MOS

544 41 2
                                    


Baru saja keempat gadis belia itu menapakkan kakinya pada gerbang sekolah, pada saat itu juga bel masuk pertama berbunyi.

Tringggggg~

"Daebak! Kita ada peningkatan. Biasanya waktu SMP kita selalu telat 15 menit", hendak Asra setelah sedari tadi mereka diam dilanda keheningan.

●●●

"Harap seluruh peserta MOS untuk berkumpul di lapangan utama", terdengar suara panggilan mic dari arah kantor guru.

Seluruh peserta MOS termasuk keempat orang itu berbaris. Karena belum mendapat kelas, keempat orang itu berbaris di barisan yang sembarangan dan yang pastinya barisan paling belakang. Seluruh anggota OSIS datang dari arah ruang OSIS dan berdiri di depan barisan peserta MOS. Setelah menyuruh peserta MOS duduk di tempat masing-masing, seorang siswa berdiri di altar lapangan dan hendak berbicara menggunakan mic. Dipercaya bahwa ia adalah ketua OSIS SMA SOPA.

"Selamat pagi", sapanya.

~~ Di barisan siswi peserta MOS ~~

"Pagi, Abang ganteng"
"Pagi, pujaan hati"
"Pagi, abang akyuhhh"

Riuhnya sapaan siswi peserta MOS yang lain membuat Asra, Tere, Mira, dan Feby mengernyitkan dahinya heran.

"Alay bin Alabin", sindir Mira pelan.

"Ganteng ya? Ganteng ya? Enggak kok", sambung Asra.

"Jelek, tapi lumayan gantenglah", ogebnya Tere.

"Eh, dasar ogeb!", kali ini sindiran Mira terpacu pada Tere.

●●●

TerePov

Setelah berbaris hanya untuk mendengar ocehan OSIS yang unfaedah bagi gue, seluruh peserta MOS dipersilahkan untuk istirahat. Gue dan ketiga sahabat gue menyusur ke arah kantin.

"Akhirnya bisa makan juga", antusias gue.

"Gue gak makan, minum aja", ucap Feby.

"Pesen gih, Sra", perintah Mira.

"Okeh, biar gue pesenin"

"Azekkk tumben baik, Sra", ucap gue remeh.

"Asalkan kawanin gue ke toilet"

"Boleh. Tapi dimana?", tanya Mira.

Di antara banyak orang yang lalu lalang ke arah kantin, beberapa di antaranya kami tanya letak toilet perempuan. Ternyata 50%nya cuek dan 50%nya lagi menyebut kami bodoh sebab daerah sekolahnya sendiri aja kagak tau. Ok, fix kami cuma nanya sama satu orang saja.

"Coba tanya sama kakak-kakak OSIS itu", Feby menunjuk ke arah sekumpulan orang di dekat ruang OSIS.

"Yok lah", jawab Mira.

Kami berjalan ke arah seorang cowok yang seingat gue, dia adalah cowok yang memperkenalkan dirinya sebagai ketua OSIS tapi gue lupa siapa namanya.

"Misi, Bang. Toilet cewek dimana yah?", tanya Asra santuy.

Si ketos malah diam. Dia sibuk memperhatikan kami berempat dengan pandangan dinginnya. Mungkin dia terpana kali dengan kecantikan dd:).

"Kenapa seragam kalian berantakan?", tanyanya dingin. Kirain mau nanya 'Kenapa kalian cantik?'. Azekkk. Dah skip.

"Haduh, Bang. Orang nanya malah dibalas nanya. Pertanyaan kami tadi tuh--", perkataan Mira terpotong.

"Kenapa baju kalian berantakan?!"

"Apanya yang berantakan sih?", gue melihat pakaian gue dan....... Indahnya pemandangan........ Dasi belum diikat, rok gue tinggi sebelah plus belum disetrika.

"Yang penting kita-kita pake baju!", jawab gue ngegas.

Si ketos itu menajamkan pandangannya dan kembali angkat bicara dengan suara yang lebih lantang.

"Karena lo pada gak naati peraturan sekolah, gue bakal ngasih hukuman. Bersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah ini, baik toilet cowok maupun cewek. Toilet guru juga termasuk!", perintah si ketos.

" HAAAA..........HHH!", serentak kami berempat dengan kondisi muka yang tidak suka.

Tbc~~

Couple Bad | HIATUS✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang