penari sinden itu.

Iqbal diperbolehkan naik dibak belakang. Angga, Ari dan Chaty melihatnya ikut bersama mobil pembawa para sinden itu.

"Gila tuh anak, cari mati dia" kata Ari

"Udah biarin aja, siapa tahu dia berhasil membawa montir kesini" jawab Angga

Angel dan Hamas masih berjalan mencari perkampungan yang dekat dengan mereka. Seketika itu pula mobil penganggkut para sinden melintasi Angel dan Hamas. Iqbal yang duduk dibelakang tersenyum pada Hamas dan Angel.

"Bukannya itu Iqbal, ngapain tuh anak dibelakang mobil pic up itu" kata Angel heran melihat Iqbal di mobil pic up yang baru saja melintasi mereka.

"Iya, itu Iqbal, mungkin dia sama dengan kita, dia ikut agar lebih cepat sampai ke perkampungan" jawab Hamas pada Angel

"Apa sebaiknya kita kembali aja," ucap Hamas lagi

"Tapi perasaan gua gak enak, tapi ya sudahlah, kita balik aja"

Angel dan Hamas kembali menemui teman temannya ditempat sebelumnya. Sedangkan Iqbal masih ikut bersama dimobil para sinden.

Sifa dan Irsyad mencari tahu dimana keberadaan Team 3. Mereka mencari tahu selak beluk latarbelakang satu persatu anggota team 3. Setelah mereka mengumpulkan imformasi semuanya, mereka langsung menjalankan rencananya.



Rencana jahat apa yang akan dilakukan Irsyad dan Sifa pada Team 3,

Bagaimana nasib Iqbal yang ikut dengan para Sinden, kemana tujuan para sinden,

Dukung terus team 3, vote dan ramaikan komennya mengenai alur ceritanya. Oke !

TeAM 3 ed. 2 : Kampung Penari & CarolinETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang