Hana pov
Entah kenapa aku gak mood ngomong atau apalah itu,hanya satu masalahnya si orang gila david,hanya dia yang mampu buat mood ku jadi buruk bayangkan edak lah masa dia mempublikasikan kalau dirinya bentar lagi mau kawin,kek kek lagu itu ge malala ate ate ki,kurasa ini lah namanya benci jadi cinta ya
"WOYYY KAK HANA KAMPRET!!!" kalau bisa aku meledak udah meledak aku gegara suara cemprengnya si mak lampir ini
"APA!!" cari mati yah kek gini
"ya elah ni anak jolma kok malah ngegas sihh,aing dah baik ngajak dia eh malah di gas" lah ni anak orang kok malah mewek sih
"ngajak??" Tanya ku heran aku melihat kearah pininta yang sudah tak ada di tempatnya lah berarti aku mulai tadi ngelamun bae
"WOYYY MALAH NGELAMUN AGAIN !!!" keknya jantungku ditambah kupingku udah panas leh pen menjitak
"iya loh iya ayok" aku berdiri sejenak ku lihat kearah wanita yang menyeramkan itu,lah kok ngilang padahal aku penasaran sama mukaknya,aku mengikuti,vani dan pininta menuju ke puncak menara Eiffel kami berjalan di lantai yang transfaran kubayangkan kalau jatuh jolma dari sini nyampek bawah udah jadi bubur tape,sekarang kami sudah sampai di puncak nya jarang jarang bisa setinggi ini dari tanah,aku melihat ke sampingku
"eh manuk jatuh kebawah" aku kaget melihat wanita yang bermasker hitam dan bertopi hitam tadi yang ada di restoran sudah ada di sampingku,otomatis aku jadi kaku ketakutan dong ini manusia tukang bunuh bisa aja aku di lemparnya ke bawah dari atas ini atau dia tikkamnya langsung
"eh kak han ayok kita marfoto ria !!!" kadang aku bersyukur punya adek kek vani ini kadang pen ku jitak otak dalamnya,untung aja ada dia yang narik tangan aku kedepan jadinya aku gak jalan sama sama wanita menyeramkan ini,aku ada insting kalau nih cewek nikutin aku ada pirasat buruk nih
"eh kak pin buat gayamu kak biar ku cekrekkan,kau juga kak han jangan sok polos disitu kek gak tau bergaya!!" kan kan kek kampret kali anak orang ini,sekali lagi aku memperhatikan wanita tadi kebelakang,lah kok gak ada ya apa dia hantu
Sekarang sudah malam sepertinya sudah jam 8 lewat untung tadi bawa mantel tebal masing masing jadi gak beku dah,aku pakai mantel baru yang berwarna hitam dibawahnya ada motif bunga bunga unyu ,vani dan pininta juga memiliki mantel yang sama sepertiku,sekarang aku menatap ke luar dibawah sana Nampak jalanan yang berlika liku kek hidup ini terus ada bangunan bangunan mewah kek rumahnya tetangga,terus ada beberapa pohon kek benih cintanya si abang,terus ada sungai mengalir deras kayak
"HANA!!!" sabar ya jan,sabar
"apaan tukkiem?" dah kesal setengah ginjal aku tuh
" kau ada masalah??" pertanyaan yang pas buat sikap ku hari ini
" ada!!! kak hana cemburu lihat si david mau kawen" aku langsung menatap tajam kearah vani yang mencuri jawabanku
"your lambe nak!" peringatku sok gak betul padahal 99% betul satu persennya masih tersisa buat lelah dan penat yang aku tanggung sekarang karna mulai dari tadi pagi sampia sekarang maor terus
"kan emang ia" vani memeperlihatkan berita yang mulai tadi aku ratapi gak jelas
"lao mangelak museng ho kak??(mau ngelak lagi kak)??" vani ini yah gak cuman otaknya mau ku jitak tulang ekornya pun mau ku patahkan kalau udah kek gini kasusnya ,akhirnya aku menarik nafas dalam dalam dan mengaku
"ya begitulah agak gak rela" ucapku sambil menatapi langit yang penuh dengan bintang dan bumi yang penuh dengan lampu lampu
"elleh sok iyes anak orang" kan kan kan panas sudah ini hati dan mata di bikin si jigong satu ini
" yaudah telpon aja sekarang bilang kalau kau agak gak rela dia nikah" iya membilangkan itu yang mudahan melakukannya aku gak sanggup
"yah halo apa ini dengan david??,gini bang ada kakakku namanya hana sipayung dia AGAK gak rela kalau abang mau nikah,macam mana itu bang??,ooo gitu ya baiklah!!" seketika tubuh ini mati rasa setelah melihat layar hp vani yang menunjukkan panggilan berakhir dari david,jantungku dah gak mau lagi tenang,jari jariku dah dingin bagai es di antartika jangan lupakan mataku yang melotot melihat itu
"udah lah han kek mayat hidup kau ku tengok sekarang!!" mudah kali bah bicaranya
