Epilog : Jawaban Sawamura Eijun

797 59 17
                                    

.

.

.

Semua orang kini menantikan kata yang akan keluar dari bibir sawamura. apakah sebuah penolakan? Atau akan ada seseorang yang sawamura pilih? Atau sawamura bahkan akan ngeharem? Mereka kini sedang menanti apapun kata yang akan keluar dari bibir pitcher manis itu.

.

Para pesaing sudah tak karuan, jantung mereka berdetak lebih kencang dari biasanya. Yang lain hanya menunggu keputusan sambil asyik makan, ngerumpi, dan lainnya. Shirasu, nabe, sanada, seto, dan asada yang duduk berdekatan juga berekspresi berbeda, ada yang tak sabar, ada yang biasa saja, dan ada yang berharap semuanya ditolak atau berharap seseorang diterima.

.

"tapi sekali lagi aku mau komentar. Ini acara kek acara nikahan aja tahu!" ucap sanada

"bener banget. Mereka ngeluarin duit seberapa buat acara ini ya?" tanya nabe

"aku tak tahu jelasnya, tapi dari yang aku dengar dari kanemaru senpai dan tojo senpai, cukup besar sih." Jawab seto

"mereka bahkan membelikan kado untuk sawamura. selain iuran buat acara ini, mereka berani ngasih kado juga? Berapa banyak duit yang mereka keluarkan ya?" timpal nabe.

Shirasu dan asada hanya menyimak ucapan ketiga orang itu.

.

.

.

Sawamura mencoba menenangkan dirinya dengan menarik nafas perlahan. Ia mengatur nafasnya sampai ia mulai tak gugup lagi. Dan kini, wajah merah matang sawamura sudah mulai membaik.

"anoo... minna-san. Arigatou. Aku benar-benar sangat senang mendengar kalian mencintaiku. Aku juga tak tahu harus bagaimana. Ini benar-benar membuat perasaanku campur aduk. Aku masih belum bisa menenangkan diriku sendiri." Ucap sawamura.

"kau tenang aja, bakamura. Kita bantuin tenangin kau. Jadi, atur nafas kau dengan benar." Kanemaru mengelus pundak sawamura

"shinji benar, sawamura. kau harus tenang. Kita bantu kok." Tojo juga tersenyum sambil menenangkan sawamura.

Para pesaing yang melihat sawamura sebegitu gugupnya semakin gugup. Mereka bersiap untuk mendengarkan apapun jawaban yang akan sawamura berikan paa mereka. Mereka tak ada yang berkomentar atas apa yang sawamura katakan. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.

.

.

"tapi aku tahu, aku harus mengatakan jawabannya pada kalian. Aku tak bisa membuat kalian menunggu lama. Aku harus mengapresiasi atas apa yang kailan berikan padaku malam ini dengan jawaban yang benar. Tapi, mohon tunggu sebentar ya, aku sedang berusaha meneguhkan hatiku." Ucap sawamura lagi.

.

.

Suasana hening kembali. Sawamura sedang mencoba mengutarakan jawaban atas apa yang diinginkan para pesaing itu. Para penonton udah greget pengen sawamura jawab pun akhirnya ada yang nyeletuk.

"sawamura! cepat jawab saja! Lama nih.. kita pengen ke kamar. Tapi kita penasaran dengan jawabanmu.!" Teriak salah satu anggota yang enjadi penonton.

"iya nih. Emang susah ya nolak mereka semua? Kau takut menyakiti hati mereka? Dengan ini saja kau sudah membuat mereka sakit, sawamura!" timpal yang lain.

"oi, itu sih kejam banget. Kau pikir gampang bilang gitu. Sawamura lagi usaha lah." Orang disampingnya kini menghajar orang yang tadi mengatakan hal yang cukup kejam.

Love WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang