.
.
.
Kuramochi sedang berbicara dengan Haruichi. Ya, mereka sedang berlatih bersama.
"nee, Haruichi. Kenapa kau menyukai si bakamura?" tanya Kuramochi, ia melempar bola ke arah Haruichi
Haruichi yang sedang mengayunkan batonnya telah memukul bola yang dilempar Kuramochi. Kemudian ia menghentikan ayunan batonnya.
"kita bicarakan sambil minum, gimana?" saran Haruichi.
Kuramochi mengangguk, "baiklah, ayo ke vending machine. Gua juga haus."
Kuramochi dan Haruichi meninggalkan lapangan indoor.
.
.
Kuramochi dan Haruichi sudah membeli dua botol minuman. Kemudian mereka duduk
"gimana?" tanya Kuramochi
"hmm.. You-san ingat saat pertandingan kelas 1 lawan kelas 2 dan 3 itu? Saat aku dan Eijun-kun mencetak angka untuk tim kelas 1?" tanya Haruichi.
Kuramochi mengangguk, ia masih mengingatnya.
"disana. Melihat Eijun-kun berlari menuju home plate membuat hatiku berdebar. Aku merasa dia sangat keren saat itu. Dan sampai sekarang perasaanku makin kuat padanya." Ucap Haruichi.
"lalu, kalau You-san?" tanya Haruichi.
Kuramochi berpikir sejenak, ia kembali mengingat-ingat.
"ah.. gua ingat. Jadi gini...." Kuramochi mulai bercerita.
.
.
.
Suatu malam, di awal musim panas, kuramochi dan sawamura seperti biasa memainkan video game. Mereka sangat asyik bermain game.
"Siapapun yang kalah, wajahnya akan dicoret pake spidol ini." kata kuramochi sambil memegang spidol.
"gak mau ah. Mending dikelitikin aja. Gimana kalau aku kalah nanti?" ucap sawamura.
"kau sudah nyerah, Bakamura?" tanya Kuramochi
"bukan gitu. Tapi mau aku menang, mau aku kalah, yang dihukum tetap aja aku. Kayak biasanya." Sawamura kembali fokus ke gamenya.
Kuramochi dan Sawamura bersaing dengan ketat dalam game itu.
Dan sawamura kalah.
"kau harus terima hukumannya, bakamura. Hyahaa!"ucap Kuramochi
kuramochi kini menerjang tubuh sawamura, membuat sawamura kini dalam posisi terlentang. Kuramochi hendak mencoretkan spidol ke wajah sawamura. namun sawamura melakukan perlawanan.
"jangan pake spidol, senpai!" sawamura sedikit berteriak.
"gak mau. Gua mau pake spidol. Awasin tangan lu, bakamura! lu harus terima hukumannya. Hyahaa.."
"gak mau!" sawamura masih meronta.
Dalam hati kuramochi bergumam, "ni bocah lucu juga kalo lagi gini. Entah kenapa gua gak mau lepasin pandangan gua dari dia."
Yah..disana lah kuramochi mulai menyadari kalau ia menyukai sang kouhai yang sangat berisik itu, sawamura.
"aku tak sangka kalau itu awal dari You-san menyukai Eijun-kun" ucap Haruichi.
"gua juga gak sangka. Entah, dia emang bikin orang terpana akan pesonanya. Gua juga gak sangka kalau gua akan terus mencintainya sampai sekarang juga." Jawab Kuramochi, wajahnya merona setelah membicarakan Sawamura.
"aku tak akan kalah dari You-san." Tegas Haruichi, ia tersenyum menantang.
Kuramochi menyeringai, ia menerima tantangan Haruichi.
"gua juga gak akan kalah dari kalian. Dan gua yang akan menangkan hati si bodoh itu. Hyaha.." jawab Kuramochi, ia tertawa penuh keyakinan.
***
Yosh.. owatta..
Sesuai dengan ancaman aku sebelumnya, aku tak menyebut nama itu. Hahahahaaa...
Yaps, Kuramochi dan Haruichi bersaing dengan adil ya.. mereka gak ribut gak sampai debat. Maklum, mereka kan kombi di lapangan. Mereka sudah terlalu akrab jadi susah untuk ribut.
Tapi, tentu saja kalau ada pesaing yang lain, atau persaingan sedang panas-panasnya, mereka lah yang akan menjadi makhluk paling menyeramkan dan mematikan disaat itu.
Kuramochi : makasih, author.. akhirnya lu bahas gua juga. :)
Author : aku baru inget, kalo cerita khusus tentang kau belum ada. Makanya aku buatin deh. Gomen ne telat, ;)
Haruichi : aku juga pengen ih..
Author : kan kamu udah dapat bagian, Haruichi...
Furuya : lah kalo aku?
Author : tenang, aku udah siapin kok. Tinggal tunggu aja..
Furuya tersenyum, ia menantikan kelanjutan ceritanya.
Okumura : aku juga pengen dibikinin kayak gini..
Author : kan kau udah dapat bagian, Okumura. Bahkan cukup bikin yang lain kebakaran jenggot dengan story tentang kamu.
Eijun : ada apa nih? Kok gak ajak-ajak..
Minna : gapapa kok.. Cuma lagi ngegosip. Hehe..
Author : sepertinya ada yang menatap tajam padaku sejak tadi..
Kuramochi : abaikan saja, itu cuma perasaanmu.
Haruichi : iya, abaikan saja.
Miyuki : OI!!! KENAPA NAMAKU GAK MUNCUL-MUNCUL HAH?! KALIAN PURA-PURA GAK LIAT AKU YA?! –eh, sekarang muncul- TAPI KENAPA DI BAGIAN INI SIH? TERUS KENAPA CUMA SEGINI?
Author : --------
Kuramochi, Furuya, Haruichi, Okumura : *memalingkan wajah*
Eijun : hahahahahaha... kap diabaikan.
Miyuki : AUTHOR!!!!! JAWAB AKU!!!
Author : kau kan dapat hukuman, jadi diam dan jangan banyak ngomen!
Minna : *tertawa terbahak-bahak*
Miyuki : *tertunduk* kejam kalian... :(
--
Terima kasih udah baca sampai sini. Vote dan komennya aku tunggu.
Sampai jumpa di bagian selanjutnya.
Salam dariku,
Takasugi Shiro