"VANIII ANAK JOLMA JANGAN LARI KAU KAMPRET,AWAS KALAU DAPATKU KAU YAH BLONG KU BUAT USUS BUNTUMU ITU!!!" sangat sangat mirip dengan tukang parkir yang kejar kejaran sama ku yang gak mau bayar uang parkir,untung gak terlalu banyak orang disini sebenarnya kami udah turun dari puncaknya tadi dan sekarang sudah di bagian pertengahannya jadi lah acara kejar kejaran berlangsung
"hosh hosh hosh " loja lelah letih penat jadi panas lagi nih badan karna acara kejar kejaran barusan,aku lihat vani datang kembali ke arahku dengan wajah khas orang ngejek
"udah lah kak ah,gak mau aku mandi nanti karna bau keringat,ahkkk!!! SAKIT MAK REMPONG" aku menarik syal yang di pakai vani,sedang kan pininta baru sampai kurasa dia ketinggalan jauh tadi dengan cepat dia menggambil kamera yang mulai tadi menggatung di leher nya vani dan langsung memotret kami,jadi lah hasilnya aku kayak maniak cekik orang dan vani orang sok polos yang minta ampun
"ampun bos ampun" vani dengan entengnya bilang ampun sementara aku sebentar lagi dah dicap gak tau malu sama si gila david
"apa kau bilang hah?? Aku mau nanya yang kau telpon tadi emang david atau enggak??" vani tak menjawab dia langsung mengambil mengambil hanphonenya dan mencari nama david dan menelponnya lagi,aku menuggu dengan cemas
"halo??" vani mengaktifkan tombol penguat suara,dan suara yang kudengar memang suara si gilak david tamat sudah riwatku
"ada apa van? Apa si rempong hana mintak pembuktian??"
"tut" aku langsung mematikan sambungannya,entah mulai kapan vani sudah lepas dari perangkapku dia sudah ada di depanku sambil melipat tangan di dada mirip seperti bos
" kak han,keknya aku dengar kaka tadi bilang mau buat usus buntuku blong ya??,jangan coba coba baby kalau berani mencoba aku akan mengadu kepada abang gantengku kalau kak hana satu harian ini dipenuhi sama rasa cemburu" vani mengancamku dan menaikkan kedua alis secara bergantian
"lucnut kamu !!" aku menghentakkan kaki kuat karna kesal sama vani mautarok mana coba mukak ini kalau ketemu sama si gilak david
"dah yok lah kita ke Arc de triomphe" dengan ekspresi sangat senang pininta mengajak kami berdua dan aku serta vani hanya bengo gak tau apa apa
"yaelah penasaran yaudah ayuk kita let's go" kami berdua hanya diam dan mengikuti pininta dari belakang,kami meninggalkan menara yang katanya indah padalah bagi ku tuh menapjubkan,entah apa bedanya kami menaiki taxi dan turun di sebuah bangunan yang tidak terlalu jauh dengan menara paris yang bentuknya persegi panjang ke atas mirip seperti meja tapi yang versi besar megah
"apa ini??" tanya ku binggung melihat bangunan yang besar dan megah ini
"ini adalah gapura kemenangan negara ini" jelas pininta singkat padat jelas
"oooo" ber o riah adalah ciri khas vani dan aku, kami masuk kedalam ada banyak ukiran para perwira disini dan ada banyak orang yang berkunjung,kami masuk kedalam sebbuah pintu yang aku gak tau itu pintu apa atau pintu ajaib yang bisa membawaku kemana saja,saat aku ingin masuk tak sengaja aku melihat wanita boronan itu naik masuk juga kedalam pintu yang lain karna ada empat kaki jadi ada empat pintu,jika dilaporkan kepolisian setempat kami takut kami salah orang jadi lebih baik menghindar aku menggelengkan kepalaku dan masuk kedalam menyusul pininta dan vani o ini ternyata jalan menuju ke atasnya
saat sampai diatas pemandangannya tak kalah indah dari menara paris bedanya ini tepat berada di persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima banyak kendaraan yang berlalu lalang yang aku lihat dari atas
"cantik ya" tadinya aku berniat berbicara dengan vani tapi entah kenapa orang yang ada di sampingku sekarang adalah
"bonjour hana rempong"
"DUARRR"
"DAVIDDD!!!"
HABIS
lanjutkan !!! jangan tekan tombol kembali tapi tekanlah bintang yang bermakna indah bagi sang pencipta
EAAAKK
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongan Gabe Rokkap
General Fiction⚠️PERINGATAN⚠️ ini hanya karangan semata jadi kalu ada yang salah plish komen "Ya amang tahe,mase ma songon on rupani rokkap niba!!" "Bersyukur kau dikit!!" "Mudah mudahan sai lam tamba rasa sabar niba! Mangadapi sibaut nasada on!" Mari human yan...