sepuluh

621 153 8
                                    

post-it!



Hangyul dan Woojin kembali saling menatap. Yohan lagi-lagi terlihat aneh selama perjalanan pulang.





Hah, pusing! Mereka saja pusing apa lagi pembaca!




"Han, lu kenapa sih?" akhirnya Hangyul bertanya



"huh?"




"tuh, lo tu ngelamun terus sejak pergi dan di apart Seungyoun hyung juga lu ga semangat gitu,"





Yohan terlihat mengigit bibirnya. Ia menatap kedua sahabatnya bergantian.





"gue mau nanya deh," Yohan memulai membuat Woojin dan Hangyul tertarik mendengarkan.





"uhh.."



Yohan menelan ludahnya kasar, ragu. Tapi ia harus menanyakan hal ini demi kelancaran tidurnya malam ini.




"kalian kan udah lama kenal Seungyoun hyung.."


"iya, terus?"




"uhh.."



Woojin sudah tidak sabaran, ia bahkan membalikan tubuhnya sedikit untuk lebih jelas menatap Yohan.






"Sejin Hyung itu sepupu Seungyoun Hyung?"





Klip





Mata mereka mengerjap cepat.






Oh..




"Han? Lu serius nanya ini?" tanya Woojin





"uhh... Memastikan aja.."





"emangnya selama di apart Seungyoun Hyung lu nyangka Sejin Hyung itu siapa?" tanya Woojin lagi, kali ini matanya menatap ekspresi Hangyul.





"uhh.."





"lu nyangka dia pacar Sejin Hyung ya?" tanya Hangyul telak membuat Yohan mengatup bibirnya dan menyenderkan tubuh pada jok.





Alis Woojin terangkat, "apa ini alasan lo lesu di sana sampe minta pulang?"




Yohan menghindari kontak mata dengan Woojin, bahkan menghindari spion atas agar tak menatap Hangyul. Yohan mendongak ke atas, menekan-nekan hidungnya.






Tapi Woojin dan Hangyul tersenyum. Senyum yang menggoda.





"ah, gue jadi inget kemarin mereka makan patbingsoo bareng," celetuk Hangyul



"ehem.." Yohan berdeham lalu mengambil ponselnya, pura-pura main ponsel.





"ohh, ga ngajakin lo?" tanya Woojin ke Hangyul tapi matanya masih menatap Yohan yang kini memasang earpod-nya.




"Seungyoun hyung ngajakin sih, tapi pas gue noleh Yohan kayak ga mau gue ikut gitu,"





"e-engga gitu!"





Woojin dan Hangyul tersenyum. Yohan mati kutu, mengatup bibirnya rapat-rapat.





Pasrah sudah, Han. Habis ini kamu diinterogasi sahabatmu yang nakal ini.




.
.
.




"kocak banget," Woojin terbahak hingga saat mereka sampai di depan pintu apartemen membiarkan Yohan membukanya sementara dua sahabatnya itu dengan tidak tahu malu masih tidak menyangka dengan apa yang mereka dengar di mobil.






Kim Yohan. Seorang Kim Yohan akhirnya suka sama orang, kocaknya itu sahabat dari sahabatnya sendiri.





"sejak kapan sih, han? sumpah deh.." Hangyul masih bertanya bahkan mereka sudah masuk apartemen dan bersiap menuju kamar masing-masing.




"bacot ah," kesal Yohan. Membanting tasnya ke atas sofa dan ia berjalan menuju dapur, haus!





Woojin terkekeh, "maaf maaf. tapi, gimana ya Han. Ajaib aja gitu, kenapa Seungyoun Hyung dari semua orang di kampus,"





"maksudnya ya, lu jarang ketemu dia kecuali ada kita. Terus tiba-tiba aja kalian jadi main bareng,"





"oh, itu sih--" Hangyul menjeda omongannya begitu ia ingat sesuatu.





"IH ANJIR YOHAN KITA BELOM KASIH KADO!"



Yohan menoleh cepat. Matanya membelalak dan buru-buru ke kamar begitu Hangyul ke kamar, meninggalkan Woojin yang menatap sahabatnya dengan kebingungan.





"kado? Kado siapa? Woy!!"



Tak berapa lama, Yohan dan Hangyul berlari cepat lalu berdiri di depan Woojin dengan sesuatu disembunyikan di belakang mereka.





"satu dua tiga!"



"HAPPY BIRTHDAY WOOJIN!! HAPPY BIRTHDAY WOOJIN!! HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY WOOJIN!!"




"EANJIR TELATNYA KEBANGETAN BANGKEEEE!!"




Malam itu mereka tertawa terbahak bersama, merayakan kembali ulang tahun Woojin yang benar-benar terlambat.




Sudahlah, biarkan Yohan lupa sejenak masalah Sejin yang ternyata sepupu Seungyoun. Masalah kedua sahabatnya yang tahu Yohan naksir Seungyoun. Juga masalah Woodz yang entahlah Yohan tidak tahu dan tidak ingin berspekulasi aneh-aneh dulu.





Yang jelas, siapa pun yang menang: apakah perasaannya terbalas oleh Seungyoun atau datangnya Woodz asli ke dalam kehidupannya, Yohan ingin biarkan itu mengalir dengan sendirinya.











































Alias mengalir di tangan author hye💃




post-it!

tbc

[✔️] post-it! ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang