Chapter 10

547 78 24
                                    

Hari-hari telah berlalu masa penilaian pemotongan tahanan akan dilaksanakan, betapa senangnya seorang Choi Yuna ibu muda yang menurut para teman penjaranya sangat baik dan ia termasuk dalam penilaian pemotongan masa tahanan.

Pagi ini para tahanan menjemur di area terbuka dihalaman penjara, terlihat seorang Choi Yuna dengan senyum merekahnya dan suara anak kecil yang sedang belajar berjalan.

"yunjae ya!! ayo anak Ibu sini kemari" ucap Yuna sambil mundur kebelakang dan berhenti di pagar tralis jarang, Yunjae pun sampai memeluk kaki Yuna sambil tersenyum kearah ibunya.

Seorang sipir tersenyum melihat ibu dan anak itu mendekati yuna,mereka terhalang oleh tembok tralis.

"Ibu Park, apa kau melihat Yunjae berlari tadi? "Ibu Park tersenyum sambil memegang tangan Yunjae dari luar, "Orang bilang anak laki-laki menyusahkan, tapi itu tidak benar , iya kan Yunjae? Ucap Yuna bersemangat sambil tersenyum kearah Ibu Park,

"Ayahmu, Apa kau mengatakan dia terkena demensia vaskular?"tiba-tiba ibu Park memulai dan bertanya kepada Yuna, Yuna hanya mengangguk dan teringat ayahnya.

"Ayah Yunjae?" Yuna terdiam dan tanpa sadar air matanya keluar dari matanya.

"Kau harus melakukan dengan baik disidang pembebasan bersyarat minggu depan. Kau tahu kan setelah 18 bulan, anak itu harus pergi, karena penjara tidak memperbolehkan anak itu disini terlalu lama, Daripada mengirim dia kepanti asuhan,ini kesempatan bagus agar kau bisa pergi bersama Yunjae dari sini." Ucap Ibu park

"Aku mengerti Ibu Park" ucap Yuna dengan mata sendunya.

"Hati-hati Yuna jangan sampai terkena masalah hingga saat itu tiba" lanjut Ibu park sambil tersenyum kearah Yuna dan mengelus pipi Yunjae dan Ibu park segera beranjak meninggalkan Yuna.

"Huwaaaaaa" tiba-tiba Yunjar menangis

"Kenapa sayang anak ibu cup cup cup " Yuna segera menggendong dan menenangkan Yunjae.

"Hei!! tabrak lari"Yuna menengok tiba-tiba segerombolan datang, orang yang sangat ingin Yuna hindari.

"Apa kau senang?? tersenyum konyol setiap hari, biarkan kami ikut bersenang-senang juga" ucap Sowon sambil mengolok-olok Yuna bersama empat orang antek-antek dibelakangnya.

Yerin yang sedang menjemur memperhatikan dan sedikit ada rasa khawatir kepada Yuna. Yerin sedikit lebih baik kepada Yuna karena nyawanya pernah diselamatkan oleh Yuna.

Yuna terlihat tidak senang dengan masih menggendong Yunjae yang terus menangis dan berusaha menenangkannya.

Sowon memperlihatkan smirknya dan mendekati Yuna dan berdiri didepan Yuna, ia seperti dikepung "yak! kau datang ketempat terkutuk ini dan melahirkan anak , bukankah seharunya kau merawatnya dengan tenang dan tidak mengganggu semua orang disini , benar begitu kan ? Ucap Sowon sambil membentak Yuna.

Yuna tidak suka sebenarnya, dia ingin sekali menampar bibir sowon yang telah mengganggunya. "Anak bayi! karenamu bibi ini sangat kelelahan sayang, jika malam ini kau menangis terus maka , whaaam!! " sowon menakuti Yunjae hingga menangis kencang sekali , Yuna mendorong Sowon hinga terjatuh.

"Akh.. apa yang kau lakukan dasar jalang gila!!! teriak sowon yang merasakan pantatnya terkena bebatuan halaman.

Sowon segera berdiri "kenapa kau diam , ah benar kau termasuk dalam pembebasan bersyarat kan ? Lihat wajahmu , kau terlihat marah" sowon tertawa " Kau ingin memukulku juga ?? Ayo cepat pukul aku, ayo pukul" sowon menyodorkan pipi sebelah kirinya kehadapan Yuna.

Yuna hanya terdiam sambil menenangkan Yunjae yang menangis dengan tatapan marahnya.

"Kau jalang egois!! Hei jalang, kau membunuh seseorang agar masuk kesini dan hanya anakmu yang berharga?" Tanya sowon mengejek

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang