Bocah Mistrius part 2

92 11 0
                                    

Dikota babeh Rafa lagi bebenah ingin mengadakan pengajian dirumahnya. Banyak perhelatan yang dilakukan. Selagi babeh Rafa sibuk dirumah mengurus ini dan itu dibantu bibi. Tiba tiba,

Ting tong...

Bel rumah berbunyi, "bi coba lihat siapa yang datang" kata Babeh Rafa pada bibi.

Bibi pergi kearah pintu depan dan membuka pintu. "Cari siapa mas" tanya Bibi ramah pada seorang lelaki tengah berdiri didepannya yaitu Betran.

"Saya ingin menemui babeh Rafa, babehnya ada" tanya Betran

"Ada, bentar saya panggil dulu" bibi masuk kedalam rumah dan tak berapa lama babeh keluar melihat siapa yang tengah mencarinya dikala sibut seperti ini. Babeh tidak mengenal Betran "Assalamualaikum" sapa babeh pada cowok yang mencarinya.

"Apa anda babeh Rafa"

"Jawab salamnya dulu baru bertanya" tegas Babeh Rafa

Betran mengangkat alisnya bingung, "walaikumsalam" jawab Betran

"Nah gitukan enak dengarnya, duduk" Babeh Rafa mempersilahkan Betran duduk dikursi yang ada didepan rumahnya.

"Kamu siapa, ada perlu apa mencari saya"

"Saya Betran beh, temannya Angel, kedatangan saya kemari saya ingin menanyakan keberadaan Angel ada dimana sekarang, saya ingin bertemu dengannya"

"Oh jadi kamu teman si Angel"

"Iya beh"

"Angel dan teman temannya lagi pergi keluar kota, mereka lagi ada suatu pekerjaan penting"

"Kemana beh, saya akan menemuinya disana"

"Kenapa tidak kamu tunggu aja sampai dia kembali dengan temannya, apa ada urusan yang sangat penting dan mendesak"

"Eh... itu--" Betran ragu ragu menjawab

"Ya udah sebaiknya kamu pulang aja, tunggu sampai Angel kembali, babeh lagi banyak pekerjaan didalam, babeh tinggal dulu ya" babeh langsung meninggalkan Betran. Betran tidak mendapatkan jawaban pasti dari babeh dan ia akhirnya pergi meninggalkan rumah babeh.

Ditempat lain, Sifa dan Irsyad hampir sampai, hanya tingal beberapa kilometer lagi mereka akan memasuki gapura kampung penari. Irayad fokus mengemudi dengan pandangan kedepan. Seseorang melintas dihadapannya secepat kilat.

Setthh.....

Ia mengerem mobil dadakan. Sontak saja Sifa terkejut. "Aduh !" Sifa terperangah. "Ada apa Syad" tanyanya pada Irsyad yang masih syok.

"Ada orang lewat, cepet bangat, seperti bayangan gelap"

"Siapa !, maksudnya seseorang melintas seperti bayangan lewat, gituh!"

"Entahlah, gak jelas, itu cepat banget, gua gak bisa lihat dengan jelas"

"Mungkin lo salah liat"

"Apa yang salah liat sih, jelas jelas gua liat sendiri tadi, udahlah kita lanjut lagi" irsyad kembali menjalankan mobilnya. Belum sempat ia menjalankan mobil, pintu jendela mobil sebelah Sifa diketuk.

Tok tok tok

Sifa terkejut melihat anak kecil bermata merah dengan pandangan tajam menatapnya. "Siapa kamu" tanya Sifa tanpa membuka kaca jendela pintunya. Anak itu tidak mendengar apa yang dikatakan Sifa, ia hanya meperhatikan mimik bibirnya yang bergerak naik turun.

Tok tok tok

Pintu jendela diketuk kembali lebih keras dari yang sebelumnya. Sifa geram "mau apa sih nih anak" gumannya dalam hati dengan kesal.

"Biar gua beri juga nih anak pelajaran" Isryad mau keluar tapi tangannya ditahan Sifa. "Udah biarin aja, kita lanjut aja lagi"
Irsyad menuruti kata kata Sifa dan pergi meninggalkan anak berjubah sendirian. Anak itu melihat mobil Irsyad yang pergi menjauh. Ia menatap ban mobil dengan tatapan tajam penuh konsentrasi dan tiba tiba ban mobil Irsyad kempes.

Irsyad merasa ada yang aneh dengan mobilnya, "eh eh... ada apa dengan mobilnya" mobilnya oleng sedikit. "Lo tunggu bentar didalam, biar gua cek, ada apa dengan nih mobil" Irsyad turun dari mobil. Ia melihat ban mobil belakangnya kempes. "Kampret, sialan" Irsyad geram dan reflek menendang ban mobilnya yang kempes dengan kesal. Ia masuk kembali kedalam mobil.

"Ada apa syad, kenapa mobi lo" tanya Sifa

"Bocor !" Jawabnya kesal

"Oh my god, trus !, apa lo punya ban serep"

"Nah tuh dia masalahnya, gua gak punya"

"Trus gimana donk, gimana caranya kita ke kampung penari, jaraknyakan masih jauh, disini sepi lagi"

Irsyad memukul mukul setirnya dengan kesal " sial sial sial" teriaknya

"Syad liat, bukankah itu anak yang tadi" tunjuknya kearah anak yang berdiri didepan mobil dengan jarak beberapa meter dengan tatapan sinis.

Irsyad menoleh dan melihat arah jari telunjuk Sifa. "Iya benar, itu anak yang tadi" kata Irsyad.

Pandangan tajam dan penuh amarah itu ditujukan pada mobil dan orang didalamnya. Seperti orang yang memiliki ilmu tinggi, dengan tatapannya, mobil Isryad terangkat dan mengambang diatas bumi seolah olah ada yang mengendalikannya. Tangan anak itu mengepal erat, diangkat dan kembali diturunkan dengan cepat. Mobil Irsyad yang tadinya terangkat dan mengambang diatas tanah seketika jatuh terempas. Sifa dan Irsyad yang berada didalam takut dan panik.

"Syat, kenapa ini, kenapa mobilnya bisa terbang" Sifa memegang erat bangkunya dan satu ke lengan Irsyad.

"Mana gua tahu"

"Apa jangan jangan anak itu" Sifa melirik anak yang masih berdiri seperti patung didepan mereka.

"Mungkin aja, sepertinya dia bukan anak biasa, bisa jadi dia punya ilmu hitam"

"Ilmu hitam, maksud lo MAGIC"

Irsyad mengangguk "iya, mungkin seperti itu"

"Tabrak saja dia"

"Lo yakin"

"Tabrak syad"

Irsyad menginjak gas dengan yakin dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh lalu menabrak anak berjubah hitam.

Brukkk....

Mobil Irsyad melanggar tubuh anak berjubah hitam dan ia terpental. Sifa yang duduk disamping irsyad membuka kaca pintu mobil dan mengeluarkan sedikit kepelanya memastikan kalau anak itu benar benar tertabrak. Sifa heran tidak ada tanda tanda anak itu.

"Gimana, udah mampus tuh anak" ucap Irsyad melihat Sifa yang masih mengeluarkan sedikit kepalanya dari kaca jendela.

Irsyad heran kenapa sifa tidak menjawab pertayaannya. "Gimana" suara irsyad lebih tinggi dari sebelumnya.

Sifa menggeleng gelengkan kepalanya "dia gak da Syad"

"Apa !, kok bisa, bukannya jelas jelas didepan anak tuh dah keok, kok bisa gak da"

Sifa cepat cepat menutup kaca jendela pintu mobilnya " ayo Syad, cepet kita pergi dari sini, ayo cepat"

"O o oke" Irsyad mengikuti perkataan sifa meninggalkan daerah itu. Dibelakang mobil irsyad, anak berjubah hitam melihat mereka pergi dengan senyuman sinis dibibirnya.


Bersambung......

Ramaikan Vote dan komen alur ceritanya. Oke 👌

TeAM 3 ed. 2 : Kampung Penari & CarolinETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang