E N A M B E L A S

526 41 2
                                    

Happy Reading!!

Typo bertebaran!!

Part pendek.
_________________________________________________
____

Setelah pulang sekolah Alana memutuskan untuk mengunjungi pusara sang Ayah, hari ini dia sendirian ah tidak biasanya juga dia memang selalu sendirian.

Tapi dia sedikit bingung karena melihat sebuket bunga mawar putih yang masih segar berada di atas pusara Ayah nya.

Dalam benaknya Alana bertanya siapa yang baru mengunjungi ayahnya? Padahal terakhir Alana kesini itu ketika hari kematian sang Ayah. Tapi mungkin bunga ini dari kerabat sang Ayah.

"Assalamualaikum, Ayah. Aku baru kesini lagi sekarang. Maaf karena ayah menunggu lama." Gadis itu berjongkok di samping pusara sang Ayah sambil meletakkan bunga krisan putih diatasnya.

Lalu kemudian hening. Alana hanya berdiam sambil menatap nisan yang bertuliskan Randi disana. Sebenarnya ada sebagian hatinya yang ikhlas atas kepergian sang Ayah, dan ada juga sebagian hatinya yang masih belum menerima kepergian sang Ayah.

Terkadang Alana masih berharap ini adalah mimpi buruk di sepanjang tidurnya, yang ketika dia bangun dia akan kembali di sambut oleh teriakan sang Bunda yang menyuruhnya dia makan, dan omelan sang ayah ketika makanan nya tidak habis.

"ALANA TURUN MAKAN DULU!!"

"Kamu itu kalo makan di habisin, nanti dapet suaminya brewokan loh."

"Ayah ini lucu, dimana ada korelasinya makan gak habis sama dapet suami brewokan?"

"Loh emang iya toh, kata nenek mu itu dulu begitu." tiba-tiba sang Bunda menyambut sambil membawa segelas jus Alpukat kesukaan Alana.

"Kayak gitu tuh cuma mitos tau, Bunda sama Ayah ini kuno banget masih percaya gituan." Alana geleng-geleng kepala.

"Ya sudah kalo gak percaya, tapi di habisin makanan nya gak baik di sisa nanti mubazir."

Tiba-tiba memori kecil itu muncul di kepala Alana seperti kaset yang terputar otomatis.

Dia tersenyum miris setelahnya, kembali mengingat bahwa semuanya yang terjadi adalah kenyataan. Bukan mimpi buruk.

"Semuanya terasa berat Yah, sampai sekarang aku gak tahu apakah Bunda beneran pergi ke luar negeri atau masih ada disini." Karena Alana selalu merasa bahwa Ibunya masih berada di dekat nya.

Hari ini tidak ada tangisan pilu yang menemani nya disaat berkunjung kesini.
walaupun dada nya terasa sangat begitu sesak tapi Alana berusaha keras agar air matanya itu tidak keluar.

"Aku kangen kalian." Ucap Alana lirih.

Setelah mengucapkan itu Alana berdiri sambil menepuk rok nya yang sedikit kotor.

"Aku pamit dulu ya, nanti aku bakal kesini lagi jengukin Ayah."

"Assalamualaikum."

Alana pun berjalan keluar makam, bersamaan dengan seseorang yang bersembunyi dibalik pohon.
sedari tadi orang itu mengamati Alana lalu ikut pergi ketika Alana pun pergi.

*****

TBC

Part ini aku tulis berulang kali buat dapetin feel nya, dan akhirnya ini adalah versi terbaik menurut aku.

maaf kalo pendek ya..

dan semoga juga dapet feel nya.

oh iya kira-kira itu siapa ya?

jangan lupa VOTMENT!

see you 🖤

ALANA(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang