"Err..... Jung Jaehyun imnida, 23 tahun dan ... Senang bertemu dengan anda semua"
"Jung Jaehyun adalah salah satu lulusan terbaik dari Universitas Hanyang, mulai hari ini dia resmi bergabung dengan perusahaan kita. Untuk memudahkan pekerjaannya, aku meminta kau untuk menjadi tutor nya selama satu bulan ini"
Beberapa mata memutar mengikuti arah telunjuk atasan mereka, Lee Donghae yang berhenti tepat dipojok ruangan. Ia lalu memiringkan telunjuknya sehingga kini arahnya lurus pada seorang perempuan berambut panjang yang tengah sibuk dengan computer jinjingnya. Jaehyun menahan nafasnya begitu ia beradu pandang dengan wanita yang duduk disebelah perempuan itu.
"Irene-shii..." Tegur Donghae dengan suara yang sedikit dikeraskan, Kim Jisoo buru-buru menyenggol lengan sahabatnya itu dengan pelan.
"Oh .. Iya"
"Close youre Tinder, NOW" Sentaknya kesal. Beberapa mata melirik kesudut ruangan dengan geli sementara Irene yang menjadi sasaran hanya mengulas senyum tipis penuh malu, Jisoo menepuk dahinya dan kemudian mencibir.
"Irene, Close Now"
"Jangan ikut-ikutan"
"Lama-lama dia bisa memecatmu"
"Hell yeah, itu bukan masalah penting bagiku. Aku hanya tinggal mencari pria tampan yang mapan dan kaya yang mau menampungku" Balas Irene tidak perduli. Jisoo yang mendengarnya menaikkan satu alisnya tidak percaya mendengar alasan tidak masuk akal barusan.
"Bermimpi saja sana, kalau kau benar-benar dipecat dan jadi gelandangan. Tahu rasa nanti"
"Hiyaa.. Kan masih ada kau Jichuu-yaa" Balasnya dengan lembut dan kerlingan penuh manja. Kim Jisoo yang mendengarnya mengibaskan rambutnya dan menggeser duduknya lebih jauh dari Irene sementara Jaehyun yang kini duduk mematung didepan keduanya kembali menghela nafas. Rapat sudah selesai beberapa menit yang lalu dan bahkan beberapa orang sudah keluar meninggalkan ketiganya disini.
"Err... Anu--"
Kedua perempuan yang tengah bersikap laiknya sepasang kekasih itu menghentikan aksinya dan serempak menoleh kearah Jaehyun yang menatap mereka dengan pandangan canggung. Jisoo yang mendengarnya buru-buru membenahi rambutnya dan menggeser duduknya sementara Irene hanya mendehem malu pada pria muda itu.
"Aah maaf sudah mengacuhkanmu, Jung Jaehyun right... Ada apa?" Tanya nya pelan, Jaehyun yang mendengarnya kemudian bangun dari duduknya dan membungkukkan punggungnya.
"Mohon bimbingannya Sunbae" Sahutnya seraya tubuh yang membungkuk, Kim Jisoo yang mendengarnya menyeringai dan menoleh kearah Irene yang membeliak.
"Apa? Su... Sunbae? Memangnya kami terlihat setua itu?"
Jisoo yang mendengarnya menahan senyuman gelinya diam-diam, "Aku tidak termasuk, kan kau yang jadi tutornya Bae"
Irene yang mendengarnya mendelik kearah Jisoo yang akhirnya terbahak. "Ish, diam kau! Jaehyun-ssi, jangan panggil aku Sunbae, anyways.. Selamat untuk kelulusanmu"
Jaehyun mengulas senyuman manisnya dan menganggukan kepalanya, pria muda itu mendongak begitu Irene mengangsurkan satu tangannya, ia menjabatnya dengan raut wajah bahagia, lalu bergantian bersalaman dengan Jisoo. Bae Irene yang melihatnya menyeringai begitu kepalanya menoleh kearah jam besar yang berada di ujung dinding ruangan.
"Ini sudah masuk jam makan siang, Jaehyun-ssi, kau ... Tidak makan?"
Jaehyun yang mendengarnya perlahan menggelengkan kepalanya. "Ah tidak, terima kasih Su.. Sunbae" Jawabnya, bibirnya mengatup begitu kedua mata Irene melotot kearahnya "Irene-ssi..." Ralatnya yang dibalas tawa kecil dari bibir Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKEN [FIN]
FanfictionPercayalah, Song Mino itu sebetulnya baik. Dia hanya tidak mampu mengekspresikan bagaimana perasaannya saja. Mungkin itu memang kenyataan, tapi tetap saja bagi Irene ini sulit. TAKEN a Minrene Story ©ziewaldorf