trauma

28 5 0
                                    


"Kak aku minta maaf, aku gak tau kalau kakak punya trauma sama konser,kalau soal tas aku gak sengaja bawak karna kameraku ada di dalam,terus aku lama datang karna banyak orang yang ingin aku fotokan,pleas jangan diamin aku kak!"

Sudah lima kali aku mendengar deretan kalimat yang di ucapkan oleh melvani,tapi aku tak berdaya sekarang rasa kesalku lebih besar dari pada rasa prihatin.

Sambil menyenderkan badan ke sofa

"Ya udah aku memaafkanmu ,tapi selama dua hari ke depan aku tak ingin bertemu denganmu"

"Loh kok gitu kak?"

"Yaudah kalau gak mau dapat maaf"

"Iyah deh,oke aku pergi"

Setelah dia pergi dari apartemenku semua kejadian semalam berputar kembali,mulai dari aku datang ke konser itu sampai kepada orang sok ganteng itu kawatir kepada ku karna aku tak sadarkan diri,sebenarnya apa maunya?

Tak selang beberapa menit aku teringat akan trauma yang telah ku sembunyikan selama ini,aku kehilangan orang yang aku sayang karna semua orang itu,aku menangis sejadinya dan rasa malu dan takut itu datang menghapiri

"Kau tidak akan sembuh dari trauma mu jika kau tak melawannya"

"Apa yang kau tau tentangku?"

"Aku memang tidak mengenalmu tapi aku dapat melihat dimatamu ada sebuah trauma yang besar tidak hanya kau yang memiliki trauma,setiap orang juga"

"Tapi tak separah diriku,aku seperti seorang pengecut sekarang"

"Jangan pernah menganggap dirimu rendah,itu kan menambah bebanmu,Tuhan telah mempertemukan kita dan mengirimku kesini agar kau dapat mencurahkan isi hatimu kepada ku,aku bersedia menjadi sahabatmu"sambil memeluk diriku

"Apa yang bisa ku percaya darimu,kau saja dengan seenaknya masuk kerumahku"

"Tadi ada orang yang keluar dari sini dan lupa untuk mengunci pintu,lau aku mendengar suara tangisan seorang bayi besar yang cengeng"

"Kau ini!,tapi kau seorang artis aku tak suka itu"

"Di saat kau ada di sampingmu anggap saja aku abang mu"

"Aku tidak mau,aku akan tetap mengganggap opung"

"Baikalah kau bisa mengganggap dan memanggilku seperti yang kau suka"

"Apa kau tak mau bertanya siapa namaku!"

"Hana lois yuditha sipayung"

"Dari mana kau mengetahuinya"

"Karna aku sering ketempat kostmu dulu"

"Hahhh!!! Jadi kau bang jef!!"

"Hem,ya sudah aku harus pergi ke tetangga mu yang ada di sebelah"

JEFRI POV

"APPPAAA!!!"

"Kau seperti tidak sabar mengajak ku ke atas ranjang "

"Dih najis,sebenarnya apa mau mu?"

"Aku hanya ingin mengajak mu duet di acara pernikahan seseorang "

"Kapan?"

"Dua hari lagi"

"Hah kau ini baikalah datanglah ke apartemenku yang baru,kau taukan?"

"Iya,aku akan datang"

Untung sahabat, yah David adalah sahabat terbaik ku

"Hiks,,hiks,,,!"

Aku mendengar suara tangisan seorang wanita disaat ingin masuk apartemen David

Dongan Gabe RokkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang