Fourty Seven

394 52 17
                                    


Masih puasa gak hari ini???
Masih dong ya, harus ^^

Yuk! Saatnya kita hibur diri sejenak, sambil rebahan.

Happy Reading♡

***

Rara, Nabila, Alif, dan Putri. Sekarang ini langkah keempat gadis cantik itu terhenti saat berada ditepi lapangan olahraga. Rara sendiri terlihat bingung ketika melihat apa yang kini ia lihat. Ketiga temannya bergabung diantara para mahasiswa-mahasiswi yang berkumpul, meninggalkan Rara.

Sejak Rara dkk belum datang sampai saat ini, semua yang disana memang sudah disibukkan dengan obyek disana. Mereka sama2 memandang kagum terhadap apa yang berada ditengah lapangan itu.

"Ada apaan sih??" Gumam Rara, menyusul teman2nya membelah kerumunan. Ia ingin melihat lebih jelas apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Tak lama setelahnya, terlihat pula Selfi bersama Aulia ikut bergabung dengan mereka semua.

Rara yang seketika itu melihat dengan jelas karena berada dibaris terdepan, langsung membekap mulutnya sendiri. Ia tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ditengah lapangan itu, ada sebuah poster besar yang terpampang jelas dengan bertuliskan__

"RARA... YOUR MOONLIGHT IS ALWAYS LOVING YOU ♡♡"

Karangan bunga2 indah disekitarnya yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk hati. Rara fikir, pasti itu semua hasil perbuatan pacaranya __Jirayut. Akan tetapi, dimana orang itu sekarang? Oh, Bukankah dia sedang ada diRumah Sakit, saat Rara hendak pergi kekampus pagi tadi? Bahkan Jirayut tidak bilang kalau dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Tapi kalo Jirayut belum pulang, siapa yang lakuin semua ini?" Gumam Rara pada dirinya sendiri. Karena yang tau tentang moonlight hanya Rara dan Jirayut, juga Selfi. Atau mungkin!

"Aku gak tau apa2 loe de, soal ini." Tiba2 saja orang yang ia curigai sudah berdiri didekatnya.

Rara yang merasa terkejut dengan kehadiran Selfi yang tiba2 sontak menoleh sekaligus menatap heran. "Ka Ceppy??"

Selfi balas menatap sang adik, seraya menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah sebagai tanda suer. "Ka Ceppy beneran gak tau."

Belum juga Rara kembali mengajukan pertanyaan pada kakaknya, mendadak tiga teman Rara berteriak histeris disamping RaSel.

"Ra.. liat tuh, itu Afisan dateng."

"Waahh... Afisan bawa bunga, pasti buat Rara deh.."

"Yaampun, pengen banget gue kayak gitu.."

Perlahan sosok yang mereka teriaki itu berjalan mendekat kearah RaSel dkk. Langkahnya seketika berhenti saat sudah sampai dihadapan sang kekasih, yang tak lain adalah Rara.

Masih dengan sebuket mawar merah ditangannya, Afisan lantas menarik tangan Rara lembut. Mengajaknya kebagian tengah lapangan, agar bisa disaksikan oleh semua orang disana. Bukan hanya para pelajar, melainkan para dosen serta dekan kampus pun turut serta.

Setelah sampai pada posisi yang diinginkan __yakni ditengah lapangan, Afisan kemudian mengarahkan tubuh Rara agar menghadapnya. Setelahnya, ia meraih satu tangan Rara tanpa melepas pandangan dari manik mata indah itu. Keduanya masih saling adu tatap, hingga Afisan mulai bersuara.

"ditikam ASMARA"//Lanjutan// (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang