sutra

19 3 0
                                    

                                                                

AUTHOR POV

Setelah kejadian tadi hana baru menyadari kalau lengannya biru akibat kepalanya david,karna yang punya kepala adalah david jadi david harus bertanggung jawab

”Aduh pelan pelan dong”teriak  hana tepat di depan wajah david

“iyee,bawel banget sihhh” ucap david sinis

“kamu sih punya kepala keras amat”sahut hana dengan mata yang berair

“ihhh cengeng,makanya jangan suka ngerjain orang” ucapnya menyudahi pekerjannya

“nih” david menyerahkan apa yang dibelinya tadi

“apa apaan ini” teriak hana,ia takut akan ada pemaksaan sambil menutup tubuhnya menggunakan bantal

“kamu kenapa sihh,kamu sendiri tadi yang nyuruh aku buat beli itu”heran david

“PALA OTAK KAU!!! AKU NYURUH KAMU BELI PEMBALUT BUKAN KONDOM” teriak hana berapi api

“gak usah ngegas dong ,lagian bukan aku yang salah,aku hanya bilang bu beli pelapis nah yang dikasi itu yaudah aku terima aja” ucap david tak mau kalah

“ohhh ya ampun, makan tu pelapis” ucapnya sambil melempar benda tersebut ke wajah david

Sementara yang di lempar hanya masa bodoh,dan memilih untuk  mengala,ia pergi kedapur untuk membuat sesuatu yang bisa menenangkn cacing cacing di perutnya

HANA POV

Kesal banget,kenapa aku bisa ketemu orang yang begituan ya,terus kenapa banyak orang yang ngefans sama dia.aku yakin ketika semua orang tau sikap dia yang cenderung O²N(OON) pasti semua fans bakalan menjauh

Lebih baik aku nelpon pininta aja untuk beliin pembalut,daripada dia yang aku suruh lagi

“halo pin,kamu jadikan mau kesini beliin aku pembalut ya”

“hiya mau berapa?”

“terserah aja dehh”

“oke”

Untung ada temen yang bisa di andalkan,oh iya orang sok ganteng itu di mana ya ?

“serrr”
Lohh kok ada suara orang masak,aku lihat aja deh

“jangan terbiasa nguntit orang ya edak"ucapnya karna sudah menyadari keberadaan  ku

“aku gak nguntit,aku hanya lihat aja kok.satu lagi tandai edakmu sendiri” gilak nih cowok masak dia manggil edak

“suka suka aku dong” jawabnya acuh

“siapa ngijinin kamu masak di dapur aku”

“suka suka aku dong”

“kamu nyebelin banget sihh”

“suka suka aku dong”

“ka,,”

“kalian ngapain?” Tanya jefri yang entah kapan datang 

“loh kok gak bilang bilang sih mau datang’’tanyaku  bingung

“emangnya pininta gak bilang kalau aku sama dia mau ke sini”

“terus pinintanya mana?’’

“di kamar kamu”

Mampus aku tadi kondomnya belum aku buang masih terletak bagus di lantai,gimana kalau pinin liat,akupun berlari menuju kamarku

“hobi banget sih lari larian’’ ucap orang sok ganteng  yang masih bisa ku dengar

“aku masih bisa dengar” teriak ku
Sesampainya di depan kamar aku melihat mak rempong  udah berkacak pinggang sambil manatapku horror,gawat pasti dia udah liat

“ini apaan nyonya’’? tanyanya dingin

“aku bisa jelasin kok,tapi jangan pakai tatapan horor dong” akupun mengeluarkan puppy eyes ku
Dan dia tak perduli dengan perkataan ku,dia memilih melihat kearah tubuhku

"Kamu jangan pikir asal asalan dong pin" aku mengeluh dengan tatapan pininta padaku

"Ya habisnya lengan kamu biru" jawab pininta menunjuk ke lenganku

"Jadi karna ini biru kamu langsung negatif tingking" jawabku lelah

"Ya mana tau david doyannya di situ" kali ini aku gak menjawab melainkan melemparnya dengan handuk yang ada di dekatku

"Gak usah sensi juga hana,ya emang kalau gak bener yaudah sih"

"Aku masih gak percaya sama perkataan kamu pin"

"Jadi lengan kamu itu kenapa"

"Tabrakan sama kepala david waktu lari di lorong"

"Lab kok bisa pulak kau tabrakan sama david???"

"Ceritanya panjang"

"Yaudah ceritain"

Aku pun menceritakan semuanya

HABIS 🤯

MAAF UNTUK KESALAHAN YANG ADA ,JANGAN TINGGALIN YA

Dongan Gabe RokkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang