Tak disangka, sawamura ternyata banyak yang suka. Bukan hanya para anggota seido yang menyukai dan mencoba merebut hati sawamura, tapi siswa sekolah lain juga ada. Kalau harus disebutkan, narumia mei, todoroki raichi, amahisa kosei, dan lain-lain. Mereka juga ikut bersaing untuk mendapatkan hati sawamura. namun entah kenapa sawamura tidak peka dengan keadaannya. Dia malah seolah tidak peduli, bukan, seolah tak tau.
Hari ini inashiro melakukan latih tanding dengan seido. Inashiro adalah sekolah dimana narumiya mei sekolah. Mei adalah ace dari tim baseball inashiro.
Mei menghampiri sawamura yang sedang berbicara dengan miyuki mengenai strategi pertandingan. Mei juga merangkul sawamura dari belakang, bahkan ia mencolek pipi kiri sawamura dengan jari telunjuknya.
"ah, eijun. Lama tak jumpa. Aku kangen deh." Kata mei.
"ah, mei san. Lama tak jumpa juga. Aku juga kangen." Jawab sawamura.
"ah..wajah kamu makin imut aja sih, eijun. Gemesin ih." Mei makin memainkan jari telunjuknya di pipi sawamura. wajah sawamura memang semakin imut saja.
Miyuki yang melihat tingkah mei sangat kesal, bahkan ia memasang wajah kesalnya, miyuki iri sama mei. Miyuki kini melihat ke arah mei.
"ada apa kazuya? Kau gak suka eijun sama aku? Hmm.." mei menggoda miyuki.
"awas aja, aku bunuh kau nanti, mei." Gumam miyuki dalam hatinya.
"kau ngapain sih ganggu kita, mei? Kita lagi diskusi tahu!" bentak miyuki.
"ya silakan aja diskusi. Aku masih mau meluk eijun." Jawab mei.
"ah, mei san. Maaf, tapi kami harus berdiskusi masalah pertandingan nanti. Ini rahasia soalnya." Sawamura melepaskan rangkulan mei, tersenyum.
"ah..yaudah deh kalo gitu. Nanti aku balik lagi deh. Bye eijun."
Mei meninggalkan sawamura dan miyuki, melambai ke arah sawamura. sawamura juga melambai padanya.
"akhirnya si mei pergi juga. Dasar mei bodoh! Pacar gua dia peluk lagi. Mana di depan gua meluknya." Gumam miyuki dalam hati.
Tentu saja para pesaing yang lain melihat adegan itu, dan mereka benar-benar memasang wajah sangar saat mei melalui mereka. Mei kebingungan sambil ketakutan, ia lari ke timnya.