lima

688 151 28
                                    

post-it!



semalam bintang-bintang berhamburan, han. tapi ada satu yang bersinar cerah, dan aku jadi ingat kamu.

hari ini juga aku berharap untuk ketemu kamu.

-woodz





Yohan menghela napas lalu mencabut sticky note dan mengambil buku di dalam lokernya.



Padahal hari ini ia kelas pagi jam 8. Sebenarnya jam berapa woodz woodz ini menempelkan stiky note-nya?




Yohan sengaja pergi lebih pagi, setengah 7. Di saat orang lain mungkin masih tidur atau mandi, Yohan sudah wangi dan berharap bertemu dengan woodz, seseorang yang menjadi pusat perhatiannya sejak ia menemukan sticky note ini.






Apa besok Yohan harus berangkat jam 5? Ya kali, gerbang saja belum di buka.




Baru saja Yohan ingin melangkah lebih jauh, tapi kemudian kakinya terhenti.





Ia menoleh kembali ke lokernya lalu ia membuka tasnya.



"huh?"



Yohan tidak mendapatkan cokelat hari ini?




Hanya sticky note saja?




Yohan mematung di tempat, berusaha untuk tidak peduli dengan hal yang kembali tidak biasa.




Baru saja dua hari yang lalu dia mendapat sticky note saat hendak pulang, sekarang tanpa cokelat?



Bukan. Yohan bukannya meminta, justru bagus kan tidak buang-buang uang. Tapi masalahnya...



Yohan menggigit bibir bawahnya lalu mencoba untuk tidak peduli dan melangkah menuju kantin.



Dia belum sarapan, omong-omong.



.
.
.



Yohan tidak berekspetasi lebih ketika sampai di kantin. Tentu saja belum banyak yang berjualan, kecuali Pak Jung dengan toast-nya.





Yohan sudah mendapatkan toast dan susu hangatnya. Kakinya terhenti. Maniknya menatap sosok tidak asing yang sedang memandangi ponselnya, nampaknya menonton sesuatu karena Yohan bisa lihat earpod pada telinganya.






Yohan tersenyum lalu memilih untuk melangkahkan kakinya dan duduk di depan orang itu.



Sesampainya Yohan, pemuda di depannya langsung menoleh dan sedikit terkejut dengan kedatangan Yohan. Jelas, Yohan adalah orang yang tidak akan dia duga.




"Yohan?"





"Seungyoun Hyung,"





Mata Seungyoun mengerjap cepat. Lalu ia melepaskan satu earpodnya.





"kelas pagi?" tanya Seungyoun





"jam 8," jawab Yohan lalu melahap toast-nya.




Seungyoun terlihat menatap jam tangannya lalu kembali menatap Yohan, "ini jam 7, han. Apa ga kecepatan?"




Yohan mengangguk, "iya, kecepatan banget," jawab Yohan sambil mengunyah dengan malas.







"tadinya gue mau mergokin yang masang sticky note, tapi gagal dia lebih duluan,"




"ohh.."




Yohan hanya mengangguk dan melahap lagi toast-nya.




"jadi ga sempet sarapan ya?" tanya Seungyoun. Kali ini ia memperhatikan bagaimana pipi Yohan penuh dengan makanannya.





Yohan mengangguk.






Seungyoun terkekeh menatap wajah Yohan yang penuh. Tangannya terulur lalu dengan cepat membersihkan remah roti pada ujung bibir Yohan. Membuat sang pemilik melebarkan matanya dan berhenti mengunyah.





"pelan-pelan makannya.." ujar Seungyoun pelan tapi tetap memandangi Yohan yang kembali mengunyah.




"hyung.." panggil Yohan





"hm?"




"kenapa liatin gue begitu?" tanya Yohan. Tangannya menutup setengah wajahnya dengan bungkus toast, malu dipandangi Seungyoun.





"lucu, kayak kelinci.."





Mata Yohan mengerjap. Ia meraih minumannya dan menegak buru-buru.





"pelan-pelan, han.." ujar Seungyoun sambil tertawa melihat tingkah menggemaskan Yohan.





"omong-omong, han. Pulang ini kosong?"





Yohan menoleh lalu mengangguk.






Seungyoun kembali tersenyum, "baguslah, mau makan patbingsoo?"





post-it!

tbc

[✔️] post-it! ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang