[BIMASAKTI SERIES]
Halley Ver. #3
"Di dunia ini tidak ada manusia yang suci, semuanya pasti mempunyai setitik kotoran."
Kata-kata yang sering diucapkan Liam menjadi momok menakutkan bagi warga Bimasakti. Terlepas dari prestasi gemilang yang diraih S...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Welcome to Sirius Aequum Sapientes-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
High Class Mahawira BAGIAN 2 9| The Problem
Enjoy For Reading
"Hidupmu tidak bisa ditentukan oleh orang lain."
🎬
Menurut Garuda hal yang paling membosankan adalah berada di ruangan Aldebaran. Ruangan ini penuh dengan manusia-manusia ambisius yang keras kepala, bahkan sesama Aldebaran tidak membuat mereka saling mengalah. Garuda adalah sosok pemuda berjiwa bebas yang jika berada di ruangan ini akan membuat kepalanya bisa mengeluarkan asap.
Aku tidak bisa melakukan apa yang aku inginkan.
Garuda sangat menyukai Sirius. Bagi pemuda itu, Sirius bisa membuatnya bernapas dan merasakan kebebasan, melakukan pekerjaannya tanpa tekanan, dan bertemu orang-orang yang menarik.
Namun, orangtuanya menyukai Aldebaran dan kekuasaannya.
Tentu saja remaja seusianya harus mengikuti keinginan orangtua untuk menyenangkan hati mereka. Jika tidak sesuai, mungkin sekarang nama Asmara yang melekat dibelakang namanya akan menghilang. Garuda kemudian dianggap sebagai anak durhaka.
Untuk menguatkan posisinya, dia membutuhkan Mahawira, terutama Liam yang sudah dia akui.
"Kamu akan jadi tukang foto kalau ikut jurnalistik. Aku lebih menyukai OSIS karena bisa membantu kakakmu untuk memimpin perusahaan," ucap ayahnya ketika pemuda itu mengutarakan keinginan untuk mengikuti eskul jurnalistik yaitu Sirius.
"Kalau tidak menjadi tukang foto, apa kamu ingin menjadi penulis yang mengemis perhatian orang lain? Apa jadinya keluarga kita dihadapan kalangan elit lainnya, Garuda?" tanya sang ayah seraya menatap putra bungsunya. "Bagaimana bisa kamu sangat berbeda dengan kedua kakakmu? Mereka mendapat pekerjaan dan keuntungan yang layak dan bisa membanggakan kami. Apa kau berniat menjatuhkan derajat keluarga kita?"