Thirty Three

599 53 11
                                    


Okey, kita sepakat buat lanjutin cb ini ya.??
Jadi, jangan kaget kalo partnya langsung 33 :D

Selamat membaca part yang sempat tertunda readers.. luv♡

¥¥¥¥¥


Selfi menghempaskan tubuhnya pada sofa ruang tamu. Ia baru saja sampai dirumah setelah dijemput oleh sang supir. Rasanya begitu lelah karena menahan kekesalan pada Rara.

Otaknya berfikir kembali, mencari cara agar bisa segera melancarkan siasat yang ia buat. Jika Selfi melakukan rencana atas nama Papanya, ia rasa sudah terlambat. Karena sekarang Fildan benar2 menyayangi Rara seperti dulu.

Apa mau dikata? Sepertinya nasib baik tengah meliputi Rara.

"Harusnya ini aku lakuin dari dulu." Sesal Selfi pada dirinya sendiri.

Suara motor berhenti didepan rumah mengalihkan perhatiannya saat itu juga. Sebuah senyum mengembang dibibir mungil Selfi. Ia hafal betul, itu pasti Afisan.

Segera Selfi beranjak menyambut kedatangan Afisan. Dan sudah pasti Rara juga ada bersamanya. Karena Afisan mengantarkan Rara pulang kerumah setelah selesai dengan urusan mereka.

"Ka Ceppy, udah sampe rumah.?" Sapa Rara dengan senyum cerianya.

Menghampiri sang kakak, lalu memeluknya sebentar. Selfipun berusaha membalas senyuman Rara, meski terpaksa.

"Nyampe dari tadi, atau baru aja Sel.?" Tanya Afisan yang sudah berada didekat RaSel.

"Mm.. dari tadi." Singkat Selfi, dengan wajah ramah.

"Ka Ceppy mau tau gak, kita darimana.?" Tanya Rara, seakan memancing rasa penasaran Selfi.

Dan benar saja, Selfi mengutarakan pertanyaan karena ingin tau.

"Emangnya dari mana, sampe gak berenti senyum gitu.?" Godanya, menoel hidung Rara.

Sang empu mendengus sebal karena ulah kakaknya. Tapi detik berikutnya, Rara kembali memasang wajah cerahnya.

"Oh ya, Ji.. bingkisan tadi kamu bawa kan.??" Tanya Rara pada Afisan.

"Iya. Nih.." Afisan menyerahkan bingkisan yang Rara minta.

Dalam diam, Selfi hanya bisa memandangi sipembawa bingkisan. Ulasan senyum bahagia terukir diwajahnya, sebelum akhirnya ia beralih menatap Rara.

"Ini, tadi Rara beliin buat ka Ceppy. Semoga ka Ceppy suka ya.?" Ujar Rara.

Sementara Selfi menatap adiknya bingung, setelah tau kalau isi didalamnya terbungkus kado.

"Emang ada apaan, sampe kamu ngasih kado buat kaka.??" Tanya Selfi.

Rara menoleh pada Afisan. Kaduanya melempar senyum, sampai akhirnya Selfi kembali bertanya.

"Koq malah diem sih.?" Heran Selfi.

"Ee gimana ya ngomongnya.?"

"Buruan ngomong, Ra.. sebelum Selfi makin penasaran gara2 kamu kelamaan." Ujar Afisan, diangguki Rara.

"Jadi gini,, tadi itu aku sama Jirayut abis dari rumahnya, buat ngliat Fikry cs minta maaf ke ka Faul. Terus, Rara fikir kayaknya ka Ceppy harus dikasih sesuatu karena itu. Jadi tadi kita mampir dulu sebelum balik buat beli itu buat ka Ceppy.." terang Rara.

Selfi tersenyum menanggapi. "Oohh gitu. Tapi kenapa pake dikado segala.? Kan hari ini kaka gak lagi ultah.?" Tanyanya lagi.

"Ngasih kado gak melulu nunggu hari ultah aja kan, Sel.? Dihari spesial misalnya, itu pun sah-sah aja. Kayak hari ini." Ujar Afisan, menyela perbincangan RaSel.

"ditikam ASMARA"//Lanjutan// (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang