Chapter 11.2 {The Truth Untold}

671 66 2
                                    

Seungcheol mengacak rambutnya dengan kasar, mendesah frustasi mendengar penjelasan Vernon. Kini perasaannya campur aduk. 

Seungcheol terkejut bukan main ketika mengetahui fakta bahwa Joshua didiagnosa menderita gangguan kecemasan.

Tubuh Vernon gemetar. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat ketika melihat reaksi sang leader terhadap penjelasannya. Ia sungguh tak berani berbicara sepatah kata pun. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menunduk dengan dalam sembari sesekali mengelus bahu Joshua yang bergetar akibat menangis.

Seungcheol terkejut, marah, sedih, namun juga kecewa. Ia tak mampu berkata-kata, bahkan hanya sekedar menatap kedua member di hadapannya pun ia tak sanggup. Gemuruh mulai memenuhi dadanya. Dirinya sungguh kecewa, benar-benar kecewa.

"Jadi ini yang kalian sembunyikan?" tanya Seungcheol dengan penuh penekanan. Suaranya berubah menjadi parau.

"Apa menurut kalian masalah seperti ini pantas untuk disembunyikan? Apa menurut kalian masalah ini bukanlah hal yang penting untuk diberitahukan kepadaku dan para member?! Apa kalian pikir dengan menyembunyikan masalah seperti ini kalian akan merasa tenang?! Apa kalian yakin bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan berdua saja?!" omel Seungcheol. Air matanya mengalir bebas melewati pipinya. Pertahanannya runtuh. Kekecewaannya sudah tak dapat terbendung lagi. Baru kali ini ia memarahi membernya dengan keras.

"Aku benar-benar minta maaf..hiks! Vernon tidak bersalah, ini semua salahku. Aku hanya tak ingin kalian mengetahui hal ini, karena aku terlalu takut. Maafkan aku, hyung," ujar Joshua dengan tangis yang semakin kencang. Hati Vernon teriris melihatnya. Pada akhirnya, ia juga ikut menangis.

Mendengar ucapan Joshua membuat Seungcheol mengalihkan pandangannya, menatap Joshua dengan tatapan penuh kekecewaan yang bercampur dengan kesedihan.

"Kenapa? Kenapa kau melakukannya?? Setidaknya kita bisa mencari jalan keluar secara bersama-sama agar tidak diketahui oleh agensi! Bagaimana nasibmu jika mereka benar-benar mengetahui keadaanmu yang sekarang ini, hah? Aku benar-benar mengkhawatirkanmu Hong Jisoo!!"

"Ini tak mudah bagi Shua hyung untuk menceritakan semuanya kepada kalian!!" ujar Vernon dengan intonasi suara yang meninggi, namun sesaat kemudian ia tersadar atas tindakannya dan kembali menunduk dalam.

Seungcheol terdiam membeku mendengar ucapan Vernon. Ucapan tersebut seakan menyadarkan dirinya bahwa mengungkapkan masalah pribadi kepada orang lain bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, sekali pun orang tersebut merupakan orang terdekat kita. Namun Seungcheol menginginkan jawaban dari Joshua. Sang leader masih dengan pandangan yang tak lepas dari Joshua, sedangkan yang ditanya hanya bisa menunduk sembari menangis tersedu-sedu. Menatap Seungcheol saja ia tak berani, apalagi menjawab pertanyaannya.

Seungcheol memejamkan mata seraya berusaha menetralkan napasnya. Mencoba meredakan emosi dalam dirinya, terutama di depan Joshua yang sedang mengalami gangguan kecemasan.

Seungcheol mulai mendudukkan dirinya di samping Joshua. 

"Masih ingatkah kalian akan hari itu, hari dimana kita berhasil mendapatkan cincin kita kembali setelah sebelumnya diambil oleh daepyo-nim?" tak ada jawaban dari pertanyaan Seungcheol. Mereka lebih memilih menunggu sang leader melanjutkan kalimatnya.

"Perasaan kita saat itu benar-benar campur aduk. Bahagia, namun penuh haru," kedua member berdarah Amerika tersebut mulai menatap sang leader yang kini tengah menunduk dalam. Terpampang jelas raut kekecewaan di wajahnya.

"Pada saat yang sama pula orang tua kita meminta kita untuk saling menjaga satu sama lain, terutama untuk member yang berasal dari luar negeri, seperti kalian, Jun, dan Minghao. Oleh sebab itu kalian merupakan tanggung jawab terbesar kami, namun kami tidak pernah merasa keberatan akan hal itu. Sebaliknya, kami sangat-sangat bersyukur atas kehadiran kalian di tim kami," Seungcheol menjeda kalimatnya, kemudian menatap kedua member di sampingnya dengan tatapan hangat, namun masih bercampur dengan kekecewaan.

[✔] Ode to You ; 세븐틴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang