EPILOGUE: Smile Flower

152 13 3
                                    

Hari demi hari telah terlewati. Berganti menjadi minggu, kemudian menjadi bulan. Suhu udara secara perlahan mulai meningkat, menjadi lebih hangat dan cerah dibandingkan sebelumnya. Bunga, daun, beserta pepohonan yang tertutupi oleh salju kini mulai menampakkan keindahan wujud aslinya. Hembusan angin yang sebelumnya membawa butiran salju kini beralih membawa helaian kelopak bunga nan indah.

Itu benar. Musim semi telah tiba.

Apakah kalian mengetahui sesuatu yang spesial dari musim ini?

Ya. Itu adalah bunga sakura.

Pohon sakura yang telah dinanti keindahannya oleh penduduk setempat hingga mancanegara selama berbulan-bulan mulai membangunkan bunganya, bersedia memanjakan mata bagi setiap manusia yang melihatnya.

Namun, tahukah kalian? Dibalik warna yang indah dan aroma yang semerbak, bunga cantik ini tidak memiliki jangka hidup yang lama.

Sakura hanya bertahan selama satu hingga dua minggu, bahkan bisa dalam hitungan hari saja. Seiring berjalannya waktu, bunga akan menjadi semakin rapuh hingga akhirnya layu dan berjatuhan ke tanah atau terbawa oleh angin. Dalam kehidupannya yang singkat itu, petal demi petal bunga selalu memberikan kebahagiaan dan makna bagi banyak orang.

Hidup yang singkat, tetapi berarti..

Hal ini mengingatkanku kepada salah satu boygroup rookie yang bahkan belum genap berusia 2 tahun, tetapi harus mengakhiri kariernya dengan cara yang tragis.

Grup yang membuatku mengenal arti cinta dan kasih sayang.

Grup yang membuatku percaya bahwa kebersamaan dan kesetiaan itu benar adanya.

Grup yang membuatku memandang setiap anggotanya sebagai manusia yang berperasaan dan berkekurangan, bukan sebagai boneka yang indah tanpa cacat.

Grup yang membuatku mulai membuka mata tentang permasalahan internal industri hiburan yang penuh dengan tipuan media.

Grup yang membuktikan bahwa kekuatan tidak diukur dari seberapa cepat seseorang menggapai sesuatu, melainkan dari seberapa lama seseorang dapat bertahan dalam menggapai sesuatu.

Grup yang menginspirasi banyak khalayak melalui karya-karyanya.

Grup yang memberikan kekuatan bagi orang-orang yang sedang dilanda keterpurukan.

Namun sayangnya, mereka semua masih dipandang sebelah mata oleh manusia yang tak memiliki hati dan selalu menginginkan kesempurnaan. Bahkan kemanusiaan pun tidak berlaku di hadapan si pemilik agensi itu sendiri. Bagaimana bisa orang-orang itu disebut sebagai manusia, padahal mereka tidak memanusiakan sesamanya? 

Dua bulan telah berlalu.

Hingga saat ini, media masih berusaha mengungkap sisi keji CEO Pledis Entertainment dengan mengumpulkan keterangan dari beberapa pihak. Dalam hal ini, media juga melibatkan Joshua dan Vernon sebagai sumber informasi utama.

Disisi lain, kepergian SEVENTEEN membuat seluruh orang membicarakannya. Tidak hanya dari kalangan CARAT, melainkan orang-orang yang dulunya tidak mengenal SEVENTEEN pun turut ikut mencari tahu dan membicarakannya. 

Banyak CARAT beserta orang-orang yang meninggalkan komentar positif di berbagai media sosial official milik SEVENTEEN, termasuk untuk Joshua dan Vernon. Komentar-komentar itu berisi rasa terima kasih dan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan ketiga belas berlian tersebut. 

Tidak hanya sampai disitu, tetapi seluruh lagu dan music video SEVENTEEN satu per satu mulai memasuki chart dan menjadi trending  topic di industri hiburan Korea. Lirik lagu yang penuh makna ditambah dengan perjuangan para member itu sendiri mulai membuka perspektif baru terhadap publik. Rasa ketidakpedulian dan pandangan sebelah mata perlahan mulai memudar, tergantikan dengan emosi manusia yang nyata, menyuarakan rasa kemanusiaan untuk sesamanya, membuat publik sadar bahwa yang selamanya terlihat baik-baik saja di media belum tentu baik-baik saja dalam kehidupan nyata.

[✔] Ode to You ; 세븐틴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang