Bocah Mistrius

133 11 0
                                    

Hamas dan Angel membatalkan mencari perkampungan dan kembali kebelakang ketempat temannya berada.

Chaty melihat Angel dan Hamas kembali. "Gimana sudah menemukan montir" tanya chaty pada Hamas dan Angel. Angel dan Hamas hanya mengelengkan kepala mereka.

"Tadi gua liat si Iqbal naik pic up, dia ngapain tuh" tanya Angel pada teman temannya

"Oh itu, mau cari montir katanya, biar cepat dia numpang sama mobil pic up yang lewat tadi" jelas Chaty

"Tuh anak nekat juga, udah tahu itu mobilnya para sinden, eh.... dia malah naik" tambah Ari yang gak abis pikir sama cara Iqbal berfikir.

"Jadi tadi tuh mobil para sinden" kata Angel setengah tak percaya dengan apa yang dilakukan Iqbal barusan.

"Trus, dia nanya gak para sinden mau kemana, apa tujuan kita sama dengan para sinden itu, perasaan gua gak enak nih" Angel curiga ada yang aneh dengan mobil yang mengangkut para sinden.

"Kita percaya saja sama Iqbal, dia pasti kembali dengan montir, kita tunggu selama 30 menit sampai 1 jam, kalau dia tidak kembali, kita semua nyusulin dia, bagaimana !" Kata Hamas

"Ya udah, itu ide yang bagus, kita tunggu aja dulu" ucap Angga

Sudah 30 menit teman temannya menunggu, tapi Iqbal belum juga datang. Angel dan yang lain jadi gelisah. Ari yang mondar mandir didepan temannya dikejutkan dengan sesosok anak misterius berjubah Hitam melintas didepannya.

"Siapa orang itu, kenapa dia berjalan ditempat ini sendirian" guman Ari dalam hati sambil melihat anak yang berjubah Hitam.

"Hai nak, kamu mau kemana, sini !" Panggil Ari dengan melambaikan tangannya pada anak berjubah hitam berjalan sendiri ditempat sunyi seperti ini.

Anak itu menoleh pada Ari dan menatapnya dengan tatapan tajam. Anak itu pergi dan mengabaikan Ari.

Hamas melihat Ari yang berdiri seperti patung dengan tatapan kosong. Ia mendekatinya "Ari, kamu lagi liat siapa" Hamas memegang pundak Ari dan melihat kemana arah pandangannya. Hamas tidak melihat apa apa, ia memperhatikan Ari yang tak menjawab dan hanya diam berdiri seperti patung. Hamas merasa ada keanehan pada Ari. "Ari...Ari... kamu kenapa"

Angel dan yang lainnya mendengar Hamas panik. "Ada apa Mas, kenapa dengan Ari" tanya Chaty.

Chaty juga melihat Ari yang masih berdiri seperti patung. "Ari lo kenapa, gua tanya lo kenapa, kenapa lo diam sih" ucap Chaty menatap bola mata Ari yang kosong.

Seperti orang yang dikendalikan, tiba tiba Ari menatap mata Chaty dengan tatapan tajam dan marah. Kini mata Ari berubah menjadi merah padam. Ari yang tadinya mematung tiba tiba mencekik leher Chaty dengan kuat.

"Agh agh" Chaty memegang kedua lengan Ari yang mencengkaram lehernya berusaha melepaskan cengkraman tangan Ari dari lehernya.

Angga, Hamas, dan Angel langsung membantu Chaty. "Ada apa dengannya" tanya Angel.

"Ari lepasin Chaty" Angga berusaha melepas tangan Ari dari leher Chaty. Chaty semakin kesulitan dan susah bernapas.

"Hamas lakuin sesuatu" ucap Angel

"Gua harus ngapain" guman Hamas. Hamas bingung, dan tak berapa lama ia memukul punggung Ari hingga akhirnya Ari pingsan. Chaty terlepas dari cekikan Ari "uhuk uhuk uhuk" Chaty merasa sesak dan sulit bernapas, tenggorokannya juga sakit.

"Lo gak papa kan Chat" tanya Angel cemas pada Chaty

"Gu-gua gak pa-pa kok Ngel, uhuk uhuk" ucap Chaty terbata bata. Chaty melihat Ari yang pingsan. Mereka membawanya masuk kedalam mobil. Hanya Ari yang didalam mobil, sedangkan sisanya diluar. Mereka bingung kenapa Ari tiba tiba menjadi aneh seperti itu.

TeAM 3 ed. 2 : Kampung Penari & CarolinETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang