Chapter 6 {Perform Schedule}

1.5K 148 11
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 15.00.

Ini bahkan sudah lewat jam makan siang, namun sedari tadi Jihoon sama sekali belum menyentuh gyeran bokkeumbap yang sudah dimasak Mingyu.

Ya. Sejak rekaman 'Boom Boom' tadi pagi, tubuh Jihoon belum mencerna satu pun makanan. Hanya segelas kopi lah yang selalu setia menemaninya dalam keadaan apa pun, termasuk dalam memproduksi lagu.

"Euagghh!" erangnya sembari meregangkan tangan ke atas.

Pria mungil itu bangkit sejenak dari kursinya, kemudian menggerakkan tubuhnya asal, guna merilekskan otot-otot tubuhnya.

Selama 6 jam terakhir, Jihoon tidak keluar dari studio demi menyelesaikan satu buah lagu.

'글쎄' (geulsse)

Atau dalam bahasa Inggris berjudul 'I Dont Know'

Lagu yang menceritakan tentang pertengkaran yang dialami sepasang kekasih. Keduanya merindukan hubungan mereka yang dulu. Tenang dan tanpa masalah.

Mereka dilema. Apakah ini adalah akhir dari segalanya? Akhir dari hubungan mereka yang telah mereka bangun sejak lama? Mereka sendiri pun tak mengetahuinya.

Jihoon mendengarkan ulang lagu yang masih hangat, alias baru jadi tersebut.

Ia memejamkan mata dan mulai mendalami makna dari setiap lirik lagu tersebut.

Tto nunmuri heulleo
Mwot moreul nunmuri heulleo oh
Yejeone neowa na geuriun geolkka wae
Geulsse jal molla nado jal molla

Tepat pada bagian reff lagu, air mata Jihoon lolos begitu saja. Ia tersadar dan segera membuka matanya, kemudian dengan kasar menghapus air matanya.

Jihoon menghentikan lagunya, kemudian mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Kenapa? Kenapa aku bisa menangis?" pikirnya. 

Jujur. Ia sendiri tak tahu mengapa ia bisa menangis. Apa karena ia terlalu mendalami liriknya? Tapi...tidak juga. Jihoon tak pernah sesedih ini saat sedang menulis lirik atau pun mendengarkan lagu yang baru ia buat.

Tak ada alasan dibalik itu semua. Air mata itu keluar begitu saja.

"Jihoon-ah, kau sudah selesai?"

Jihoon tersentak ketika mendengar suara yang datang dari arah pintu. Ia segera memalingkan kepalanya ke arah sang pemilik suara.

"Aishh, hyung! Kau mengejutkanku," ujarnya, kemudian kembali menatap komputer dengan cepat, karena ia takut kalau hyungnya menyadari dirinya yang habis menangis.

Karena seorang Yoon Jeonghan benar-benar peka terhadap perasaan para membernya.

"Astaga, Jihoon! Kau belum memakan makananmu?"

Jihoon hanya diam. Ia tahu bahwa Jeonghan akan mengomelinya seperti seorang ibu. Dan ia sudah cukup kebal akan hal itu. Namun ia tahu betul bahwa hal seperti itu merupakan cara Jeonghan dalam menunjukkan rasa kasih sayangnya.

"Ini sudah jam berapa, dan kau melewatkan makan siangmu sampai dingin begini?! Kau tidak boleh terus-terusan seperti ini, Hoon! Hal seperti ini tak bagus untuk kesehatanmu," omel Jeonghan yang membuat Jihoon ingin sekali menutup kedua telinganya dengan headphone dan memainkan lagu dengan volume tinggi. Tapi untungnya Jihoon masih punya rasa sopan santun pada hyungnya yang bawel tersebut.

"Aku belum mood untuk makan. Kalau kau mau, makan saja. Nanti aku bisa makan yang lain," ujar Jihoon tanpa melihat ke arah Jeonghan, namun ia tak mendapatkan respon apa pun dari Jeonghan.

[✔] Ode to You ; 세븐틴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang