C A R A

108 13 3
                                    

"Ahh.... sejuk sekali udaranya, hmm... sebaiknya aku memberi makan mereka dulu" gumannya. Seorang gadis berkulit hitam mengambil seekor ayam hidup dengan lilitan tali yang terikat dikaki untuk dilempar pada salah satu peliharaannya. Rumah yang sangat nyaman baginya untuk tinggal dengan segala jenis peliharaannya. Satu per satu binatang kesayangannya telah diberinya makan. Sedikit senyum merekah dibibirnya. "Bagaimana semua apa makanannya lezat, aku rasa itu cukup untuk hari ini" ucapnya pada peliharaanya dan hanya hening yang terdengar.

"Hmm... sebaiknya aku keluar sebentar" gumamnya menjauh dari binatang binatang kesayangannya.

-
-
-
-
"Apa sudah masuk semua" kata Chaty sambil mengemas barang barang Angel dirumah sakit. Hari ini ia akan keluar rumah sakit.

"Beh, maaf merepotkan" kata Angel merasa bersalah.

"Gak apa, babeh tidak merasa keberatan kok" ucap babeh sambil mengelus lembut kepala Angel.

"Udah selesai semua Chat" tanya Angga yang berdiri dekat pintu. " sebaiknya kita pergi sekarang" tambahnya.

Tak berapa lama Angel dan yang lain keluar kamar inap, Betran datang dengan buket bunganya. Betran tiba di kamar Angel, hanya ruang kosong yang ia dapatkan. 'Apa Angel sudah keluar' pikirnya dalam hati. Dengan langkah cepat ia balik arah keluar kamar mengejar rombongam Angel. Langkahnya terhenti dengan panggilan suara seorang yang famaliar.

"Betran, sedang apa lo disini" ucap seseorang tepat dibelakangnya.

Betran segera membalikkan badannya "Anggel" ucapnya pelan menatap sang gadis pujaan hati. Angel hanya mengerutkan alisnya menatap heran Betran yang masih terpaku beberapa meter didepannya. Langkah demi langkah Betran mendekatinya hingga mengikis jarak diantara mereka.

Mata menbulat seketika, " Betran... kena-", "jangan tanya dan diamlah" potong Betran tanpa sempat Angel menyelasaikan ucapannya yang masih membatu akibat gerakan cepat Betran yang memelukknya.

"Hay...lepaskan dia" dengan gerak secepat kilat Angga langgsung melepaskan tangan betran yang melingkar di pundak Angel. "Cih..." betran terlihat kesal dengan kelakuan Angga yang seenak jidat melepaskan tangan dari tubuh Angel.

"Ayo, babeh dan yang lain sudah nungguin di mobil" Angga langsung mengenggam tangan Angel membawa pergi meninggalkan Betran. Betran tidak ingin kecolongan lagi, ia melihat buket yang masih dalam genggamannya dan melirik Angel dan Angga yang perlahan semakin menjauh.

Didalam mobil Angga masih saja merasa geram dan panas. Wajah yang ditekuk mengundang perhatian penghuni dalam mobil. "Kenapa lo" tanya Chaty. Karna tidak tanggapan chaty tambah curiga. "Lo juga Ngel kenapa, tumben lo diam aja, atau jangan jangan kalian berantam ya..."tebak Chaty yang mengira ngira telah terjadi sesuatu antara kedua rekannya setelah keluar dari rumah sakit. Tapi apa yang didapatkan hanya keheningan tanpa jawaban. Chaty frustasi dan hanya bisa menarik napas pasrah melihat kedua rekannya yang diam sampai di beskem.

-
-
-
-
-

"Wah... hari ini cerah" gadis itu hanya berjalan sendiri menikmati udara sejuk pegunungan tempat ia berada.

"Hai Cara (baca KARA) " sapa salah satu penduduk yang melintas berlawan arah dengannya. Dengan senyum khasnya ia membalas sapaannya "Hay Bim".

CARA begitulah mereka menyebut namanya. Gadis periang berkulit gelap, rambut sedikit mengembang yang selalu tersenyum membalas sapaan setiap orang. Suka membantu ketika ada kesulitan. Cara gadis campuran Afrika. Orangtuanya sudah lama meninggal dan ia hanya tinggal bersama dengan seorang pengasuh rumah tangga yang di anggapnya sebagai satu satunya keluarga berharga yang tersisa. Ia menyayanginya sama seperti ia menyayangi peliharannya. Bukan berarti ia tidak punya sanak saudara lagi. Kebetulan sanak saudaranya semua diluar negri. Cara bukan tipe cewek yang terbuka dan bukan pula menutupi kepribadiannya. Semua orang tahu kalau Cara adalah tipe seoarang yang tidak ingin menyusahkan orang lain dan tidak ingin melihat orang lain menderita apalagi tersakiti.
-
-
-
-
"Beh, kapan kita berangkat" tanya Hamas.

TeAM 3 ed. 2 : Kampung Penari & CarolinETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang