Juu-Go

741 103 31
                                    

Pagi yang indah, mentarinya hangat menerpa ujung permukaan kulit. Cerah dan bersinar. Tidak seperti hati Irene yang kelam dipagi ini. Perempuan Bae yang sudah sampai dikantor milik Lee Donghae menghela nafasnya dan kemudian turun dari taxi. Kantor masih terlihat lengang pagi ini, hanya ada beberapa pekerja dan security yang membungkuk ketika ia melintas. Irene mendesah kelu sembari melangkahkan kakinya. Ia tidak tahu kemana Kim Jisoo pergi, mobilnya saja tidak ada di garasi apartemen mereka. Ujung stilletonya bergerak menimbulkan bunyi gemeletuk saat sepatunya membentur permukaan marmer. Irene yang pagi ini hanya menggunakan kaos pendek dan skirt hitam terlihat sedikit lelah pagi ini.

Setelah keluar dari lift perempuan Bae itu berjalan menuju ruangannya dan tersenyum kecil pada Jung Jaehyun yang sepagi ini sudah duduk diatas kursi kerja nya. Pria Jung itu buru-buru beranjak bangun dan membungkuk kearahnya.

"Sunbae ... Selamat pagi"

Bae Irene yang mendengarnya memutar kedua matanya dan mendecih, ia menaruh tas kerjanya diatas meja dan duduk dengan nafas tertarik beberapa kali.

"Selamat pagi Jung"

Jaehyun yang mendengarnya menyeringai, ia kemudian melirik kearah Irene dengan tatapan ragu. "Err.. Maaf untuk kejadian tempo hari Noona, aku tersasar ketika hendak kembali ke ruang Meeting dan begitu aku sampai ruangannya  ... Kosong" Gumam Jaehyun dengan wajah tidak enak. Bae Irene yang mendengarnya menyeringai. Ia bahkan hampir saja lupa kalau kemarin datang dengan Jaehyun ke kantor pria menyebalkan itu. Satu tangannya kemudian terangkat, mengibas diudara memberikan kode pada pria Jung itu kalau itu bukan sebuah masalah baginya.

"Its okay, tendernya juga sudah selesai"

"Selesai?" Ulang Jaehyun. Irene menganggukan kepalanya dan menyeringai.

"Tuan Song sudah menyetujui tender nya, jadi ... Tugas kita selesai" Gumam Irene dengan nada suara menggantung.

Jung Jaehyun menganggukan kepalanya, satu seringai muncul diujung bibirnya. Ia melirik kearah Irene yang masih melamun, baru saja ia hendak membuka suara, Jaehyun terkejut ketika melihat Irene yang kemudian bangun dari duduknya dan berdiri dengan kedua tangan terlipat diatas dada. Pria Jung itu mendongak dan mematung kearah pintu masuk, Kim Jisoo yang tampil menawan dengan gaun floral berkerah rendah pun ikut melipat kedua tangannya didada. Wajahnya mendelik sebal kearah Irene yang juga melotot kearahnya.

"Perempuan jalang, masih saja memakai pakaian seperti ini ke kantor!" Decaknya sebal. Jaehyun melebarkan kedua matanya dan bergegas bangun tapi langkahnya surut ketika langkah Kim Jisoo terdengar dan mendekat kearah Irene yang hanya menaikkan satu alisnya.

"Perempuan binal, kemana saja kau hah! Baru sekarang muncul dikantor?!"

"Aku sibuk!" Seru Irene sebal. Kim Jisoo mendengus mendengarnya.

"Oh ya, sesibuk apa dirimu sampai tidak sempat memberiku kabar hah!" Geram Jisoo tidak terima. Irene yang berjalan kearahnya menubrukan dirinya kearah Jisoo.

"Huwaa aku kangen padamu Jichuyaaa!!"ujar Irene yang langsung memeluk sahabatnya itu, Kim Jisoo mencebil dan memukul pundak perempuan itu dengan pelan, “Anak bodoh! Kau membuatku khawatir tahu! Jangan seperti itu lagi, aku juga kangen padamu” balasnya dengan suara melunak, Jung Jaehyun melirik bingung kearah mereka. Kedua perempuan itu kemudian melepaskan diri dan saling mendorong bahu, Irene yang menangis hampir saja tidak bisa menahan air matanya saat melihat senyum diwajah Jisoo, “Cengeng, ini dikantor bodoh. Jangan menangis”

“Hahaha, aku tidak tahu kenapa menangis" Elak Irene dengan bibir mencebil. Keduanya melepaskan pelukan dengan senyuman yang akhirnya terpasang.

"Bae Irene"

TAKEN [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang